Tubuh Irene langsung menjadi kaku. Setiap dia mendengar nama kedua orang ini, dia selalu merasa seperti sedang mimpi buruk!Tentu saja dia juga mengetahui tentang cincin berlian enam karat itu, dia juga pernah melihat foto cincin itu di berita. Kalaupun dia ingin menghindari berita-berita ini, saat dia menyalakan ponselnya dan menjelajahi internet, dia tetap akan melihat berita tersebut.Dulu, saat dia dan Martin sedang berbelanja di toko perhiasan, dia juga pernah melihat berlian kasar berwarna merah muda itu. Pada saat itu, Martin berkata padanya, "Irene, kalau kamu menyukainya, aku akan membelinya sebagai cincin nikah kita."Namun, akhirnya, Martin bukanlah miliknya, begitu pula dengan cincin berlian itu.Pada saat ini, Irene mendengar suara seorang pria yang jernih dan malu-malu. "Irene, em ... apakah kamu akan pulang?"Irene mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria yang berusia sekitar 30 tahun dengan rambut pendek dan seragam kerja Divisi Transportasi. Pria ini sedang menata
Pada saat ini, Irene hanya merasa jantungnya berdebar kencang.Astaga, ada apa dengannya?Dia seketika menarik kembali tangannya dan berkata dengan wajah memerah, "Baik ... baiklah, ayo makan, buburnya sudah dingin." Kemudian, dia pun menunduk dan mulai makan.Michael tersenyum. Melihat Irene yang hampir membenamkan seluruh wajahnya di dalam mangkuk, senyuman di wajah Michael melebar. "Apakah Kakak menyukaiku?" tanya Michael."Tentu saja," jawab Irene tanpa ragu."Aku juga, aku sangat menyukai Kakak," kata Michael sambil tersenyum. Sepertinya, sudah lama sekali tidak ada orang yang membuatnya begitu tertarik....Setelah pemeriksaan oleh Manajemen Perkotaan berakhir, Jessie berkata pada Irene, "Irene, teman sekelas kita waktu SMA akan mengadakan reuni pada akhir pekan, ayo ikut."Reuni? Irene tidak bisa menahan tawanya. Jika dia menghadiri acara reuni dengan keadaannya sekarang, dia hanya akan menjadi bahan tertawaan. "Nggak, deh. Aku ada urusan, nggak bisa pergi," kata Irene."Eh, tem
Hannah tampak tidak percaya. Apakah Michael ingin bertemu dengan Irene?Sebagai anggota Keluarga Moiras, tentu saja dia tahu bahwa Michael sebenarnya tidak tertarik pada kakaknya. Michael hanya memilih kakaknya karena kakaknya cocok untuk menjadi menantu Keluarga Yunata.Pada saat itu, di pemakaman kakaknya, pria ini juga tampak cuek, seakan-akan kematian kakaknya adalah sesuatu yang tidak penting bagi pria ini.Terkadang, dia bahkan bisa berpikir, hal seperti apa yang sebenarnya bisa menggerakkan hati pria ini?Sekarang, dia melihat amarah di wajah yang indah itu, hal ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.Namun, hal ini terjadi karena ... Irene?! Wanita yang bukan siapa-siapa itu?!Dia menoleh melihat Martin di sisinya dan melihat ekspresi yang sama di wajah pria itu.Pada saat ini, Charles yang berdiri di sisi Michael bergegas mengiakan ucapan Michael. "Baik," katanya. Apakah Michael sedang marah? Charles pun merasa ketakutan.Siapa pun yang pernah melihat Michae
Kemudian, muncul seseorang yang tidak dia duga, yaitu Charles, sekretaris pribadinya Michael.Filbert bergegas menyapa Charles dengan penuh hormat. "Sekretaris Charles!"Tatapan Charles melihat Erick seperti melihat orang yang sudah meninggal. Pemuda ini malah menyinggung orang yang disukai oleh Michael.Hari ini, secara kebetulan, Michael juga berada di kelab ini dan kebetulan menyaksikan adegan tadi.Charles berkata pada petugas keamanan di satu sisi, "Lakukan kembali apa yang dia lakukan tadi."Petugas keamanan itu langsung menuruti perintah Charles. Dua petugas keamanan yang kuat pun menyeret Erick ke samping kolam dan mendorong kepalanya ke dalam air berkali-kali, seperti apa yang Erick lakukan pada Irene sebelumnya!Murid-murid sekelas Irene yang ikut keluar untuk menyaksikan kejadian ini, serta Martin dan Hannah, pun tercengang.Tidak ada yang menyangka bahwa masalahnya akan menjadi seperti ini.Petugas keamanan itu sama sekali tidak berniat untuk melepaskan Erick, sedangkan Fil
