Share

Bab 91

Tak lama kemudian mobil itu berlalu setelah Mela turun dan melambaikan tangannya pada laki-laki itu.

Aku dan Raka perlahan turun setelah melihat Mela masuk ke dalam rumahnya.

"Bu .... haus, nih. Ambilin minum dingin, dong!" teriak Mela seraya menjatuhkan bobotnya di kursi tamu.

Ibu datang tergopoh-gopoh membawa sebotol air dan gelas.

"Lamaaa banget! Nggak tau kalau aku udah kehausan!" bentak Mela seraya melotot pada Ibu.

Astaga Mela!!

Aku geleng-geleng kepala melihat perlakuan Mela pada Ibu, dari balik pintu ini. Akhirnya aku dan Raka perlahan mengetuk pintu.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam."

"Ya Allah, Shinta ...! Kamu datang ke sini, Nak? Ini kamu beneran yang datang, Shinta?" Ibu tak kuasa menahan haru.

"iya, Bu. Ini Shinta. Ibu apa kabar?" Aku sontak meraih tubuh ibu dan memeluknya.

Wanita yang terlihat makin tua itu tergugu dipelukanku.

Sementara Mela yang sedang duduk santai, sontak berdiri terpaku memandang kami.

"Ibu ..., Shinta kesini cuma mau bilang. Ruma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Andy's
terlalu mahal..gx kaya cerita punya sebelah murah..
goodnovel comment avatar
Muhamad Ganda Saputra
mahal bayarnya
goodnovel comment avatar
Lusi Sartika Ginoga
males bacanya.. bayar muluu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status