Share

16

Perlahan Raka mulai mengerjap-kerjapkan mata, berusaha menyesuaikannya dengan intensitas cahaya dari ruangan tempatnya berada saat ini.

Pria itu sedikit mengerang saat merasakan lelah sekaligus puas dalam satu waktu. Namun, itu tidak berlangsung lama karena kini otaknya kembali memutar betapa kacaunya wajah Hanny yang ia tinggalkan sendirian di rumah.

'Bodoh! Harusnya lo tenangin dia, lo peluk istri lo, bukan malah nyari kenikmatan di sini' batin pria pemilik rahang tegas dan mata yang condong kedalam yang kini telah sepenuhnya duduk.

Saking merasa frustasinya ia sampai memjambak rambutnya sendiri, bergarap dengan itu ia bisa menghilangkan rasa bersalah yang hinggap dalam dirinya.

Lantas kepalanya sedikit tertoleh, guna melihat ponselnya yang tergeletak di atas nakas, tangannya pun segera terulur untuk mengambil benda itu, dan lagi-lagi matanya harus dibuat terbelalak kaget saat mendapat beberapa spam chat dan panggilan dari nomor Tania.


Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status