Irene melihat punggung tangan kanannya yang diinjak oleh Amanda tadi."Nggak sengaja terbentur saat aku lagi menyapu hari ini, nggak apa-apa," kata Irene dengan santai karena dia tidak ingin mengkhawatirkan Michael."Oh ya?" Michael menatap Irene lekat-lekat sambil berkata, "Kak, beri tahu aku kalau ada yang menindasmu. Aku akan membelamu." Dia akan membuat orang-orang itu membayar atas perbuatan mereka, supaya kelak tidak ada lagi yang berani menindas Irene.Seketika, jantung Irene berdebar kencang. Michael seperti mengetahui sesuatu."Aku bisa jaga diri," kata Irene."Kalau nggak bisa?" tanya Michael.Jika benar-benar begitu, tidak ada gunanya juga Irene memberi tahu Michael. Hanya saja, Irene tidak mengucapkan kata-kata ini karena dia tidak mau melukai harga diri Michael."Apakah Kakak nggak suka dilindungi olehku?" tanya Michael lagi sambil menatap Irene dengan matanya yang hitam dan mendalam.Irene menggigit bibirnya dengan pelan sambil berpikir sejenak, lalu berkata, "Kalau begit
"Kalau Kakak suka, aku juga suka," kata Michael."Jangan bergantung padaku, kamu harus tentukan sendiri. Kalau kamu nggak suka, aku akan cari sweter dengan model dan warna lain," kata Irene."Nggak perlu, yang ini saja, aku suka," kata Michael."Baiklah, kalau begitu aku akan beli yang ini." Irene pun mulai berbelanja di internet.Michael menatap Irene, lalu tiba-tiba bertanya, "Kak, kenapa kamu sebaik ini padaku?" Irene membelikannya baju dan ponsel, sedangkan Irene selalu menghemat untuk dirinya sendiri."Kamu adalah adikku, tentu saja aku harus baik padamu," kata Irene dengan yakin.Namun, entah mengapa, kata "adik" terdengar menyebalkan. Apakah Irene benar-benar sudah lupa kalau Michael sebenarnya juga seorang pria?...Setelah dipermalukan di kelab, Erick dihajar lagi habis-habisan oleh ayahnya hingga dia masuk rumah sakit.Meskipun begitu, beberapa bisnis Keluarga Herawan dan bisnis yang berhubungan dengan Grup Yunata juga terkena dampaknya. Bagi Keluarga Herawan, kerugiannya lum
Pada saat ini, Jessie benar-benar membenci Amanda. Harus diketahui bahwa seorang rekan kerja di Divisi SDM yang biasanya lumayan dekat dengannya diam-diam memberitahunya bahwa pemecatannya berhubungan dengan penyalahgunaan kekuasaan untuk memerintahkan pekerja dari Pusat Sanitasi Lingkungan.Satu-satunya hal yang bisa Jessie pikirkan adalah perihal dia menyuruh Irene mengantarkan dokumen. Namun, hal ini direncanakan oleh Amanda!"Aku nggak memaksamu, kamu sendiri juga ingin melihat Irene dipermalukan, jadi kamu bersedia melakukannya. Aku paling-paling hanya mengusulkannya, tapi kamulah yang melakukannya, jadi ini nggak ada hubungannya denganku," kata Amanda yang langsung mengelak.Kedua orang ini mulai saling menyalahkan.Setelah bertengkar dengan Amanda, Jessie juga dimarahi oleh keluarganya. Namun, akhirnya, mereka tetap berupaya untuk membantunya. Mereka menghabiskan uang dan memanfaatkan relasi mereka untuk meminta bantuan, tetapi sama sekali tidak ada yang mau menerima uang dan ha
"Tapi aku ... aku membuatmu dipermalukan di hadapan semua orang dan dianiaya seperti itu oleh Erick ..." kata Jessie.Irene langsung membalas, "Itu perbuatan mereka, bukankah nggak ada hubungannya denganmu?"'Ada hubungannya!' teriak Jessie dalam hatinya. Dalam seumur hidupnya, ini pertama kalinya dia ingin menyalahkan dirinya sendiri."Sudahlah, kalau nggak ada urusan lain lagi, aku masih harus kerja," kata Irene. Tanpa memedulikan ekspresi getir Jessie, dia menghindari Jessie dan berjalan langsung ke jalanan di seberang untuk menyapu jalanan.Meskipun dia tidak tahu mengapa Jessie datang mencarinya hari ini, dia tidak berencana untuk memaafkan siapa pun untuk kejadian hari itu.Saat Irene sudah menyapu hingga setengah jalan, sebuah bayangan tiba-tiba muncul di hadapannya. Dia pun mengangkat kepalanya dan melihat George dari Divisi Transportasi.Wajah George agak memerah, lalu dia memberanikan dirinya dan berkata, "Irene, kata Kak Shanti, kamu sekarang nggak ingin pacaran, ya. Tapi ..