Dea membalas perlakuan-perlakuan keji dari selingkuhan suaminya. Meskipun pernikahannya dengan Aiden karena perjodohan, namun Dea menjalani pernikahan dengan tulus, meskipun dia belum bisa mencintai suaminya. Namun sangat disayangkan ternyata Aiden memiliki perempuan lain...
view moreHari ini adalah bulan ke enam pernikahanku. Namun sungguh kurang ajar suamiku berani membawa perempuan gatal ini ke rumahku. Dengan tidak malunya perempuan itu berani bermesraan dengan suami di depanku dan teman-teman suamiku. Ketulusan hati aku menjalin pernikahan ini ternyata dibalas dengan penghinaan yang tiada hentinya. Hati aku sakit sekali.
Berkali-kali aku mendengarnya memanggil suamiku dengan panggilan "Sayang". Telingaku terasa jijik mendengar suara itu keluar dari wanita keji yang tidak tau malu itu. Aku sangat bodoamat dengan tingkah laku mereka berdua, tapi semakin lama semakin agresif wanita itu berusaha menjelek-jelekkan aku dan berusaha memisahkan aku dengan suamiku. Berbagai cara sudah dia lakukan, hingga berbagai cara licik dia gunakan untuk membunuhku. Kesabaranku benar-benar sudah habis melihat tingkah konyol wanita itu. Aku juga suah capek mendapat berbagai ancaman mematikan darinya.
Cplassss...!!!
"Aaww!!! Panas panas!!" teriak pelakor. Kusiram dia dengan kopi panas suamiku."Sayang! liat apa yang wanita gila ini lakukan kepadaku," adu pelakor tercinta itu pada suamiku. Semua orang di ruangan ini tidak berani berkutik. Suamiku pasti kaget melihat kegilaanku kali ini.
"Wanita gila ini akan memberi pelajaran pada perempuan gatal yang kamu cintai sayang," ucapku pada suamiku.
Aku menatap tajam suamiku dengan senyum keji, dia tidak berani berkutik, nampak kemarahan di wajahnya. Kesabaranku sudah habis melihat tingkah konyol wanita begatal ini. Sudah berapa kali dia mencoba mencelakai ku, kini tinggal pembalasanku atas semua perbuatan kotor yang dia lakukan terhadapku.
Aku berdiri dari kursi lalu menyeret wanita itu ke dalam kamar mandi, menghantam tubuh kotornya ke dinding lalu ku nyalakan shower.
Suamiku mengikuti aku, namun dia tidak berani menyelamatkan pelakor itu. Dia hanya bisa melihat... dengan tangan yang mengepal erat.
PERKENALAN
Ini adalah hari pertama aku pindah kerumah suami ku. Ya meskipun hanya pernikahan tanpa landasan cinta antara kedua belah pihak, kita punya tujuan masing-masing dalam pernikahan ini. Hmm.. anggap aja pernikahan palsu, suami palsu, istri palsu karena kami benar-benar tidak saling mencintai.
Kita sepakat untuk menjalani kehidupan masing-masing meskipun dalam satu atap. Kita tidur terpisah, dan keluarga masing-masing tidak ada yang mengetahui apa yang kita lakukan dalam bahtera rumah tangga ini. Aku tidak sedih, biasa-biasa saja, cenderung lebih lega, karena tidak perlu mendengar kata-kata khawatir dari orang tua.
Dua tahun lalu aku sempat bertunangan dengan pacarku. Namun, setelah tiga bulan bertunangan, tiba-tiba dia mengalami kecelakaan dan merenggut nyawanya. Aku sempat mengalami depresi karena kehilangan dia, padahal tinggal dua bulan lagi kita akan melakukan akad. Aku sangat sedih saat kehilangan tunanganku ini, karena dia adalah orang yang sangat aku sayangi, tidak... aku sangat mencintai tunanganku.
