Share

Chapter 4

Selamat malam, Nyonya Morgans."

Sebuah sapaan hangat tercetus dari seorang wanita anggun yang berprofesi sebagai aktris. Diana Clipton menyapa isteri bosnya dengan senyum manis yang tercetus dari bibir sensual wanita itu. Ia adalah seorang aktris senior di bawah naungan rumah produksi milik keluarga Morgans. Usianya dua tahun lebih tua dari Alexa, namun pesonanya masih tampak memukau meski kini usianya telah berkepala empat.

Alexa membalas sapaan itu dengan senyum simpul, namun tidak dengan Laura. Gadis muda itu justeru memberi tatapan tajam pada sang aktris. Beberapa kali rumor perselingkuhan ayahnya dengan wanita itu membuat Laura tak memiliki respect positif padanya. Meski rumor yang beredar tak pernah berkelanjutan karena Alex dengan sigap menutup mulut para reporter yang memiliki bukti kebersamaannya dengan Diana, namun Laura bukanlah gadis bodoh yang tak tahu apa-apa. Ia pernah beberapa kali memergoki sang ayah berbicara intens dengan Diana, tentunya tak seperti seorang atasan dengan aktrisnya. Apalagi melihat hubungan diantara ibu dan ayahnya yang terasa hambar, Laura semakin yakin jika sang ayah memiliki affair dengan wanita itu.

"Nona Laura, kau semakin cantik. Sangat mirip dengan ayahmu," cetus Diana yang ingin tampak ramah di depan puteri selingkuhannya.

Tak ada yang tahu jika Laura bukanlah anak kandung dari Alex Morgans. Pria itu dan Alexa sepakat untuk menyembunyikan rahasia yang telah mereka sembunyikan selama 20 tahun. Dan tak ada satu pun orang yang curiga, termasuk keluarga Morgans. Wajah Laura mungkin menyerap kecantikan sang ibu, namun aura gadis itu sangat kental dengan aura yang dimiliki Alex. Apalagi manik matanya yang berwarna sama dengan sang ayah, membuat semua orang yakin kalau Laura adalah puteri kandung Alex Morgans.

"Menjijikkan!" decak Laura yang tak bisa menyembunyikan rasa bencinya pada Diana Clipton.

"Laura, jaga ucapanmu!"

Alexa yang mendengar umpatan kasar dari mulut sang puteri langsung membawa Laura menjauh dari Diana. Tak dipungkiri, meski tak ada rasa cinta diantara dirinya dan Alex namun melihat ketidaktahumaluan Diana yang dengan sengaja menyapanya pun membuat Alexa jengah. Tapi lagi-lagi wanita itu harus tetap bersikap elegant, demi menjaga nama baik dan wibawa keluarga Morgans.

Alex melewati Diana begitu saja. Ia bisa dengan baik berpura-pura acuh pada sang kekasih saat di depan umum.

"Mulut puterimu sangat kasar, Alex," cetus Diana saat mereka saling bersinggungan.

Alex mendengarnya, namun tak menggubris ucapan berbisik yang dicetuskan Diana. Di pesta itu keluarga Tompson juga mengundang beberapa reporter untuk memperkenalkan keluarganya pada dunia sebagai salah satu keluarga konglomerat di kota ini.

"Selamat malam, Tuan Morgans. Akhirnya kita bisa berbincang sedekat ini. Oh, selama ini aku hanya bisa melihatmu di televisi. Kau memang pria yang tampan," puji Gerard Tompson sang tuan rumah.

"Haha.. kau terlalu berlebihan memujiku, Tuan Tompson. Aku belum sempat berterima kasih karena kau telah mengundangku ke pesta ini. Puteriku sangat senang melihat mansion mewahmu."

Mulut Alex memang sangat manis saat berhadapan dengan seorang yang menguntungkan baginya. Sebagai pemimpin tertinggi Morgans Group, perusahaan yang bergerak di bidang entertainment, Alex tentu sudah sangat terlatih dalam berbicara manis pada mangsanya. Ia tak lagi berbasa basi untuk langsung memperkenalkan Laura pada Gerard Tompson agar pria tua itu menatap sang puteri.

"Oh, apa dua wanita ini puterimu? Mereka berdua memiliki kecantikan yang luar biasa."

Alih-alih hanya menatap Laura, Gerard Tompson justeru bergurau dengan memuji kecantikan Alexa yang dirasa seumuran dengan gadis itu. Ia sudah sering melihat Alexa saat mendampingi Alex di televisi, namun pria itu merasa Alexa tampak lebih cantik dari yang biasa ia lihat di televisi.

"Hahaha.. Anda pandai bergurau, Tuan," cetus Alex yang justeru merasa tak nyaman dengan tatapan Gerard Tompson pada isterinya.

Pria itu meskipun baru beberapa bulan tinggal di kota ini, namun rumor tentang kecentilannya terhadap wanita cantik sudah tak lagi aneh. Isteri yang kini mendampinginya saja adalah perempuan kesekian yang ia nikahi setelah beberapa kali bercerai.

"Halo, Nyonya Morgans, aku senang melihatmu disini. Kau tampak lebih cantik saat dilihat langsung. Aku tak bergurau."

