Share

Chapter 6

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 15:24:37

Di sebuah gereja yang indah…

Pemandangan yang langsung mengarah pada sebuah pegunungan.

Seluruh ruangan yang dihias dengan bunga berwarna putih.

Namun sayang, yang hadir dalam pernikahan ini hanya beberapa orang saja.

Meskipun seperti itu…

Sang pengatin wanita dirias begitu cantik.

Menggunakan gaun panjang berwarna putih yang sangat pas ditubuhnya.

Lila berjalan pelan menuju altar. Dengan pandangan lurus ke depan…

Membawa bunga yang berada di tangannya. sampai Lila berhenti dengan ragu.

Sampai ada tangan yang menarik tangannya pelan. membawanya berjalan sedikit lagi dan berhenti.

Sehingga janji pernikahanpun dimulai.

“Sekarang kalian resmi menjadi suami istri.”

Suara pendeta.

Lila terkesiap ketika pinggangnya ditarik.

Kemudian ia merasakan deru nafas Lucas yang mengenai wajahnya.

“Tutup matamu,” lirih Lucas.

“Tidak ada bedanya jika aku menutup mataku.”

Lucas tersenyum miring. Jemarinya mengusap pipi Lila. “Kita harus mengambil foto yang bagus..”

Jemarinya menelusuri leher Lila. “…Yang terlihat romantis agar orang tuaku percaya.”

Lila akhirnya memejamkan mata.

Kedua tangannya mencengkram erat lengan Lucas yang terbalut dengan jas.

Perlahan—bibir pria itu membelai bibirnya. Lila merasakan kelembutan…

Manis..

Sangat berbeda dengan malam itu.

Sampai Lucas mengakhirinya.

Lucas menatap Lila yang menunduk. wanita itu melepaskan tangannya. kemudian mengambil langkah mundur.

Lucas menunduk—mengangkat dagu Lila dengan jarinya.

“Kau malu?” tanyanya.

Lila menyingirkan tangan Lucas. “Tidak!” balasnya.

Meski sebenarnya iya. Aroma Lucas begitu kuat, pasti pria itu sangat dekat dengannya.

“Jangan menyukaiku. Apalagi mencintaiku.” Lucas tersenyum miring.

Setidaknya ia tidak berbohong mengenai betapa cantiknya wanita buta ini.

Gaun putih ini sangat pas di tubuh mungil Lila.

Gaun putih yang tertutup….

Tidak menampakkan bagian tubuh Lila secara berlebihan.

“Aku tidak akan bisa membalas perasaanmu.”

Lila mendengus pelan. “Aku tidak akan mencintai siapapun. Aku tidak akan pernah mencintaimu!”

“Sombong sekali!” Lucas mengejek. Ia menunduk dan menatap wajah Lila lekat.

“Jika kau bisa melihat. Aku yakin kau akan langsung jatuh cinta denganku. Apalagi dengan wajahku.” Lucas tersenyum miring.

Lila mengepalkan tangannya.

Pria ini selain suka mengejek ternyata sangat percaya diri juga.

“Aku hanya akan menilai pria dari tindakannya.”

Lucas tertawa.

“Hah!” Lucas berkacak pinggang. “Aku beritahu. Pria yang kau nikahi ini sangat tampan.”

Lucas mengambil tangan Lila.

“Jangan menyentuhku!” Lila hendak menepis tangan Lucas. Tapi pria itu lebih dulu menarik tangannya lagi.

Kata-kata yang dikeluarkannya lebih mengerikan.

“Aku sudah resmi menjadi suamimu. Meskipun pura-pura. Tapi pernikahan ini sah dimata hukum maupun agama. Kau tahu kan? Bagaimana suam istri…” lirih Lucas yang sengaja menggoda Lila.

Lila mengernyit dengan kesal.

“Lucas!” pertama kalinya Lila menyebut nama Lucas dengan begitu lantang.

Ia melakukukannya karena Lucas membuatnya kesal.

Lucas malah terkekeh. “Ya?”

“Jika orang lain yang memanggilku seperti itu. Aku pasti sudah menghajarnya. Kau sedikit tidak sopan. Tapi aku akan memaafkanmu.” Lucas tersenyum.