Kita sudah menjalin hubungan sejak SMA, aku sering memanggilnya Kak Er, karena namanya adalah Aeros. Dia baik dan sesuai tipeku, tinggi, tidak terlalu ganteng, pekerja keras,dan baik. Kak Aeros sangat posesif terhadapku, sehingga kita sering berantem karena dia cemburuan dan aku yang bodoamatan. Kita tak terpisahkan, sampai sekarang dia tak terpisahkan dari hati aku, aku masih mencintai dia. Meskipun dia tidak ada di sampingku lagi tapi aku masih bisa merasakan dia ada di sampingku, aku terkadang berbicara sendiri seolah-olah Kak Aeros ada bersamaku, hal ini membuat orang lain berpikir bahwa aku ini gila, hehe..
Padahal aku enggak gila, aku punya sedikit kelebihan jadi aku bisa melihat dia meskipun dia sudah meninggal. Hanya pada saat kamis malam jumat. Hmm, sudahlah.. ini membuat aku makin sedih. Aku sempat ke psikiater lebih tepatnya ke dosen kuliahku. Aku juga ambil psikologi, tapi aku merasa belum mampu untuk membuat diriku membaik, akhirnya aku memutuskan ke dosenku.
Dua tahun lalu, aku melakukan terapi selama satu setengah tahun terakhir ini, dan masih berlanjut sampai sekarang, tapi tidak seintens dulu.
Satu atap dengan orang asing rasanya sedikit tidak nyaman. Bukan orang asing dia adalah suamiku. Namun, pernikahan ini terjadi begitu saja, karena dilandaskan perjodohan dari orangtua. Aku dan suamiku sudah sepakat akan menjalankan pernikahan ini selama dua tahun kedepan. Dia ingin mendapatkan warisan dari orang tua dan eyangnya dengan menikahiku, karena ini adalah salah satu syarat yang diberikan eyangnya. Aku memang kenal orangtua dan eyang nya, hanya sebatas kenal saja. Mereka juga kenal orangtuaku, sebelum pernikahan ini, orangtuanya dan eyangnya sempat ke rumahku untuk bertamu.
Keluarga suamiku ini mempunyai banyak bisnis, aku tidak tau apa saja, yang aku tau mereka mempunyai café dan tempat makan di beberapa kota, toko sandangan, dan beberapa hektar perkebunan. Aku tidak tau yang lainnya, tapi keluarganya memang kaya, hehe..
Aku yang dari keluarga menengah cenderung ke bawah ini merasa minder. Hm.. mumpung punya suami kaya mending dimanfaatin aja deh. Tujuan aku menikah dengan dia adalah agar orangtua ku berhenti khawatir terhadapku yang gagal menikah ini. Hanya itu tujuanku, sekarang aku tambahin lagi, aku akan hidup bebas dengan kekayaan suamiku. Yukkk, semangat menikmati ini semua.
Aku pindah ke rumah ini kemarin pagi diantar orangtua suamiku, mertua aku. Sampai di rumah ini siang hari. Aku belum nyaman dengan mereka karena memang tidak pernah dekat, makanya terasa tak nyaman. Semua keperluanku disini ditanggung mereka, aku diberi ATM warna hitam yang ada di dompetku, aku tidak tau apa itu ATM BCA, BNI, atau BRI maupun yang lainnya karena langsung ditaruh dompet dan beberapa uang tunai di dalamnya.
Tak lupa, mobil, sepeda motor dan beberapa baju dan keperluan lainnya. Aku tidak boleh membawa satupun barang dari rumah orang tua aku. Awalnya aku menolak, tapi mereka sangat memaksa aku, karena semua sudah disediakan oleh mereka. Mau tidak mau aku harus mau, meskipun ada rasa sungkan. Tapi ya gimana lagi, aku tidak bisa menolak apapun dari mertuaku. Siang harinya mertuaku pulang ke rumahnya, dan aku ditinggalkan sendiri di rumah ini bersama orang asing ini. Ternyata ada ART disini, seumuran dengan mamaku dia sangat ramah terhadapku, dan sopir pribadi suamiku seumuran ayahku, ternyata mereka sepasang suami istri. Mereka tidak tinggal dirumah ini, mereka tinggal di rumah belakang rumah ini, ya lebih kecil dari rumah ini.
