Share

Bab 9

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-04 18:14:13

Keheningan itu benar-benar mengganggu. Jelita menanti jawaban dari suaminya. Namun, Royal justru melangkah keluar setelah menekan tombol pintu. Kini gadis itu hanya bisa diam dengan rasa penasaran di dalam hatinya.

Mereka kembali makan bersama. Hening. Seperti tadi. Hanya dentingan sendok dan garpu yang menemani keheningan mereka di atas meja makan besar dan mewah itu. Namun ada sesuatu yang berbeda, Royal dengan tenang tetap melayani Jelita makan, mengaturkan piring, menyodorkan air. Ada perhatian dalam diam, meski tak satu pun kata manis keluar dari bibir pria itu.

Selesai makan, Royal masih duduk di kursinya. Matanya mengikuti setiap gerak Jelita yang makan lebih lambat darinya. Lalu, tanpa aba-aba, ia membuka suara, datar namun dalam.

"Aku memang sengaja membelimu," katanya.

Jelita menghentikan gerakan tangannya. Suapan terakhir yang hendak masuk ke mulutnya terhenti. Hatinya menegang.

"Jadi kamu hanya perlu patuh padaku dan jangan berani pergi tanpa seizinku," lanjutnya.

Tak ada
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 108

    Malam itu, Royal duduk berhadapan dengan istrinya. Kali ini mereka akan duduk saling berhadapan ketika makan. Hal ini karena Royal ingin selalu memandangi wajah istrinya."Mas...." panggil Jelita dengan kedua alis saling bertaut."Ya?" sahut Royal sembari tersenyum penuh arti."Jangan usil. Mas kan janji mau memberi tahu aku sesuatu," ucap Jelita tampak sedikit kesal.Bagaimana tidak? Sejak tadi kak Royal terus menggesek kakinya, membuat dirinya merasa geli sendiri. "Aku hanya sedang menandai punyaku," jawab pria itu dengan santainya."Dasar. Mau ditandai sampai sebanyak apa, Mas?" keluh Jelita. Pasalnya hampir setiap kali bercinta, suaminya itu selalu memberikan tanda kepemilikannya di tubuhnya yang mulus."Sebanyak yang aku mau," jawab pria itu lagi."Hm. Apa Mas mau membuatku lelah dan tak berdaya?" tanya Jelita.Royal terkejut. "Tidak. Bukan begitu, Sayang." Pria itu menarik kakinya, menjauhi kaki Jelita.Royal kemudian meraih tangan kanan istrinya dan menggenggamnya dengan lembu

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 107

    Saat Royal sedang berlari meraih puncak bersama istrinya, ponsel pria itu tiba-tiba berdering. Membuat wajahnya langsung masam."Mas... ahhh. Ada telepon...." ucap Jelita di sela-sela desahannya.Royal menghentikan sejenak aktivitasnya kemudian menilik layar ponselnya. "Sebentar," ujar pria itu sembari menyambar ponsel dan menerima panggilan dari sang asisten."Tuan–""Kalau tidak penting awas kamu!" geramnya. Sementara tubuhnya masih menyatu dengan Jelita. Dan Jelita menutup mulutnya agar tidak menimbulkan suara aneh."Begini, Tuan. Saya mau melaporkan soal Jeni dan ibu kandungnya. Jeni menuntut agar ayahnya, Reno, juga diadili seberat mungkin," papar Zain.Royal mengeraskan rahangnya. Jelita pun memilih diam sembari menggigit bibir bawahnya."Kamu kan bisa mengatakannya nanti. Sudahlah. Sekarang jangan ganggu aku!" tegas Royal dingin."Ba-baik, Tuan...." Zain pun hanya bisa menurut saja.Royal melempar pelan ponselnya ke sisi ranjang. Ia lalu menatap wajah Jelita yang memerah di ba

