Share

Hampir Ketahuan

Author: Azalea
last update Last Updated: 2023-02-17 15:05:19

Bab 3

"Sayang, jelaskan pada ibu kalau semua ini salah paham."

"Ibu tidak menungguku selesai bicara malah berteriak memanggil Mas Fadil," ucapku.

"Bilang saja kamu ngeles 'kan?" tuding ibu mertua.

Aku tertawa. "Bu, mereka itu salah alamat. Untung saja semua barang-barang tidak sampai mereka bawa."

"Mana mungkin salah rumah," sangkal ibu mertua.

"Mungkin saja, buktinya tadi." sahutku.

"Sudah, Bu. Semua itu salah paham, Aya tidak akan mungkin pinjam uang pada rentenir, kami punya tabungan, Bu." Mas Fadil membela, ia tahu istrinya ini tidak akan mungkin meminjam uang apalagi pada lintah darat.

"Kamu malah belain dia. Jadi suami itu jangan takut istri, kamu sengaja mau tutupi semuanya dari ibu?"

Mas Fadil terlihat menghela nafas panjang. "Bu, Aya tadi 'kan sudah jelaskan kalau memang ini salah paham. Kalaupun iya Aya pinjam uang ke rentenir, untuk apa?"

Ibu mertua mengedikkan bahunya. "Mana ibu tahu. Mungkin dia iri mau beli barang bagus seperti Elena."

Sekuat tenaga aku menahan tawa. Ibu mertua mengatakan aku iri?

Aku, Zendaya Virendra Gunawan. Tidak ada yang namanya iri dalam kamus hidupku. Aku selalu mensyukuri apa yang kumiliki.

"Ibu tahu dari siapa kalau ada rentenir datang ke sini?" tanya Mas Fadil.

"Si Tuti yang bilang."

"Mbak Tuti bilang kalau itu rentenir? Mbak Tuti dengar langsung kalau orang-orang itu menagih hutang."

"Tidak, tapi penampilannya seperti preman, sudah pasti rentenir."

Mas Fadil terlihat kembali menghela nafas, sepertinya ia menahan diri untuk tidak marah. Aku saja menantunya yang baru satu tahun hidup bersama rasanya selalu butuh obat penurun darah, apalagi suamiku yang dua puluh delapan tahun hidup bersama dengan ibunya itu.

"Ibu menyimpulkan sesuatu yang ibu saja tidak tahu faktanya seperti apa, ibu malah menuduh Aya yang tidak-tidak."

"Pusing ibu ngomong sama kalian," sewot ibu mertua lalu melenggang masuk ke rumah sambil menghentakkan kaki dengan kesal.

Jadinya malah Mas Fadil yang meminta maaf padahal jelas ia tidak salah apa-apa.

"Sudah, Mas. Tidak apa-apa, mungkin ibu hanya takut jika aku benar-benar pinjam uang pada rentenir."

Mas Fadil menggenggam tanganku. "Kalau nanti ibu bersikap tidak baik atau bicara yang menyakiti hatimu, jangan sungkan untuk mengatakannya pada Mas."

Aku mengangguk tapi tidak berjanji, jika menceritakan semua perlakuan ibu mertua sudah pasti nanti Mas Fadil dan ibu mertua tidak akan akur dan ujungnya aku yang disalahkan.

Jika tidak mengingat ia ibu dari suamiku, sudah ku gantung ia di ujung monas. Aku sebenarnya bukan orang penyabar tapi untuk menjaga rahasia aku mencoba untuk bersabar.

***

"Mas janji akan cari pekerjaan dekat-dekat sini agar tidak lagi meninggalkanmu."

"Semoga saja ada pekerjaan yang cocok denganmu di sini, Mas."

Mas Fadil mengangguk, melayangkan kecupan di kening. Rasanya tidak rela melihat ia harus pergi lagi. Kepulangannya tidak pernah bisa diprediksi, aku juga tidak banyak berharap ia akan segera pulang karena semua tergantung banyak tidaknya pekerjaan Mas Fadil di sana.

Pagi ini tidak ada drama saat sarapan karena ada Mas Fadil. Adik iparku juga sudah pulang setelah beberapa hari berada di ibu kota untuk wawancara kerja. Radit seorang sarjana, ia dibiayai oleh Mas Fadil begitupun dengan Rika.

Terlalu sibuk mengurus adik-adiknya membuat Mas Fadil bahkan lupa jika dirinya juga butuh masa depan yang cerah. Kisah hidupnya membuatku salut, ia sosok yang begitu kuat, tegar dan tidak perhitungan.

"Jangan lupa hubungi aku saat sudah sampai."

"Iya."

