Share

BAB 12 : Menangis di Elevator

Hanna menggigit bibir bawahnya, mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi Hanna untuk meminta maaf walau dirinya tidak melakukan kesalahan.

“Ambilah, jangan sungkan.” Pria itu lantas memaksa Hanna untuk mengambil sapu tangan itu.

“Terima kasih.” Hanna dengan cepat menyeka air matanya dan menundukkan kepala karena berusaha menghindari tatapan pria itu.

Meski begitu, rasa penasaran menghantui Hanna sehingga dia sesekali mencuri pandang untuk melihat sosok pria di hadapannya dengan jelas.

Hanna tersentak selama beberapa saat, karena merasa sepertinya pernah melihat pria itu di suatu tempat. Pria itu mempunyai wajah yang lumayan tampan, tidak setampan Arsenio tapi cukup menarik untuk membuat para wanita tergila-gila.

Dari pakaian yang ia kenakan, Hanna mampu menebak bahwa pria itu bukanlah orang sembarangan. Ia mengenakan setelan jas dari merk ternama dan juga jam tangan rolex yang Hanna tahu harganya begitu tinggi.

“Maaf, apa kita pernah bertemu?” tanya Hanna d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status