Share

19. Perempuan Di Masa Lalu

Harum bedak dan minyak wangi bayi memenuhi seisi kamar. Rengekan-rengekan kecil terdengar dari Gina saat sedang dipakaikan baju oleh Citra. Begitu selesai, tangis bayi itu pun lenyap seiring dengan Citra yang menggendongnya dan membawanya keluar dari kamar.

Mereka pergi ke depan rumah untuk sekadar mengantarkan Sakti yang akan berangkat kerja.

"Kotak bekalnya gak ketinggalan kan?" tanya Citra dan langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Sakti.

Kemudian, pria itu pun mencondongkan kepalanya untuk mengecup lembut pipi Ginata, sebelum tiba-tiba saja ia beralih mendaratkan kecupan singkat pada kening Citra.

"Papa pergi kerja dulu, ya, Gina. Kamu baik-baik sama Mama ya, " ucap Sakti begitu ringannya. Ia melirik ke arah Citra yang membeku di tempatnya, lalu mengulas senyum tipis sebelum kemudian ngibrit pergi menuju mobilnya.

Citra yang masih berada dalam keterkejutannya itu pun hanya diam di ambang pintu dengan perasaan lingling. Baru, ketika mobil Sakti dinyalakan dan melaju pergi, Ci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status