Malam hari aku mau bersiap tidur dan tiba-tiba suamiku
“Ngapain kamu?” tanya suamiku.
“Mau tidur lah,” jawabku.
“Tidur di kamar sebelah sana, ini kamarku.”
“Lahh..kenapa mggak kamu aja sih, ribet.”
“Ya gak mau lah, ini kamar aku, aku males pindahin semua barang-barangku. Kamu aja yang pindah,” usir Aiden suamiku.
“Ih.. apaan sih.”
“Pindah gak?”
“Moh,” tolakku.
“Cepet pindah.”
“Mohhhh.”
Ehh.. tiba-tiba badanku ditarik dan dibopongnya ke kamar sebelah, aku teriak-teriak tidak mau tapi dia tetap saja membopong aku ke kamar sebelah. Aku dijatuhkan dengan kasar di atas kasur, untung saja kasurnya empuk. Maaf aku anak kampung dan dia agak ke kota-kota an, jadi aku ngomongnya campur-campur agak medok jawa.
“Sekarang ini adalah kamar lu, dan kamar sebelah adalah kamar gua. Lu gua tidur pisah, urus hidup lu sendiri, gua urus hidup gua sendiri, gua gabakal ganggu lu dan lu jangan ganggu hidup gua. Besok barang-barang lu biar Bik asih yang urusin. Lu udah dapet ATM kan, tuh gunain sepuas lu gua gamasalah, penting jangan ganggu gua. Ngertikan lu.”
“Biasa aja kali, gua juga gabakal ganggu lu, awas aja lu ganggu gua,” jawabku sewot juga, nih orang sewot banget.
“Oke, fine. Lu udah sepakat, kita nikah gara-gara tujuan masing-masing, jadi lu gausah ngarep lebih.”
“Idih.. lebay banget, kagak ada gua ngarep lebih ke cowok kek lu, pergi sana huss,” jawab ku sambil kibasin tangan seperti mau usir ayam. Dia langsung pergi, dan aku langung tidur. Dan seperti biasanya sebelum tidur aku selalu berdoa untuk para sesepuh yang telah meninggal, termasuk tunanganku. Setelah selesai aku membaca doa mau tidur dan tidur deh.. tiap hari aku bermimpi, dan mimpinya tetap dengan orang yang sama yaitu tunanganku. Ini lah kenapa aku suka banget tidur. Karena mimpilah aku bisa bertemu dia. Kak Aeros, dalam mimpi aku mengulang kenangan-kenangan lama bersama dia, banyak sekali. Rasanya bahagia sekali ketika bermimpi seperti itu.
Terkadang aku sadar bahwa ini mimpi, tapi aku sangat menikmati semua mimpiku ini jika dalam mimpi aku bertemu Kak Aeros, terkadang aku juga tidak memimpikan Kak Aeros. Dari mimpi ini aku bisa menyembuhkan rasa kangen aku sama dia. Huhu.. sedih banget kalau gini.
Baca juga Novel mimin berjudul “DENDAM ISTRI TARUHAN”, berikut cuplikan sinopsisnya:
Ternyata perjanjian Pra-nikah tidak menjamin rumah tangga akan baik-baik saja.
Berawal dari noda lipstik di baju suaminya, tiba-tiba Dea mengetahui berbagai rahasia dari selingkuhan suaminya-Icha. Wanita itu tiba-tiba mengajak Dea bertemu. Icha mengungkap berbagai fakta mengejutkan yang dilakukan suami hingga kakak kandungnya sendiri. Kevin dan Dea menikah dengan pengiring perjanjian Pra-nikah agar kehidupan rumah tangganya baik-baik saja. Siapa sangka itu hanya omong kosong belaka.Pertemuan Dea dan Icha mencuatkan banyak fakta busuk tentang Kevin. Kenyataan pahit yang Dea dengar dari mulut Icha, ia adalah istri taruhan dari permainan konyol Kevin dan kakak kandunganya sendiri. Ditambah diam-diam suaminya membalikkan nama seluruh hartanya, padahal mereka sudah memilih untuk pisah harta dan itu tertera di surat perjanjian Pra-nikah.
