Share

Bab 16

Penulis: Bamboo
Tubuh Irene langsung menjadi kaku. Setiap dia mendengar nama kedua orang ini, dia selalu merasa seperti sedang mimpi buruk!

Tentu saja dia juga mengetahui tentang cincin berlian enam karat itu, dia juga pernah melihat foto cincin itu di berita. Kalaupun dia ingin menghindari berita-berita ini, saat dia menyalakan ponselnya dan menjelajahi internet, dia tetap akan melihat berita tersebut.

Dulu, saat dia dan Martin sedang berbelanja di toko perhiasan, dia juga pernah melihat berlian kasar berwarna merah muda itu. Pada saat itu, Martin berkata padanya, "Irene, kalau kamu menyukainya, aku akan membelinya sebagai cincin nikah kita."

Namun, akhirnya, Martin bukanlah miliknya, begitu pula dengan cincin berlian itu.

Pada saat ini, Irene mendengar suara seorang pria yang jernih dan malu-malu. "Irene, em ... apakah kamu akan pulang?"

Irene mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria yang berusia sekitar 30 tahun dengan rambut pendek dan seragam kerja Divisi Transportasi. Pria ini sedang menatapnya dengan tersipu malu.

Irene sedikit tercengang, lalu dia teringat bahwa orang ini adalah orang dari Divisi Transportasi di Pusat Sanitasi Lingkungan, sepertinya namanya George.

"Ya," jawab Irene dengan singkat.

"Kalau begitu, biar aku antarkan kamu pulang, kebetulan aku punya waktu luang," kata George Kenley. Sepertinya dia sudah mempersiapkan dirinya sebelum dia mengucapkan kata-kata ini.

Irene ingat, sepertinya Shanti pernah memberitahunya bahwa pria ini tertarik padanya. Jadi, apakah pria di hadapannya ini ingin mendekatinya? Namun, dia yang sekarang tidak berencana untuk berpacaran.

"Nggak usah," jawab Irene.

"Nggak apa-apa, aku punya mobil, jadi aku bisa mengantarkanmu pulang," kata George dengan terburu-buru. Dia masih ingin berusaha sekali lagi.

"Huh, mana mungkin dia menyukai mobilmu? Dia mau dijemput dengan mobil mewah. Coba kamu belikan dia cincin berlian enam karat juga. Kalau begitu, Irene pasti akan membiarkanmu mengantarkannya pulang," kata Cherria dari Divisi Peralatan dengan kesal.

Wajah George seketika memerah, dia seperti tidak tahu harus berkata apa untuk sejenak.

Irene melirik Cherria sekilas dengan cuek, lalu berkata, "Kalau begitu, satu hari nanti, kalau ada orang yang ingin mengantarkanmu pulang dan kamu menolak, artinya kamu juga ingin dijemput dengan mobil mewah dan ingin mendapatkan cincin berlian enam karat? Atau apakah kamu akan menerima siapa pun yang ingin mengantarkanmu pulang?"

"Kamu ...." Cherria seketika terdiam dan hanya bisa memelototi Irene dengan penuh amarah.

Irene menoleh dan berkata pada George, "Terima kasih, tapi tempat tinggalku nggak jauh dari sini. Aku sudah terbiasa pulang jalan kaki." Kemudian, dia langsung pergi.

Dalam perjalanan pulang, Irene membeli sedikit daging dan sayuran, lalu memasak bubur di kamar kontrakannya dan makan malam bersama Michael.

"Apakah perutmu masih sakit?" tanya Irene dengan penuh perhatian.

"Sudah nggak sakit lagi," jawab Michael.

"Minum lagi obatnya sehari, supaya tubuhmu lebih kuat. Selain itu, ke depannya, kamu harus makan tiga kali sehari tepat waktu. Kamu bekerja sebagai penyebar brosur, pekerjaan ini juga nggak bisa dilakukan jangka panjang, jadi kamu perlu mencari pekerjaan yang stabil," kata Irene. "Bagaimana kalau aku bantu kamu cari di internet, apakah ada pekerjaan yang cocok untukmu atau tidak?"

"Nggak usah, aku cari sendiri saja," kata Michael. "Kalau Kakak ingin aku mendapatkan pekerjaan yang stabil, aku akan mencarinya."

Patuh sekali! Irene tidak bisa menahan dirinya dari mengangkat tangannya dan mengelus kepala Michael sambil tersenyum.

Sepertinya inilah rasanya memiliki seorang adik.

Michael sedikit tercengang. Tatapannya melihat Irene juga agak kabur. Cara Irene mengelus kepala Michael seperti sedang memperlakukan anak kecil. Kalau dipikir-pikir, sudah lama sekali dia tidak dielus kepalanya seperti ini.

