Share

Bertemu Idola

Nadia seperti merasa selalu diawasi dan selalu diatur oleh Randy, tapi mau bagaimana lagi dia adalah calon suaminya. Dia juga orang yang telah membantu Nadia melunasi biaya untuk pengobatan Rini.

"Iya. Tapi bolehkan sebelumnya aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Rini?" Nadia membalas pesan Randy keesokan harinya. Nadia merasa terlalu lelah untuk membalas pesan Randy, serta Nadia masih terlalu bingung dengan perubahan kehidupan yang akan dia jalani nantinya . Nadia sadar diri, untuk balas budi kepada Randy dia harus mematuhinya apapun permintaannya. Sebab Nadia benar-benar sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Seperti ikuti alur cerita saja.

"Nanti setelah acara akad nikah kita selesai kamu boleh menjenguk Rini. Kamu tenang saja dia bersama orang yang menyayanginya sekarang" balas Randy.

Balasan dari Randy yang membuat Nadia terkejut. Orang yang menyayangi Rini, siapa? Sejujurnya Nadia tidak terlalu mengetahui kisah hidup Rini. Dia hanya bercerita kalau dia kabur dari rumahnya karena tidak ingin dijodohkan dan memilih untuk hidup mandiri. Apakah sebenarnya Rini mempunyai pacar? Apakah itu penyebab dia menolak perjodohan tersebut? Nadia jadi menerka-nerka kejadian yang telah dialami oleh Rini, karena dia suka membaca cerita aplikasi online dan film drama korea sehingga membuat Nadia berkhayal tentang alur cerita hidup Rini seperti cerita yang dia baca atau film yang pernah dia tonton.

Sebuah ketukan di pintu rumah kontrakannya membuyarkan khayalan Nadia yang telah melalang buana entah kemana tentang kehidupan Rini sebelum mereka bertemu. Nadia sudah tahu pasti mungkin itu orang yang dimaksud oleh Randy dalam pesannya tadi. Setelah Nadia membuka pintu, betapa terkejutnya dia dengan penampakan orang yang ada didepan pintu rumahnya. Karena yang datang adalah seorang laki-laki yang sedang berdandan seperti perempuan. Terlihat cantik, namun jakunnya terlihat jelas.

"Nadia kan" katanya mengawali perkenalan mereka.

"Kenalin lady Diana" sebutnya dengan begitu percaya diri sekali.

"Hei kok bengong sih. Nggak dibolehin masuk ya" katanya si Diana jadi-jadian yang menyadarkan lamunan Nadia. Lebih tepatnya terkejut karena tidak percaya dengan sosok yang dikirim oleh Randy untuknya.

"Eh iya, masuk. Maaf tadi lagi mikirin teman" ujar Nadia beralasan supaya dia tidak tersinggung. Sebenarnya dia hanya merasa terkejut dengan sosok Diana ini.

Lady Diana pun masuk berjalan ke dalam kontrakan Nadia. Dia menelisik dari sudut ke sudut rumah kontrakan Nadia. Tidak terlalu banyak barang, tapi semuanya tertata rapi dan rumahnya pun terlihat begitu bersih. Diana pun bertanggapan kalau Nadia adalah wanita yang benar-benar cantik walaupun tanpa polesan make up. Aura kecantikannya terpancar secara alami.

"Kita mulai yuk proses make up nya" ajak Diana.

"Bisa nanti dulu, soalnya anak-anak saya belum bangun. Saya mau memandikan mereka dulu dan menyuapi mereka makan terlebih dahulu" kata Nadia dengan lembut.

Mendengar Nadia sudah memiliki anak membuat Diana terkejut. Dia pikir Nadia perempuan muda yang masih single, karena tidak nampak sekali kalau dia seperti seorang wanita yang sudah mempunyai anak. Benar-benar luar biasa perempuan ini.

"Mereka anak Randy ya? " tanyanya untuk mencari tahu, siapa tahu saja kan mereka berdua sudah lama memiliki hubungan.

"Bukan, mereka anak saya dengan mantan suami saya" kata Nadia disaat mereka sudah berada didalam kamar tempat anaknya masih tertidur pulas.

Lagi-lagi Diana dibuat melongo, dengan fakta bahwa Randy akan menikahi seorang janda yang sudah punya anak dua. Sungguh diluar nalar.

"Wow, hebat. Seorang Randy yang perfeksionis ternyata jatuh cinta dengan seorang janda. Sihir apa yang digunakan wanita ini. Sehingga bisa meluluhkan hati Randy dan menjadikannya istri seorang Randy" Diana benar-benar merasakan keanehan yang luar biasa pada Randy. Puluhan gadis single yang cantik dan seksi dari kalangan artis, model ataupun kelas atas. Tak ada satupun yang mampu memikat hati Randy.

"Hebat kamu. Kamu benar-benar wanita yang hebat" ucapnya sambil bertepuk tangan dan tertawa. Nadia pun terkejut dengan sikap aneh Diana jadi-jadian itu. Anak-anaknya pun langsung terbangun karena ulahnya.

Diana pun merasa tidak enak hati karena membangunkan kedua bocah manis itu.

"Karena semua kerjaanmu sudah selesai sekarang giliran aku untuk mengerjakan tugasku. Ok beib" Diana langsung menunjukkan aksi jari jemarinya yang gemulai dan lincah dalam memainkan peralatan make up miliknya.

