Share

Tanggung jawab

Alex mengemudikan mobil membelah jalanan kota yang gelap dan hanya berpenerang lampu jalanan yang temaram. Dia sesekali melirik ke kursi samping kemudi di mana Selena ternyata tertidur pulas karena mabuk. Alex menggeleng kepala pelan, sebelum kemudian memacu mobil menuju kediaman keluarga Steward—Keluarga Selena.

Mobil sedan hitam itu sampai di mansion besar bernuansa klasik. Seorang penjaga rumah membuka gerbang yang menjulang tinggi menghalau dunia luar dari mansion itu. Alex menekan klakson dua kali saat akan melewati gerbang, lantas memacu mobil hingga sampai di depan teras mansion itu.

Seorang wanita berpakaian gaun malam tampak keluar dari mansion. Wanita berumur lima puluh tahunan itu terlihat begitu cemas dan kini berdiri di depan pintu menunggu mobil Alex berhenti dengan sempurna.

“Kamu menemukannya?” tanya wanita yang tak lain adalah Evelia Fanneta—Ibu Selena, saat melihat Alex keluar dari mobil.

“Tidak susah menemukannya, Bibi,” jawab Alex sopan, bahkan dengan senyum ramah di wajah. Ekspresi wajahnya sangat berbeda dengan saat bersama Selena.

Wanita paruh baya bernama Evelia itu menghela napas lega, setidaknya Alex selalu bisa menemukan putrinya di mana pun gadis itu berada.

“Apa dia mabuk?” tanya Evelia saat melihat Selena yang memejamkan mata.

Alex menatap sekilas Evelia, lantas membuka pintu mobil agar wanita itu bisa melihat dengan jelas Selena.

“Ya, seperti biasa, Bibi,” jawab Alex. Pria itu mencondongkan sebagian tubuh masuk mobil untuk melepas seat belt yang menyilang di depan dada Selena.

“Biar aku panggilkan pelayan untuk membawa Selena,” ucap Evelia sambil membalikkan badan untuk memanggil pelayan rumahnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, pastinya pelayan rumah sudah beristirahat semua.

“Tidak usah, Bibi.” Alex mencegah. “Biar aku yang membawanya masuk,” ucapnya kemudian.

Evelia urung melangkah masuk, kemudian menoleh dan melihat Alex yang sudah menggendong Selena keluar dari mobil. Wanita itu menatap Alex, pria dari putra temannya yang sangat baik dan selalu memperhatikan Selena. Meski Evelia sering melihat Alex yang suka bicara kasar atau tampak tak peduli pada Selena, tapi Evelia tahu jika sebenarnya itu cara Alex memberikan perhatian pada putrinya. Bagaimanapun Alex dan Selena tumbuh besar bersama, tak mungkin pria dari putra temannya itu benar-benar berniat bicara kasar atau tak peduli pada putrinya.

Alex membopong tubuh Selena dan membawa masuk rumah, menaiki anak tangga untuk menuju kamar gadis itu. Sedangkan Evelia berjalan terlebih dulu untuk membukakan pintu kamar serta menata ranjang Selena.

“Baringkan saja di sini, biar Bibi yang mengurusnya,” ucap Evelia membuka selimut dari ranjang dan meminta Alex membaringkan tubuh Selena.

Alex membaringkan perlahan, kemudian mundur dan memandang Evelia yang sedang menyelimuti Selena.

“Wajahnya begitu merah, apa dia minum sangat banyak?” tanya Evelia sambil menatap putrinya. Hati wanita itu begitu sakit mendapati perubahan sang anak, dulu Selena tak senakal ini, meski gadis itu sangat manja.

“Aku tidak tahu,” jawab Alex. “Untuk menangkapnya saja aku harus berbohong,” imbuh Alex.

Tampak senyum getir di wajah Evelia yang sudah tak muda lagi, mengusap lembut pipi Selena, sebelum kemudian memutar badan dan memandang Alex.

Alex memperhatikan cara Evelia menyayangi Selena. Dia tahu jika wanita itu selalu mencemaskan Selena ketika gadis itu kabur dari rumah.

“Terima kasih, Lex. Tanpamu, Bibi tak tahu lagi harus bagaimana,” ucap Evelia dengan senyum getir di wajah.

Alex melihat sebuah penyesalan dan kenangan pahit di mata Evelia, hingga ekor matanya melirik ke arah bingkai yang berada di atas nakas. Sebuah foto di mana ada Selena dengan seorang pemuda. Selena begitu bahagia, memeluk pemuda itu dengan senyum merekah.

“Aku senang membantu Bibi menjaga Selena. Bibi jangan berterima kasih,” balas Alex merasa sungkan.

"Lagi pula, dia sudah menjadi tanggung jawabku sekarang," gumam Alex dalam hati.

Evelia lagi-lagi tersenyum getir, sebelum kemudian menganggukkan kepala. Selain Alex, dia tak tahu lagi harus memercayakan putrinya pada siapa.

Alex tak banyak bicara, apalagi membahas soal Selena kenapa kabur lagi. Dia tak ingin membuka masa lalu, yang mungkin akan menyakiti hati wanita tua itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status