Semua fakta itu membuat Dea terkejut. Ia sudah menyiapkan gugatan cerai pada Kevin. Namun setelah bertemu dengan Icha, ia mengurungkan keinginannya karena rencana yang sudah ia susun hancur lebur tak ada arti. Kini Dea akan membalas dendam pengkhianatan dan rasa sakit yang ia dapatkan selama pernikahan.
Berhasilkah Dea membalaskan dendam atas semua penderitaannya selama ini?
Apakah karma akan berlaku pada semua orang yang telah menyakitinya?
Baca “DENDAM ISTRI TARUHAN” berikut ini untuk mengetahui kelanjutan cerita Dea.
Dokter itu tertawa lembut, seolah ingin menenangkan kami. "Dea, hasil tes menunjukkan bahwa kamu hamil. Kamu berada dalam kondisi yang sangat baik, meskipun sempat mengalami mual dan kelelahan. Namun, jangan khawatir. Kondisi ini sangat normal, terutama jika ada perubahan fisik atau emosional."Aku terdiam, hampir tak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Hamil? Aku hamil? Pikiranku terasa berputar. Tidak ada yang pernah menyebutkan ini sebelumnya, dan tentu saja, aku tidak pernah memikirkan hal ini."Aiden." aku berbisik, suaraku gemetar. "Aku hamil?"Aiden menggenggam tanganku lebih erat. "Iya, Sayang. Kamu hamil. Ini berita yang luar biasa, kamu jangan cemas. Kita akan menghadapinya bersama-sama."Aku terdiam, merasakan campuran perasaan yang sangat dalam. Di satu sisi, ada kebahagiaan yang tak terlukiskan, namun di sisi lain, aku merasa cemas. Bagaimana kami akan menjalani semua ini? Apa arti semua ini untuk kami? Dan yang terpenting, apakah kami siap dengan segala perubah
Dengan langkah yang berat, Aiden menarikku pergi dari pinggir sungai yang seakan berusaha menahan kami. Aku bisa merasakan kekuatan Alam Pusaka yang menahan kami, seolah tempat ini tidak ingin kami pergi begitu saja. Suasana yang tadinya penuh keindahan kini terasa penuh dengan ancaman yang tak terduga. Namun aku percaya pada suamiku, dan aku tahu, ia tidak akan membiarkan aku terluka.Akhirnya, setelah perjuangan panjang, kami tiba di batas Alam Pusaka, tempat yang menjadi pemisah antara dua dunia. Keindahan yang dulu kurasakan kini perlahan memudar, digantikan oleh rasa lega yang datang saat kami kembali ke dunia manusia.Tiba-tiba, aku merasakan tubuhku sedikit lebih baik. Rasa mual yang semula mengguncang perlahan mulai hilang, dan aku bisa merasakan kembali kekuatan dalam tubuhku. Aiden melepaskan pelukannya, meskipun aku bisa merasakan ketegangan yang masih ada di tubuhnya."Kita sudah kembali," katanya dengan suara yang lebih tenang, namun masih terdengar kelelahan. "Tapi aku r
Selama di Alam Pusaka. Aku bisa melihat keindahan yang tidak bisa kulihat selama di dunia manusia. Meskipun aku tidak bisa melihat Aiden secara jelas, setidaknya aku bisa melihatnya dalam bentuk bayangan. "Aku senang sekali melihatmu berlari dan menari seperti ini, Sayang. Ada perasaan sedih juga karena biasanya aku yang membantumu melakukan aktivitas sehari-hari. Di sini, kamu bisa melakukannya sendiri," ucap suamiku lembut, suaranya mengalir seperti aliran sungai yang jernih di depan kami, menenangkan sekaligus menghangatkan.Kami duduk di pinggir sungai yang indah, airnya yang jernih mengalir begitu tenang. Suasana ini begitu damai, dan aku merasa seolah dunia ini hanya milik kami berdua. Di sini, aku tidak merasa terbebani oleh keterbatasan penglihatanku. Alam Pusaka, dengan segala keajaibannya, memberiku kebebasan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku bisa merasakan udara yang lebih segar, aroma bunga yang jarang ditemukan di dunia manusia, dan setiap detik terasa begitu b