Tangannya masih memegang tangan Lila.

“Bisakah kita pergi?” tanya Lila.

Lucas menggeleng. “Aku akan menunjukkanmu dulu..”

Lucas membawa tangan Lila menyentuh wajahnya. mulai dari alisnya.

“Aku tidak berbohong jika aku tampan. Rasakan betapa lebatnya bulu alisku..”

“Aku tidak pernah membiarkan alisku berantakan..”

Lila mengikuti tuntunan tangan Lucas yang membawa tangannya menyentuh setiap inci wajah pria itu.

“Mataku…” lucas memejamkan mata.

Tangan mungil Lila menyentuh kedua matanya yang tertutup.

“Bola mataku berwarna hijau seperti warna daun. Kebalikan dari bola matamu.”

“Hidungku…” jemari Lila menyentuh pahatan hidung yang tinggi.

Sangat tinggi…

Kemudian….

Bibir…

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 274 EKSTRA PART

    8 bulan berlalu dengan cepatnya….. Ruby berada di ruang persalinan. mempertaruhkan seluruh nyawanya untuk anaknya. Leonard sampai tidak tega melihat Ruby yang kesakitan saat melahirkan. “Uweeek!” suara tangisan bayi. Leonard menitikkan air mata ketika seorang bayi laki-laki yang dibawa oleh dokter. “Kamu berhasil.” Leonard mengusap pipi Ruby. Ruby mengangguk, jemari mereka bertaut. Dokter mendekat—memberikan bayi mungil itu ke pelukan Leonard. Leonard menatap anaknya. sekali lagi anaknya! ia tersenyum—dengan jantung yang berdebar. “Apa dia mirip dengan kamu?” tanya Ruby. Leonard menunduk—menunjukkan bayi mereka pada Ruby. “Bilang terima kasih pada Mom yang sudah berjuang melahirkan kamu.” Ruby tersenyum lebar. “Jadi namanya…” “Sebastian Charles Francesco.” “Hati-hati, Leonard.” tangan Ruby terulur mengusap lengan anaknya. “Jangan sampai terkena pukulannya. dia pasti menuruni kekuatanku. “ “Dia masih kecil..” balas Leonard. “Kekuatannya akan bertumbuh sa

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 274

    Ruby membuka pintu dengan cepat. “Surprise!” kepalanya muncul di balik pintu ruangan Leonard. Leonard yang awalnya begitu serius pada dokumen kini mengangkat kepalanya dan menatap istrinya dengan senyum lebar. Leonard bangkit dan mendekati istrinya. Ruby masuk perlahan dan memeluk suaminya. “Apakah sibuk?” tanya Ruby. Leonard menggeleng. “Tidak. sebentar lagi juga waktu pulang.” “Kenapa ke sini?” tanya Leonard. “Bukankah tadi kamu bilang kamu akan ke toko roti ibu?” “Aku sudah. Jadi aku membawakanmu roti buatan ibu.” Ruby menunjukkan paper bagnya. “Aku tadi juga membawanya untuk sekretaris kamu.” “Eddy?” Leonard mengambil paper bag itu. “Dia pasti sangat senang.” Ruby mengangguk. “Benar, dia sangat senang. Sepertinya dia sedang lapar.” Leonard menarik Ruby untuk duduk di sofa. “Tidak. Dia memang sangat senang dengan makanan. Dia seperti mendapatkan emas saat mendapatkan makanan.” Ruby tertawa pelan. ia mengambil roti dari paper bag itu. Kemudian membawanya ke

