Istri Badas VS Pelakor Keji

Istri Badas VS Pelakor Keji

Oleh:  Dentik  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
30Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dea membalas perlakuan-perlakuan keji dari selingkuhan suaminya. Meskipun pernikahannya dengan Aiden karena perjodohan, namun Dea menjalani pernikahan dengan tulus, meskipun dia belum bisa mencintai suaminya. Namun sangat disayangkan ternyata Aiden memiliki perempuan lain...

Lihat lebih banyak
Istri Badas VS Pelakor Keji Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
30 Bab
1. Dea
Hari ini adalah bulan ke enam pernikahanku. Namun sungguh kurang ajar suamiku berani membawa perempuan gatal ini ke rumahku. Dengan tidak malunya perempuan itu berani bermesraan dengan suami di depanku dan teman-teman suamiku. Ketulusan hati aku menjalin pernikahan ini ternyata dibalas dengan penghinaan yang tiada hentinya. Hati aku sakit sekali.Berkali-kali aku mendengarnya memanggil suamiku dengan panggilan "Sayang". Telingaku terasa jijik mendengar suara itu keluar dari wanita keji yang tidak tau malu itu. Aku sangat bodoamat dengan tingkah laku mereka berdua, tapi semakin lama semakin agresif wanita itu berusaha menjelek-jelekkan aku dan berusaha memisahkan aku dengan suamiku. Berbagai cara sudah dia lakuka, hingga berbagai cara licik dia gunakan untuk membunuhku. Kesabaranku benar-benar sudah habis melihat tingkah konyol wanita itu. Aku juga suah capek mendapat berbagai ancaman mematikan darinya.Cplassss...!!! "Aaww!!! Panas panas!!" teriak pelakor. Kusira
Baca selengkapnya
2. Culture Shock
Pagi hari, aku tidak suka dengan pagi hari, itu artinya aku harus bangun dari mimpiku. Aku kaget waktu bangun tidur, ini bukan kamarku. Aku shock banget lupa kalo aku udah pindah. Ya ampun.. aku langsung keluar kamar, dan menuju kamar mandi. Waktu keluar dari kamar mandi.“Habis ngapain lu?” tanya Aiden yang sedang menikmati kopi hitamnnya.“Mandi lah.”“Ngapain mandi disini, di kamar lu kan ada kamar mandinya bego.”"Ehh.. masak sih," batinku.Aku diam aja dan langsung ke kamar. Dan ternyata benar, ada kamar mandinya. Wow ada bath up, closet duduk,trus washtafel juga, bagus juga kamar mandi ini. Nanti siang mau berendam lah.. semua keperluan sudah ada, wahhh.. seneng banget deh, aku gak pernah liat perlengkapan kamar mandi sebanyak ini.."wait, ini kloset duduk, aku terbiasa jongkok. Aduh.. harus beradaptasi nih."Bik Asih sudah di kamarku dengan membawa baju-bajuku dari
Baca selengkapnya
3. Positif Thinking
Setelah puas mengamati bingkai foto itu, aku memilih untuk menjelajahi rak buku. Namun pikiranku tidak bisa untuk diajak berkompromi, sedari tadi aku memikirkan siapa perempuan di foto tersebut. Dari pose yang mereka lakukan itu terlalu intens, dimana perempuan itu duduk berpangku paha suamiku, sedangkan suamiku menyenderkan kepalanya di dada wanita itu. Apa itu mantan istrinya? tapi setauku Aiden tidak pernah menikah. Aku melamun sambil terbengong tanpa sadar aku sampai di depan lemari kaca yang berisikan mahar-mahar yang diberikan Aiden. Aku hanya mengambil seperangkat alat sholat.Aku kembali ke kamarku untuk naruh mukena dan mengambil ponselku di meja rias. Setelah itu aku keluar kamar, dan berkeliling melihat seluas apa rumah ini. Tiba-tiba ada segerombolan orang yang membawa alat bersih-bersih rumah.Dan mereka menyapaku.“Selamat siang Non,” sapa mereka kepadaku. Kulontarkan senyuman manisku agar aku tidak terkesan judes.“Iya sel
Baca selengkapnya
4. Bikini Hot
Pagi pun tiba. Setelah mandi dan makan, aku tiduran di sofa tengah. Orang pengangguran ya gini. Sambil sesekali melihat ponsel. Wallpaper ponselku adalah fotoku dangan kucingku. Arghhhh!!!.. dasar Aiden pelit. Mulai benci aku sama dia.Aku duduk dan liat kolam renang, kayaknya enak nih renang. Lagi gerah gini liat air jadi pengen nyemplung aja kan. Cocok banget cuacanya, tidak hujan tapi tidak terlalu puanas banget juga. Aku ke kamar dan mencari baju renang, ternyata adanya bikini.Hm.. mertuaku ini sedikit kurang pengertian. Masak adanya bikini. Kalo kayak gini gak bisa selfie. Ahh sudahlah.. pake aja.Aku memakai bikini itu dan tak lupa juga memakai handuk kimoni yang ada di kamar mandi biar nggak malu kalo tiba-tiba ada Bik Asih atau Pak Tono suami Bik Asih. Sebelum ke kolam, aku chat Bik Asih.Dea : Bik habis ini aku mau renang, tolong siapapun jangan boleh masuk ya. Tolong siapin snack sama jus jeruk ya Bik. Thanks.
Baca selengkapnya
5. Two Face
Aku bisa melihat aiden di dalam mobil sambil mengacak-acak rambutnya, dikira bakal keliatan menly sexy imut kayak cha uen wo gitu ? yang ada kayak orang bego. Sekarang fiks aku benci banget sama dia. Aku memakai helm, dan bersiap menaiki sepedah motor. Tiba-tiba aiden pegang tangan ku. “Masuk ke mobil gak?” “Gak mau.” “Masuk!” “Lepasin tanganku!” “Masuk dulu baru aku lepasin.” “Gak mau!” “Kamu ini susah banget ya dibilangin!” “Pergi kamu! Sok-sok an merintah anak orang. Emang aku babu kamu!?” “Heh!? ” “Apa!? Kamu kira aku takut sama kamu?” “Dee.. please lah gak usah kayak gini, lu kayak anak kecil aja. Sadar diri dong udah gede gini.” “Yang ada tuh kamu, sadar diri dong.” “Ayo.. kita naik mobil aja ya...” dia ngomongnya berusaha dilembut-lembutin. “Kagak” “De..” “Kagak.” “Dea.” “Bacot, lepasin. Aku telpon oma nih sambil nang
Baca selengkapnya
6. Perempuan tak ku kenal
Aku cukup lama di rumah oma. Ketika jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Aku dan Aiden berpamitan untuk pulang. Oma memberikan oseng-oseng pare dan kotak hitam. Aku tidak tau isi dari kotak hitam itu."Ini buat kamu ya Cantik. Dijaga baik-baik ya."Aku mengangukkan kepala. Setelah itu mencium tangan Oma, begitupun Aiden. Kamu pun pergi meninggalkan rumah oma.Sesampainya di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar.Lalu aku bermain game sampek isya, setelah sholat aku mandi dan turun ke bawah. Kulihat aiden sedang telfonan. Aku langsung ke washtafel buat cuci tangan. Ternyata semua makanan sudah disiapkan. Aku duduk didepan aiden. Aiden mematikan telponnya.“Udah?” tanyaku.“Udah.”“Yaudah yuk makan.. jangan lupa berdoa,” kataku sambil mengambil nasi.“Ambilin aku juga dong,” kata aiden.“Ogah,” jawabku ketus.“Kan kamu yang ajak aku makan. ”
Baca selengkapnya
7. Live streaming
Aahhh.. sudah ada 50 yang liat. Assalamualaikum semuanya, selamat malam. Udah lama aku gak on ig ya. Kali ini aku mau make up, karena aku punya baju yang sedikit glamour seperti ini aku ingin make up nya juga sedikit glamour juga. Aku akan menunjukkan meja rias aku, karena aku sudah pindah rumah, jadi ini bakal berbeda.” Aku menunjukkan meja riasku. Dan aku sempat baca beberapa komentar. Rasa antusiasku eningkat dengan pesat ketika pengunjung room liveku semakin banyak.‘Ahh.. kangen kakak, udah lama banget gak liat kakak’ komentar baby_joo2‘Gimana kak udah sehat?’ komentar 2nu.mber‘Aduhhh kakak tambah cantik aja komentar koo.voice‘My princess..’ komentar loli.ant‘Wahh.. Dea udah lama gak ketemu, gimana kabarnya?’ini  komentar dari temanku.‘Queen Deaaaa backkkkk’ komentar m.rsyu56‘Lama gak muncul kemana aja kak.. sedih banget aku
Baca selengkapnya
8. Hangout bareng suami