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 106

    Royal membawa istrinya naik ke lantai dua dengan menggendongnya. Jelita hanya diam sembari memeluk erat bahu lebar suaminya. Dirinya gugup.Pintu lift terbuka dengan suara 'ting' yang khas. Royal melangkah keluar, masih menggendong Jelita di pelukannya. Langkah kakinya mantap, aroma parfum di tubuhnya yang maskulin terasa begitu dekat dan lembut, membuat detak jantung Jelita semakin tak karuan. Tangan wanita itu memeluk erat bahu lebar sang suami, takut terjatuh meski ia tahu Royal tak akan membiarkan hal itu terjadi."Ada apa, hm?" tanya Royal sambil menundukkan kepala sedikit, suaranya berat namun hangat. Ia bertanya karena sedari tadi Jelita terus memandangi wajahnya.Jelita lalu menggeleng cepat, wajahnya menunduk dengan pipi yang mulai memanas. "Nggak... nggak apa-apa...." bisiknya tersipu malu.Royal hanya tersenyum tipis, tatapannya sulit dibaca. Baiklah...." Senyuman pria itu penuh arti.Sayangnya Jelita tak menyadarinya karena masih menunduk. Sementara langkah kaki Royal suda

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 105

    "Jadi... Waktu itu Mas memang sengaja pergi tanpa menemuiku?" tanya Jelita. Kembali lagi ke masa kini dan Royal menjawab dengan anggukan."Ya. Aku tidak ingin kamu tahu siapa aku dan membuatmu dalam bahaya."Jelita menatap wajah suaminya. Royal begitu perhatian padanya. Lalu ia tiba-tiba merasa sedih."Mas...." panggilnya kemudian."Hm?""Apakah...." Jelita tampak ragu-ragu hendak menyampaikan apa yang ada di benaknya. Royal pun meraih tangan wanitanya dengan lembut."Ada apa?""Mas... Apakah Mas menikahiku karena balas budi padaku?" tanyanya dengan menahan perasaan sedih di dalam hatinya.Dahi Royal mengernyit. "Kenapa kamu bicara seperti itu? Tentu saja bukan. Yah... tapi aku memang berutang nyawa padamu. Hanya saja...." Pria itu mendekatkan wajahnya dan kini mengunci kedua mata Jelita.Sebuah senyuman lembut pun terukir di wajahnya. "...sejak saat itu aku memang sudah menyukaimu. Kamu begitu ceria, indah, dan berhati lembut. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Sayangnya, waktu

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 104

    "Kalau nggak tahu namamu, gimana aku bisa menghubungi keluargamu?""Itu tidak perlu. Aku hanya butuh beberapa hari di sini," ucap pria itu."Baiklah, terserah kamu saja. Tapi kamu harus cepat sembuh dan segera lapor ke polisi soal masalahmu itu. Ini sudah tindakan kriminal," ucap Jelita memberikan saran."Aku sudah melapor, hanya saja masalahku tak semudah yang kamu bayangkan," sahut pria itu.Jelita kembali menatapnya dengan dahi mengernyit. "Kalau begitu apakah kamu sedang dalam bahaya?"Suasana tiba-tiba sunyi. Jelita merasa aneh dengan pria tampan yang bersikap dingin padanya meski sudah ia selamatkan."Aku mau makan," ujar pria itu seolah tak mau menjawab pertanyaan gadis penolongnya."Baiklah, baiklah. Kamu makan yang banyak biar cepat sembuh," ujar Jelita sembari tersenyum lembut. Gadis itu segera menyiapkan sarapan untuk pria yang sama sekali tak ia ketahui namanya. Namun karena mereka berada di tempat umum, maka Jelita tak merasa takut. Apa lagi dokter dan perawat beberapa k

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 103

    Jelita kembali menatap lekat-lekat wajah suaminya. Wajah yang seolah terasa tak asing baginya. Dahinya pun mengernyit. Lalu tangan Jelita meraih wajah tampan suaminya dan kembali meraba-raba wajah itu."Aku nggak salah ingat, atau... memang bukan...?" gumamnya."Apa maksud kamu, Sayang?" tanya Royal. Namun tatapan matanya sedikit berubah.Jelita masih terus menatap wajah suaminya, mengamati setiap inci dari ketampanan Royal yang luar biasa."Mas Royal... Beberapa tahun lalu terluka, kan?" tanya Jelita dengan kedua mata menyipit.Royal hanya bisa tersenyum. Ia tahu ingatan istrinya begitu baik sehingga bisa mengingat kejadian tersebut."Aku benar-benar, kan? Mas Royal waktu itu terluka karena ada yang mau mencelakai Mas. Jadi Mas kabur ke jalan dan hampir aku tabrak," papar Jelita lagi.Royal meraih kedua tangan istrinya lalu menggenggamnya dengan lembut. Ia kemudian mencium telapak tangan Jelita yang halus. "Ya. Itu aku...."Kedua alis Jelita terangkat. Meski tebakannya memang benar,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status