"Kamu terlihat canggung sekali" ucapnya dengan suara asli laki-lakinya.

"Nama asliku Dion,kamu bisa panggil aku dengan nama asliku. Nama Diana hanya nama yang ku buat iseng saja untuk hari ini. Hari spesial untuk sahabatku Randy" Dion menjelaskan.

"Ma'af sebelumnya, aku memang sengaja berpenampilan seperti ini agar tidak ada yang mengenaliku selama perjalanan kemari" ucapnya dan menghentikan tangannya yang sedang merias wakah Nadia. Kemudian dia melepas wig rambut palsunya. Namun dia tidak menghapus make up yang masih menghiasi wajahnya.

"Memangnya kenapa harus menyamar seperti ini? " tanya Nadia yang bingung.

"Aku hanya ingin menghindari para fans ku yang sering ingin foto bersama" jawabnya penuh percaya diri.

"Owh" jawab Nadia singkat. Nadia terus memperhatikan kedua anaknya yang tengah asyik menonton video di handphone.

"Apa kamu memiliki sebuah impian? " tanya Dion yang masih ingin membuka pembicaraan diantara mereka agar Nadia tidak merasa canggung.

"Aku ingin menjadi seorang MUA seperti Dion Wijaya" ungkap Nadia tentang keinginannya. Namun dia masih belum menyadari kalau yang sedang mendandaninya adalah Dion Wijaya sang idolanya.

"Benarkah? " tanya Dion sedikit tertawa geli, karena dia bingung entah Nadia hanya berpura-pura atau memang belum sadar dengan pembicaraan mereka sebelumnya.

"Iya. Aku memfollow akun i*******m nya. Coba lihat, " Nadia menunjukkan akun Dion yang telah difollow olehnya.

"Selain itu juga aku selalu mengikuti live tutorial make up nya. Beruntung sekali jika seandainya saat aku menikah dirias olehnya" ucap Nadia masih belum sadar dengan kata-katanya. Entah sedang berada dimana pikirannya sekarang ini. Hingga masih belum sadar kalau dia sedang dirias oleh idolanya tersebut.

"Apa kamu mendengarkan ucapanku dari tadi? " tanya Dion mencoba meyakinkan dirinya kalau Nadia memang tidak sadar sedang dirias oleh seorang Dion yang Nadia maksud.

"Aku tadi memberitahumu nama asliku. Apa kamu masih mengingat namaku? " tanya Dion untuk mencek apakah Nadia memperhatikan dia saat berbicara tadi. Karena sedari tadi Nadia hanya fokus dengan handphonenya.

"Bukankah kamu memintaku untuk memanggilmu Dion bukan Diana" jawab Nadia polos menatap ke arah cermin yang memantulkan pandangan mereka berdua. Namun Nadia masih tak sadar Dion yang meriasnya sekarang Dion sang idola.

"Kamu berarti mendengarkan kata-kataku. Tapi kamu seperti tidak sadar akan sesuatu" kata Dion yang membuat Nadia tampak berpikir.

Tiba-tiba saja Nadia menjerit histeris membuat Dion kaget seolah-olah Nadia seperti sedang kerasukan setan.

"Kak Dion Wijaya" teriaknya girang.

"Huh, baru sadar rupanya" kata Dion mengedipkan matanya.

"Beneran kak Dion kan".

"Ya ampun kak beneran nggak nyadar aku kak. Maafin aku ya ka" kata Nadia merasa tidak enak hati karena seolah dia terlalu cuek dengannya sedari tadi.

"Tidak apa-apa, aku pikir Randy membohongiku kalau calon istrinya salah satu penggemarku" ujar Dion yang membuat Nadia terkejut untuk kesekian kalinya. Nadia tidak menyangka kalau pria yang akan menikahinya tahu kalau Nadia mengidolakan Dion dan ingin dia yang merias wajahnya jika dia menikah lagi. Sungguh sebuah kebetulan yang tidak terduga.

"Randy itu sahabat aku, sebenarnya aku tidak percaya saat dia bilang mau menikah hari ini. Serta meminta aku untuk mendandani calon istrinya. Ada rasa kesal dan bahagia sih sama itu anak" kata Dion menjelaskan.

"Kenapa kesal kak? " tanya Nadia.

"Jelas kesal lah aku sama dia, dia menghubungi aku jam dua dini hari" Dion memperlihatkan wajah kesalnya.

"Kak Dion boleh nggak aku minta foto bareng sama kak Dion? Aku ingin sekali memposting hasil karya tangan kak Dion yang menakjubkan ini" ujar Nadia yang melihat perubahan pada dirinya yang kini terlihat begitu berbeda setelah dirias oleh Dion.

"Bukan aku yang membuatmu cantik, tapi kamunya yang memang cantik" kata Dion yang memuji Nadia yang telah mencairkan hati Randy yang tak pernah tersentuh wanita manapun.

Dalam hati Nadia ingin sekali dia menjerit dan bercerita tentang kenyataan yang sebenarnya. Namun, itu tidak mungkin bisa terjadi. Dia takut dengan konsekuensi yang akan dia terima nanti jika dia bertingkah gegabah. Dia sudah tidak sabar ingin meihat kondisi sahabatnya yang kini masih terbaring lemah di rumah sakit.

"Aku harap pengorbanan ku ini tidak sia-sia untukmu Rini" ucap Nadia dalam hati.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status