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 273

    “Pemandangan yang menakjubkan.” Ruby masih berada di dalam mobil. Hari ini ia datang sendiri. Leonard bekerja, sudah berapa hari pria itu tidak bekerja. Ruby menatap Michael yang membantu ibu bekerja di toko. Untungnya Michael memiliki paras yang tampan. Banyak perempuan yang datang ke toko. Tidak hanya sekedar membeli roti tapi juga sekedar mencari perhatian dari Michael. “kalau begini kan dia terlihat lebih waras.” Ruby akhirnya turun dari mobil. Ia berjalan ke toko dan membuka pintu. “Kamu datang…” Ibu mendekatinya. Ibu memeluk Ruby. “Bagaimana kabar kamu? bagaimana cucu ibu?” tanya ibu sembari menyentuh perut Ruby. “Ruby baik-baik saja, Bu.” Ruby tersenyum. Ruby mengamati toko ibu yang lebih bagus. dengan tatatan yang lebih indah. Mirip kafe hanya lebih kecil saja. Ibu juga punya beberapa pegawai. Sudah lama sekali ia tidak ke toko. Semuanya telah berubah. Rasanya sudah lama sekali… “Kau datang…” Michael yang melewati Ruby. Pria itu membawa nampan yang

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 272

    “Hueek!” Akhirnya Ruby muntah lagi. Tapi kali ini tidak terlalu parah dibandingkan kemarin. Obat yang ia minum bekerja dengan baik. Setiap kali Ruby muntah—Leonard selalu menemani. Leonard tidak pernah meninggalkan Ruby ke kamar mandi sendirian. Leonard terus memastikan bahwa istrinya baik-baik saja. Leonard mengusap bibir Ruby dengan tisu. Bibir wanita itu basah karena bilasan air. Ruby mendekati Leonard. memeluk tubuh suaminya itu. “Mama sudah menyiapkan sup. Kamu makan pelan-pelan saja. kalau muntah nanti berhenti.” Leonard mengusap punggung Ruby. Ruby mengangguk pasrah. “Apa mama memasaknya sendiri?” “Tidak. ada Maid yang membantunya. Mama mengarahkan Maid itu agar rasanya sama persis dengan Sup yang ia makan waktu dulu hamil aku dan Luna.” Leonard menggendong Ruby yang lemas. Ia mendudukkan Ruby di sofa depan ranjang. di atas meja sudah ada sup yang disiapkan oleh Lila. Juga susu hamil. “Makan pelan-pelan.” Leonard menyuapi Ruby dengan telaten. P

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 271

    Guys hari ini Chapter terakhir. semoga suka ya, selamat membaca :))))--“Nanti mau beli baju buat anak kita warna apa?” Pertanyaan itu bukan dari Ruby. Melainkan dari Leonard! Leonard terlihat sangat antusias. Bahkan sudah membahas baju. Lalu katanya, ingin mendekorasi kamar anaknya sendiri. Padahal belum tahu perempuan atau laki-laki. Ruby tertawa pelan. “Pikirkan nanti saja, sayang.” “Kamu terlalu bersemangat,” lanjut Ruby lagi. Leonard terkekeh pelan. ia masih fokus menyetir. Mereka akan ke rumah orang tua Leonard. Untuk memberitahu kehamilan Ruby. Tadi Ruby sudah menelepon ibunya. ia akan ke rumah ibunya besok saja. Mobil sudah memasuki area mansion orang tua Leonard. Ruby dan Leonard keluar dari mobil. “Setelah pergi ke rumah Diego. ternyata rumah orang tuaku tidak begitu buruk.” Leonard memandang Mansion orang tuanya. Ada beberapa penjaga di sana. mereka selau berjaga setiap hari. Jumlahnya tidak terlalu banyak. “Benar. Di sini tidak banyak penjaga.

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 270

    Leonard menutup bibirnya tidak percaya. Ia mendongak. kenapa rasanya panas sekali matanya. Ruby mendekat dan tertawa. “Kita akan jadi orang tua.” Leonard memeluk tubuh Ruby. Sedikit mengangkat tubuh Ruby dan memutarnya. “Aku sangat bahagia.” Leonard mengecup dahi Ruby beberapa detik. “Terima kasih.” “Akhirnya!!!” suara Stormi yang begitu bahagia. Ia melompat dengan bahagia sembari memeluk lengan Diego. Diego tersenyum melihat tingkah Stormi. Ia juga ikut bahagia dengan kehamilan Ruby. “Kamu harus ke rumah sakit lagi untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.” Ibu Stormi memeluk Ruby. “Mulai sekarang hati-hati. Awal kehamilan adalah masa yang paling rentan.” “Selamat ya,” ucap ibu Stormi. Ruby mengangguk dengan bahagia. “Terima kasih, aunty.” Tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya sekarang. Yang pasti ia sangat senang. Ia menyentuh perutnya. Tidak bisa berhenti tersenyum lebar. Leonard menoleh mendapatkan tepukan dari samping. “Kau jago juga,” ucap Die

