Share

Bab 17 Penculikan (I)

Aina masih tak sadarkan diri. Dengan leluasa Novan bisa menggendong Aina menuju Villa Kayu di tepi pantai. Angin pantai yang kencang membuat gaun yang dipakai Aina berkibar-kibar.

"Bidadariku..." Novan berguman sambil mengagumi kecantikan Aina.

Jangankan Novan yang sudah mengenalinya. Teddy yang baru saja mengenalnya juga ikut menjadi pemuja rahasianya.

Hati Novan mulai berisik. Diam-diam ia ingin segera melakukan hasrat terpendamnya pada Aina. Tapi disisi lain ia berpikir akan melakukannya ketika Aina sudah sadar. Tentunya agar lebih menantang.

"Ayo tidurlah dulu..Kita tunggu matahari terbenam, lalu kita berdua bisa berpesta bersamaa.. hahaha..." Novan tertawa lebar.

Hanya beberapa detik saja, Novan mendekati Aina lagi.

"Ainaaa.." Novan memandangi wajah Aina bulat-bulat.

kriingggg....

Sebuah panggilan masuk. Tak diduga dari Om Gunawan, bos Novan sendiri.

"Halo..." Novan segera keluar dari kamar dan menguncinya.

"Novan..Apakah kamu bisa ke rumahku sebentar..Tiba-tiba klienku dari Chin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status