Sepertinya saat dia masih sangat kecil, ayahnya pernah mengelus kepalanya seperti ini sambil berkata, "Mike, kamu harus kuat, harus lebih kuat dari siapa pun. Jangan lemah sepertiku."

Benar, dia harus kuat, dia juga harus bisa kejam. Hanya dengan begitu, dia baru bisa mendapatkan apa yang dia inginkan dan tidak berakhir seperti ayahnya.

Dia yang sekarang sudah mengendalikan seluruh harta Keluarga Yunata dan berdiri di puncak kota ini. Apa yang dia inginkan sudah dia dapatkan. Namun, dia sepertinya masih saja belum puas, seperti masih menginginkan sesuatu.

Apa yang dia inginkan adalah .... Tatapannya tertuju pada orang di hadapannya ....

Tiba-tiba, terdengar suara ponsel berdering, ternyata itu ponsel Irene.

Irene menarik tangannya dan mengambil ponselnya di satu sisi. Suhu di sekitar seperti tiba-tiba jatuh dan Michael mengernyit seperti merasa tidak nyaman.

Sepertinya dia makin serakah akan kehangatan Irene.

Irene mendapatkan sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak diketahui. Saat Irene menerima panggilan itu, terdengar suara yang agak tergagap-gagap dari ujung telepon lainnya.

"Ini ... Irene, ya? Aku George. Emm .... Aku mau bilang, jangan pedulikan kata-kata Cherria. Aku tahu kamu bukan gadis yang gila akan harta. Meskipun mobilku hanyalah mobil murah buatan dalam negeri, aku akan berusaha keras dan akan mengganti mobil yang lebih bagus ke depannya!"

Seusai berbicara, tanpa mendengar jawaban Irene, dia langsung mematikan panggilan itu.

Irene melihat ponselnya dengan agak kebingungan. Dia berpikir apakah dia harus menolak George dengan jelas supaya dia tidak menyia-nyiakan waktu dan perasaan George.

"Siapa itu?" Suara yang dingin tiba-tiba terdengar di dalam kamar.

"Rekan kerja di Pusat Sanitasi Lingkungan," kata Irene sambil meletakkan ponselnya.

Michael melirik ponsel itu sekilas dan bertanya, "Pria?" Meskipun tadi Irene tidak menerima panggilan itu dengan pengeras suara, karena Michael duduk dekat dengannya, Michael bisa mendengar sedikit suara dari ponsel itu.

"Ya," jawab Irene.

"Apakah orang ini menyukai Kakak?" tanya Michael dengan tatapannya yang sedikit menggelap.

"Mungkin," jawab Irene.

"Apakah Kakak menyukainya?" tanya Michael lagi.

Irene menjawab, "Kalau hal aku pernah masuk penjara tersebar, orang itu akan menghindariku. Jadi, nggak penting aku suka atau nggak."

"Terus kenapa kalau Kakak pernah masuk penjara? Orang yang benar-benar menyukai Kakak sama sekali nggak akan memedulikan hal ini," kata Michael.

Irene tersenyum getir. Meskipun katanya begitu, di dunia ini, ada terlalu banyak orang yang memedulikan hal-hal ini. Seperti dulu, dia sudah yakin dengan ketulusan itu, tetapi begitu dia terkena masalah, ketulusan itu malah menjadi lebih tidak berarti daripada sampah.

"Kalau orang itu bisa menerima kenyataan bahwa Kakak pernah masuk penjara, apakah Kakak akan menyukai orang itu?" tanya Michael lagi.

Irene seketika tercengang. Jika ada orang yang benar-benar bisa menerima keadaannya ....

Keterkejutan Irene membuat Michael agak kesal. Michael pun meraih tangan Irene dan menggigit ujung jari Irene dengan pelan.

"Ah!" seru Irene dengan pelan. Dia tiba-tiba tersadar, tatapannya malah tertuju ke sepasang mata Michael yang indah.

"Apakah Kakak bisa menyukai orang itu?" Michael seperti bersikeras ingin mendapatkan sebuah jawaban.

"Nggak akan," kata Irene. "Aku hanya menganggap orang itu sebagai rekan kerja biasa." Terlebih lagi, dia sekarang sama sekali tidak berniat untuk berpacaran.

Michael pun tersenyum. Senyuman ini mekar di wajahnya yang tampan, tatapannya juga berkilau, sungguh menawan.

Dalam sekejap, Irene seakan-akan tertarik oleh Michael dan tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Dengan suasana hati yang membaik, Michael berkata, "Kalau begitu, Kakak bisa terus menganggapnya sebagai rekan kerja biasa."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 523

    "Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 522

    Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 521

    "Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 520

    "Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 519

    Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 518

    "Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status