Hari ini aku akan pergi keluar dengan Aiden, tapi ga tau kenapa mata aku tidak bisa dibuka. Aku bermimpi, aku tau bahwa ini hanya mimpi atau biasanya disebut lucid dream. Kalau lucid dream kita bisa mengatur mimpi semau kita, tapi dibanding mengatur aku seakan berada di dalam permainan mimpi, aku memang sering seperti ini, tapi hal ini sangat tidak mengenakkan, dimana aku harus menyelamatkan diri aku dari berbagai kejahatan yang ada di permainan ini. Ketika aku tidak berhasil selamat atau aku harus mati di dalam mimpi ini, maka artinya aku harus mengulanginya dari awal. Sebenernya ada jalan pintasnya yaitu bangun tidur, aku sudah mencobanya berkali-kali tapi aku tidak bisa, meskipun aku sudah bangun sebentar aku akan tertidur lagi. Mau tidak mau aku harus menyelesaikan permainan ini atau aku harus bernego dengan pengatur mimpi ini, aku tidak tau siapa yang mengatur tapi aku bisa bernego, biasanya aku harus mengulang dari awal beberapa kali, jika aku tidak bisa meny
Baca selengkapnya
9. Kehebohan Geng Aiden
Ketika masuk ruangan itu, Aiden menyuruhku duduk di sofa, badanku masih lemas banget pengen tidur rasanya. Perempuan itu menghampiri Aiden, ternyata itu sekretaris Aiden namanya Liana. Tiba-tiba ada notif chat, aku membukanya, ternyata dari mama mertua, yang bilang kalau mau kerumah.Aiden menghampiriku. dan mengatakan.“Ayo ikut aku,” ucap Aiden.“Kemana?”“Ayo ikut aja” ucapnya dan langsung menggandengku. Badanku masih lemas banget. Apalagi laper ini seakan membunuhku. Kita kembali naik lift, badanku rasanya melayang waktu masuk lift. Ternyata lift nya turun, lalu lift terbuka Aiden menyeretku ke satu ruangan tapi dia tidak masuk, aku hanya di belakangnya. Aku berusaha menormalkan tubuh ku yang rasanya sangat tidak nyaman ini.“Oiii!!!!! Pengantin baruuu!” teriak seseorang dari dalam, sepertinya bukan satu orang saja.“Lu sekarang sering bolos ya bro?” suara seseorang dar
Baca selengkapnya
10. Kabur dari Kerumunan
Kehebohan geng Aiden membuatku sedikit terhibur. Namun siapa sangka tiba-tiba Aiden bersikap cemburu ketika salah satu temannya ingin duduk di sampingku.Setelah kenyang dengan makanan yang telah dihidangkan mereka. Aiden lekas mengajak aku keluar untuk membeli kucing yang sedari kemarin aku inginkan."Mau kemana Bro?" celetuk Raefal yang dari tadi menilik pergerakan aku dan Aiden."Anterin bini gua dulu," jawab Aiden seraya memasukkan ponsel ke dalam sakunya."Inces mau pergi?" tanya Devano. Aku hanya menganggukkan kepala."Yahh..." keluh Devano yang melihat responku."Udah Ayo," ucap Aiden lalu menggeretku dengan memegang bahuku. Aku yang merasa risih dengan tangan Aiden langsung berkelit agar segera terlepas dari cengkramannya.Selama perjalanan menuju parkiran tempat mobil aiden terparkir, setiap orang yang tanpa sengaja bertemu dengan kami menyapa Aiden dan memberikan tatapan penasaran kepadaku. Aku hanya bisa menghela nafas.&nbs
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status