Menunggu di depan rumah sampai motor yang dikendarai suamiku tidak terlihat lagi.

"Aya! Cepat jemur pakaiannya, besok sore mau ibu pake arisan."

Apa susahnya menjemur sendiri. Hanya bisa menggelengkan kepala dengan tingkahnya yang memperlakukanku seolah-olah aku ini babu bukan menantu.

Elena saja disayang-sayang. Sudah siang belum bangun pun tidak dipermasalahkan tapi jika aku yang melakukan itu sudah pasti air satu ember akan mengguyur tubuhku.

"Mbak, aku pinjam sepatunya boleh. Sepatuku kena tumpahan susu. yang lain baru tadi dicuci."

"Lihat di rak sepatu, kalau tidak ada di sana cari di kolong ranjang. Mbak lupa terakhir menyimpannya di mana."

"Iya."

Melangkah menuju halaman belakang untuk menjemur. Ingin rasanya mendesak Mas Fadil agar bicara lagi pada ibu untuk meminta izin agar kami keluar dari rumah ini. Tapi suamiku terlalu lembut dan penyayang, satu kelemahannya kadang ia tidak bisa tegas.

"Mbak, di rak sepatu tidak ada. Aku izin lihat ke kamar ya?" Kepala Rika menyembul di dekat pintu.

"Iya, masuk saja. Di kolong ranjang ya."

Baju yang baru saja diambil dari ember kembali terjatuh saat aku mengingat sesuatu.

Di kamar, kolong ranjang.

Pistol!

Aku menepuk jidat lalu segera berlari masuk, aku lupa menyimpannya lagi. Kenapa bisa aku seceroboh ini.

Jantungku seperti berhenti berdetak saat Rika memegang benda hitam itu dan memperhatikannya.

"Mbak, ini punya siapa?"

Bersambung ….

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   SAH

    “Aku tidak akan lagi menghubungi atau menerima telepon darinya.” Yuda mengeluarkan ponsel dan menyodorkannya pada Rika.“Kamu yang blokir kontaknya dia.”Rika mengernyit, “kenapa aku?”“Aku mau kamu percaya, aku nggak ada niatan apapun apalagi sampai menduakan kamu. Kisahku dan Tiara hanya ada di masa lalu, sekarang hanya ada kisah kita.”“Mas ingin aku percaya?”“Iya. Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu percaya.”“Kalau begitu nikahi aku sekarang juga, tidak perlu ada resepsi, akad saja dulu setelah itu baru adakan resepsi.”“Kalau begitu aku akan menghubungi Papa sekarang, kebetulan Papa memang baru kembali.”Rika sebenarnya tidak berniat sejauh ini tapi baginya ini lebih baik, bukannya meragukan Yuda tapi ia tahu jika Tiara tidak akan mundur begitu saja. Tadi saja ia berani meminta Yuda secara terang-terangan dan Rika tidak akan membiarkan itu, hubungannya dan Yuda sudah serius, tidak mungkin berakhir hanya karena orang dari masa lalu.Semua keluarga kaget saat mendengar hal i

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Kecewa

    Tubuh Rika membeku mendengar itu dan ia mulai sadar ada yang aneh.“Yuda pasti mengatakan jika aku temannya 'kan? Aku bukan temannya tapi mantan kekasihnya.”Di saat seperti ini sempat-semptnya Tiara membicarakan hal pribadi seolah tidak peduli pada putrinya sendiri,Rika mencoba tenang meskipun agak kecewa saat Yuda membohonginya tapi ia yakin Yuda memiliki alasan melakukan hal ini. Ia masih percaya pada Yuda.“Hanya mantan 'kan?” Aku calon istrinya.” Rika mempertegas, ia tidak mau kalah dari Tiara.Yuda miliknya dan tidak akan ia biarkan wanita manapun merebut Yuda darinya.Baru saja Tiara akan kembali bicara pintu ruangan diketuk, Yuda masuk membawa minuman yang baru saja dibelinya. Satu diberikannya pada Tiara dan satu lagi untuk Rika. Meskipun Rika tidak meminta tapi Yuda berinisiatif untuk membelikannya.“Bagaimana kondisi anakmu?” tanya Yuda, ia menggeser tubuhnya mendekat pada Rika dengan tangannya yang bertengger manis di pinggang wanita itu. Rika tersentak dengan sentuhan ti