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 269

    “Terima kasih, aunty…” Stormi tersenyum. Bibi yang merawat rumahnya membawakan makanan. Sehingga ia tidak perlu pergi keluar mencari makan dengan Leonard. “Kemarin saya melihat rumah aunty ada helikopter dan beberapa orang…” ucap Ruby. “Sepertinya saya mengenal anak aunty.” Ibu Stormi mengangguk. ia mengambil duduk di samping Ruby di depan meja makan. “Aunty juga bilang pada anak bibi. Kalian memang saling mengenal.” “Sebenarnya, Aunty sedikit menghawatirkan Stormi. Dia pulang-pulang membawa pria bersamanya. Memang pria itu tampan, tapi aunty takut kalau Stormi terlibat hal yang berbahaya bersama pria itu.” Ruby mengerti… Wajar saja ibu Stormi menghawatirkan anaknya. Awalnya Ruby juga memang sedikit kawatir jika Stormi berhubungan dengan Deigo. Ruby menoleh ketika Leonard turun dari tangga. Ruby menatap Leonard sebentar. “Saya dan Suami saya juga mengenal Diego. meskipun belum lama. Tapi yang saya lihat…” “Diego memperlakukan Stormi dengan baik. Jadi aunty jangan te

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 268

    21++ Makan malam yang kurang diharapkan oleh Diego sebenarnya. Karena ia harus menunda hukuman untuk Stormi. Sedangkan Stormi cengengesan seolah sedang mengejeknya. Tangan Diego tidak berhenti mengusap pinggang Stormi dari samping. Benar-benar tidak bisa jauh dari Stormi. “Aku tidak mau masak besok,” ucap Steven. “Biar dia saja yang masak.” Menunjuk Stormi. Stormi mengerjap. “Jangan mempermalukanku. Aku tidak bisa memasak.” “Besok ibu saja yang masak.” Ibu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Mengunyahnya santai. “Bukankah besok itu jadwal itu membersihkan rumah lama itu?” tanya Steven. “Rumahnya sudah ditempati cucunya. Dia baru saja kembali bersama suaminya. Jadi ibu bisa bersantai,” jelas ibu. Stormi mengernyit. “Siapa?” “Anak yang dulu kamu takuti. Dia juga sudah dewasa dan ternyata dia sudah menikah,” jawab ibu. “Siapa namanya? Dari dulu aku sudah takut duluan melihatnya. Jadi tidak pernah tahu nama dan wajahnya lagi.” “Ruby…” balas ibu. “UHUUUK!” St

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 267

    21++ Di belahan bumi yang berbeda. “Sayangku kenapa lama sekali?” teriak Leonard tidak sabaran menanti Ruby yang berada di dalam kamar mandi. “Iya…” Ruby menggigit bibirnya pelan. Ia keluar—menggunakan ligerie yang berbentuk jaring-jaring itu. Tubuhnya tembus pandang. Jaring-jaring hitam itu tidak mampu menutupi tubuhnya yang begitu berlekuk. Leonard sampai menahan nafasnya melihat istrinya. Ruby berjalan ke arahnya. “Kamu bilang aku yang memimpin malam ini? tapi kenapa wajah kamu terlihat ingin menerkamku secepatnya.” Leonard mendongak—tangannya merengkuh pinggul Ruby. “Sepertinya aku tidak bisa. Biarkan aku—” Bruk! Ruby mendorong tubuh Leonard sampai berbaring di ranjangnya yang kecil itu. Perlahan Ruby merangkah ke atas tubuh Leonard. Tangan Ruby yang lentik melepaskan pakaian atas Leonard. Ia mendekat—menangkup wajah Leonard—kemudian mencium bibir pria itu. Leonard membalas pangutan Ruby dengan liar. Tangannya sudah bergilya masuk ke dalam

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status