Pria tua itu mengabaikan Alex. Ia benar-benar terpukau dengan keanggunan Alexa yang terbalut gaun malam elegantnya.

"Trimakasih, Tuan Tompson. Isteri Anda juga sangat cantik."

Alexa justeru memuji wanita yang diabaikan oleh suaminya sejak tadi. Gerard belum memperkenalkan wanita berwajah oriental itu pada keluarga Morgans. Keanggunan Alexa dan Laura seketika membuat pria genit itu lupa pada isteri mudanya.

"Ouh, aku sampai lupa untuk memperkenalkan isteriku pada kalian. Sayang.. kemarilah!"

Gerard memanggil sang isteri dalam bahasa Korea. Perempuan itu memang berasal dari negeri Gingseng dan belum fasih berbahasa Inggris.

"Kenalkan, ini adalah isteriku, Han Chung Ah. Dia belum terlalu fasih berbahasa Inggris," ucap pria itu seraya memperkenalkan isterinya pada Alex dan keluarganya.

Alexa dan Laura mengulas senyum pada wanita yang tampak malu-malu itu. Sudah menjadi rahasia umum, isteri-isteri Gerard Tompson biasanya berasal dari wanita malam yang ia temukan di sebuah Club. Tampak jelas jika usia perempuan itu terpaut jauh dengan sang suami, mungkin tak berbeda jauh dengan Laura.

"Hei, aku belum berkenalan dengan gadis cantik di sampingmu, Nyonya Morgans. Siapa namamu, Nona?" Gerard menawarkan tangannya pada Laura.

"Laura Morgans, Tuan Gerard Tompson. Senang bertemu denganmu."

"Waw, kau sangat ramah, Nona Morgans. Aku senang melihat gadis ramah sepertimu. Tunggu sebentar. Noah, kemarilah!"

Gerard memanggil seseorang, dan laki-laki tampan bertubuh tinggi dengan rambut berwarna cokelat menghampirinya.

"Ya, Pa."

"Kau harus ajak nona cantik ini melihat-lihat rumah kita. Ia tak cocok bersama para orang tua, bawa dia bersama teman-temanmu disana," titah Gerard Tompson pada puteranya.

"Baik, Pa."

"Tapi--

"Ikutlah dengannya Laura. Kau harus berkumpul dengan anak-anak seusiamu."

Alex mengapit sang isteri yang tampak tak setuju dengan perintah Gerard Tompson pada puteranya. Alexa takut terjadi apa-apa pada sang puteri yang sama skali tak mengenal orang-orang di pesta itu.

"Alex.."

"Tenanglah, Sayang. Laura tak akan merasa nyaman berada bersama orang tua seperti kita. Lebih baik dia bersama anak-anak seusianya."

Laura tampak terkejut saat mendengar ayahnya memanggil sang ibu dengan sebutan Sayang. Meski pada awalnya merasa tak nyaman, namun untuk membuat ayah dan ibunya lebih dekat gadis itu memutuskan ikut bersama Noah.

Alexa hanya bisa melihat kepergian sang puteri dengan wajah cemas. Ia menepis tangan sang suami yang bertengger di pinggangnya, namun Alex kembali mengalungkan tangan kekarnya di pinggang sang isteri. Entah hanya karena ingin terlihat mesra di depan Gerard Tompson atau memang pria itu merasa nyaman melakukannya, Alex tak ingin melepas rangkulannya begitu aja.

"Brengsek! Sandiwaramu terlalu dihayati, Alex".

Dari kejauhan Diana yang terus memantau sang kekasih berdecak kesal saat melihat Alex merangkul pinggang Alexa dengan mesra. Satu gelas wine diteguk hingga tak bersisa oleh Diana karena kecemburuannya.

Setelah Gerard Tompson pamit untuk menyapa tamu lainnya, Alexa kembali menepis tangan sang suami dari pinggangnya.

"Cepat lepaskan aku! Kita tak perlu bersandiwara lagi, tak ada yang akan melihatnya," decak Alexa.

"Aku tak sedang bersandiwara. Aku memang ingin merangkulmu seperti ini," ucap Alex datar.

Alexa yang tingginya hanya sebatas telinga Alex sedikit mendongak dan menatap nyalang suaminya. Namun lagi-lagi pria itu tak menghiraukan tatapan tajam sang isteri.

Diana sudah tak lagi bisa menyembunyikan kecemburuannya. Ia mengambil satu gelas wine dari seorang pelayan yang berkeliling kemudian berjalan mendekat pada pasangan suami isteri yang tanpa mereka sadari tengah menjadi perhatian para tamu karena kemesraan yang mereka pertontonkan, terutama para reporter yang sibuk mengambil gambar pasangan itu.

Bugh..

Awalnya Diana hanya berniat menyenggol Alexa dan menumpahkan wine ke gaun wanita itu, namun naas karena ia memakai highheels yang cukup tinggi, Diana terpeleset dan terjatuh ke dalam kolam renang, begitupun dengan Alexa yang gaunnya sempat tertarik oleh perempuan itu.

Byuuurrrr....

"Diana!"

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status