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Berbagi Lelaki

    “Tidak, aku tidak akan mendekati Mas Yuda kalau begitu.” Tiara tidak mau dianggap mengincar harta mantan kekasihnya.Ia kembali pada Yuda memang karena benar-benar mencintai lelaki itu.“Jadi sebelumnya kamu niat kembali pada Yuda?”Tiara diam tak menjawab perkataan ayahnya. Ia tidak habis pikir kenapa sang ayah tidak mencari pekerjaan saja malah mengandalkan uang pemberian dari menantunya dan sekarang mendesak Tiara. Padahal jika saja ada yang menjaga anaknya maka aiara juga mau bekerja agar tidak didesak untuk rujuk dengan mantan suaminya atau mencari lelaki kaya yang lain.“Kenapa diam? Iya kamu berniat mendekati Yuda? Bagus kalau begitu, lanjutkan. Bapak tunggu kabar baiknya.”Setelah ayahnya itu pergi Tiara menghela nafas panjang. Selama berhubungan dengan Yuda ia sama sekali tidak tahu jika lelaki itu dari kalangan atas karena Yuda sama sekali tidak menunjukkan itu dan Tiara juga tidak peduli seperti apa Yuda karena di matanya Yuda adalah sosok lelaki baik yang bertanggung jawab

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Bukan Karena Harta

    “Tiara-”“Tidak perlu menjawab sekarang, Mas. Pikirkan dulu baik-baik, aku disini menunggumu. Aku tidak masalah jika kamu tetap bersama kekasihmu tapi aku memang ingin menikah denganmu.”Yuda menghela nafas panjang, mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak suka situasi seperti ini, di saat dirinya baru memulai lembaran baru dengan orang baru, Tiara sang wanita dari masa lalu mahal datang begitu saja. Mungkin jika mereka bertemu sebelum Yuda bersama Rika maka lelaki itu tidak akan berpikir dua kali untuk menerima Tiara yang memang masih dicintainya, tidak akan mempermasalahkan soal status Tiara yang sudah menjadi janda dan memiliki anak.Namun semuanya berbeda sekarang ada hati lain yang harus Yuda jaga tapi ia juga tidak tega melihat Tiara seperti ini. Dulu perpisahan mereka bahkan bukan keinginan keduanya tapi paksaan dari keluarga Tiara. Dari tubuh wanita itu yang terlihat kurus, Yuda bisa menebak jika memang Tiara tidak bahagia dengan pernikahannya.“Aku harus pulang.”Tiara mengan

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Logika Menolak Hati Berontak

    Yogas yang awalnya tidak peduli kini malah memusatkan perhatiannya pada Yuda dan Tiara apalagi saat melihat Tiara menangis. Entah apa yang mereka bicarakan dan itu membuat Yogas sangat penasaran.Suara klakson yang bersahutan di belakang mobilnya mau tak mau membuat Yogas melanjutkan kendaraannya itu dan ia harus rela kehilangan Yuda dan Tiara yang kini sudah tidak nampak saat Yogas putar balik.“Kenapa juga aku harus peduli? Ini urusan mereka.” Yogas malah merutuki dirinya sendiri yang malah akan terlibat dengan malah orang lain. Ia memilih untuk mengelilingi kota tanpa tujuan yang jelas. Saat ini ia tidak akan fokus untuk melakukan apapun apalagi harus bekerja dan mengurus masalah kantor, bukannya selesai mungkin yang ada malah akan menambah masalah baru.Berbeda dengan Yogas yang kini melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya yang semrawut. Rika yang berada di cafe semakin dibuat tidak enak pada Yogas padahal jelas-jelas itu bukan salah Rika. Ia bahkan tidak bisa menentang

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Ketahuan Selingkuh?

    “Jadi, Yogas benar-benar mencintaimu?”Rika menggeleng, “aku tidak tahu benar tidaknya tapi dia mengatakan menyukaiku. Ini membuatku jadi tidak nyaman.”Yuda pikir Yogas tidak akan sejauh itu karena memang dari awal niatnya hanya ingin memperalat Rika, itu yang membuat Yuda berpikir agar cepat-cepat menjadikan Rika miliknya. Sekarang ia juga ikut merasa tidak nyaman jika Yogas memiliki rasa pada Rika yang akan menjadi kakak ipar lelaki itu nantinya.“Jangan merasa tidak nyaman begitu. Ya, mungkin awalnya sulit menghilangkannya tapi lama kelamaan pasti terbiasa. Kita juga tidak memaksa Yogas untuk tidak menyukaimu, kita tidak bisa apa-apa. Bicara pun tidak akan bisa mengubah rasanya,”“Lalu, bagaimana?”“Semuanya akan baik-baik saja.” Yuda menggenggam tangan Rika untuk meyakinkan.Setelah ini akan terjadi kecanggungan antara Rika dan juga Yogas. Rika langsung diantar pulang tapi ia sama sekali tidak menceritakan hal ini pada ibunya karena memang termasuk masalah pribadi yang Bu Diah ju

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status