Pagi itu, di ruang tamu yang hangat, suasana terasa berbeda. Aiden, suamiku duduk di depan keluarga besarnya, seakan hendak mengungkapkan sesuatu yang penting. Aku berada di sampingnya dengan tenang, meski tampak sedikit cemas. Keluarga sudah berkumpul, mendengar dengan penuh perhatian."Aiden, kamu tampaknya tidak seperti biasanya," kata Oma menyelidik situasi. "Ada apa? Kamu biasanya lebih ceria kalau bicara soal perusahaan."Aiden menarik napas dalam-dalam. "Aku dan Dea akan pergi berbulan madu," ucapnya dengan nada yang mantap, tetapi ada keraguan yang samar terbersit. Semalam kami sudah mengobrol, dan ia sempat mengungkapkan keresahan. Takut kalau tempat itu akan menstimulus traumaku. Namun, aku meyakinkannya. karena di sana aku bisa melihat pemandangan banyak hal karena diselimuti alam gaib. "Ke mana?" tanya Mama Rita, tertarik. "Ada tujuan spesial, Nak?""Alam Pusaka," jawab suamiku, membuat suasana hening seketika. Dea menundukkan kepala, berusaha menahan perasaan yang datang
Malam itu, suasana ruang makan sudah penuh kehangatan. Aroma makanan khas keluarga memenuhi udara, membuat perutku yang tadinya gelisah kini mulai terasa lapar. Semua orang sudah duduk di tempatnya masing-masing, berbincang dengan riang. Aku dan Aiden datang terakhir, menambahkan kursi di sisi meja untuk kami berdua. Mama Rita langsung tersenyum hangat melihat kami. “Akhirnya kalian datang. Kami sudah hampir mulai, loh.” Aiden membantu menarik kursiku dengan lembut, memastikan aku duduk dengan nyaman sebelum ia duduk di sebelahku. “Maaf, kami agak terlambat,” katanya dengan nada santai. “Dea tadi masih butuh waktu untuk bersiap.” Andre yang duduk di ujung meja, bercanda sambil tertawa kecil. “Ah, Aiden. Kamu makin romantis saja.” Semua orang di meja tertawa, kecuali aku yang hanya bisa tersenyum gugup. Rasanya sulit menyesuaikan diri dengan perhatian sebanyak ini. Namun, Aiden, yang sejak tadi menggenggam tanganku di bawah meja, memberiku rasa percaya diri. Setelah semua mak
Aku terdiam sejenak, merasakan pipiku mulai memanas mendengar ajakan Aiden. Suaranya begitu lembut dan menggoda, tetapi ada sesuatu di dalamnya yang membuat jantungku berdebar lebih cepat.“Aiden,” panggilku pelan, berusaha menyembunyikan rasa gugupku. “Kamu tahu aku tidak terlalu suka dengan ide itu. Lagipula, aku belum terbiasa dengan semua ini.”Aiden tertawa kecil, lalu duduk di sampingku. “Sayang, aku tidak memaksamu. Aku hanya ingin membuatmu nyaman. Setelah semua yang kita lalui, aku merasa kita pantas menikmati momen yang tenang bersama.”Aku merasakan tangannya menggenggam jemariku dengan lembut, seakan memberikan kehangatan yang menenangkan. “Kita tidak harus buru-buru, Dea. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku ada di sini, sepenuhnya untukmu.”Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian untuk merespons. “Kamu terlalu manis, Aiden. Kamu bisa gendong aku?”Aiden terdiam sejenak, lalu aku mendengar tawanya yang lembut dan penuh kehangatan. “Tentu saja, Sayang
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments