Share

BAB 6. Tragedi Pernikahan

"Ms. Scott..." Elleana tidak sanggup meneruskan panggilannya kala melihat pemandangan yang ada di depannya. Tubuh Elleana seketika mematung kaku, mulutnya juga sedikit menganga. "A-apa yang sedang kalian lakukan...?!"

Mempelai pengantin wanita itu cukup terkejut mendengar suara Elleana. Menyadari kehadiran Elleana, sontak saja mempelai wanita itu pun langsung mendorong dada bidang pria asing itu untuk melepaskan tautan bibir keduanya.

Elleana yang masih dengan ekspresi kaget bercampur bingung itu memicingkan kelopaknya, memandang intens pria asing yang sedang bersama Isabelle Scott. Elleana mengenalnya, pria asing itu adalah Alexander – si aktor ternama di Amerika. Yang Elleana tahu, mereka berdua pernah bermain dalam sebuah film romance tahun lalu dan sukses besar. Bahkan yang Elleana dengar, proyek film kedua mereka akan segera rilis di akhir bulan depan.

"Apa-apaan semua ini, Ms. Scott? A-aku melihat ka-kalian berciuman m-mesra….?" Gumam Elleana dengan suara yang terdengar bergetar. Entah apa yang terjadi pada Elleana, bahkan kini mendadak matanya berkaca-kaca.

"Dengar! Apa pun yang kau lihat tadi, itu tidak seperti yang kau bayangkan!"

Mempelai wanita itu hendak menghampiri Elleana dan menyentuh pundaknya, tapi Elleana dengan sigap langsung menghindari sentuhan itu.

"Kau..? Kau mengkhianati Mr. Miller dan keluarganya?! Tega sekali!" Tanya Elleana sengit bercampur tidak percaya.

"Ti-tidak, itu tidak benar."

"Sudah cukup, Ms. Scott! Bagaimana pun juga Mr. Miller harus tau semua yang terjadi ini!" Sela Elleana cepat. Entah kenapa emosinya tersulut kala melihat ciuman panas antara pasangan aktor dan aktris fenomenal itu.

Elleana hendak pergi, tapi Isabelle berdiri di depan Elleana menghalangi jalannya.

"Tolong, dengarkan dulu penjelasanku!" Isabelle memegang kedua bahu Elleana, memohon.

"Aku dan Dave, kami adalah sahabat sejak kecil," Isabelle melontarkan sebuah pengakuan.

"Orang tua kami memaksa untuk menikahkan kami, semua terjadi begitu saja dan sangat cepat." Lanjut Isabelle lagi, kali ini nadanya terdengar parau.

"Apa pun itu, intinya kau telah berselingkuh, Ms. Scott." Ujar Elleana dengan senyum sinis.

Isabelle menggelengkan kepalanya tegas, tanda tidak setuju.

"Aku sangat mencintai Alex-" Isabelle menggelengkan kepalanya, meralat Kembali perkataannya. “Kami saling mencintai.”

"Kalau kau mencintai pria lain, kenapa malah setuju menikah dengan Mr. Miller?!" Potong Elleana geram.

"Karena ayahku memintaku untuk menyetujui pernikahan ini, supaya ayahnya Dave mau menjadi rekan bisnis dalam perusahaan baru ayah yang ada di Italia." Terang Isabelle dengan mata yang berkaca-kaca.

Elleana mengernyit. Matanya menatap lekat-lekat pupil mata mempelai wanita itu. Tidak ada kebohongan yang terpancar di sana meskipun hanya secuil.

"Lagi pula, memangnya ada orang yang tahan hidup dengan Dave? Dia adalah pria yang sangat dingin dan arrogant, dia pekerja keras, bahkan parahnya lagi Dave itu suka bermain dengan wanita lain di luar sana." Ujar Isabelle lagi, kali ini ia melontarkan penilaian buruk tentang David Miller sambil terisak pilu.

Mulut Elleana terkatup rapat, ia tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Elleana melirik ke arah sang aktor tampan yang sedari tadi hanya diam saja. Pria itu kini menghampiri kekasihnya dan sedetik kemudian tangis sang mempelai wanita itu pun pecah hingga bahunya bergetar dahsyat.

"Bella sudah berusaha keras untuk melupakanku dan belajar mencintai Dave, tapi nyatanya dia tidak bisa. Jadi, kami putuskan untuk segera melarikan diri dari sini, lalu menikah." Gantian, kali ini sang aktor fenomenal itu yang angkat bicara.

"APA?! Kalian itu sudah tidak waras ya?" Hardik Elleana dengan alis yang menukik tajam. “Ini adalah hari pernikahanmu, Ms. Scott. Bagaimana bisa kau malah berpikir untuk melarikan diri di hari penting ini?! Setidaknya, tolong pikirkan dua keluarga ini!” Elleana benar-benar tidak habis pikir dengan dua orang yang sedang dimabuk asmara itu.

"Sayangnya, cinta memang mampu membuat orang menjadi tidak waras." Celetuk sang aktor tampan itu sembari tersenyum miring.

Mempelai wanita itu menghela napas berat seraya menghapus butiran air matanya.

"Yang kucintai dan kubutuhkan adalah Alex. Jadi, aku hanya akan menikah dengannya." Putus Isabelle mutlak.

Lalu, dengan segera mempelai wanita itu mengganti gaun pernikahannya dengan pakaian pelayan laki-laki. Elleana hanya bisa melongo, entah dari mana wanita itu mendapatkan pakaian gantinya. Setelah selesai, aktor dan aktris fenomenal itu kabur melalui pintu belakang.

Elleana memilih menyaksikan segalanya dalam keheningan. Bagi Elleana yang dilakukan Isabelle Scott itu memang benar, hanya saja caranyalah yang salah.

**

Terdengar suara pintu yang di buka. Elleana tidak menghiraukannya, ia hanya diam bak mematung sambil menghela napas berat berulang kali.

“Apa yang sedang kau lakukan?”

Elleana tersentak kecil, kesadarannya sontak kembali utuh kala mendengar suara rendah milik David. Astaga, sekarang Elleana harus bagaimana?

“Di mana Isabelle?” David kembali melayangkan pertanyaan yang langsung disambut gelengan samar oleh Elleana.

"Aku bertanya padamu sekali lagi, di mana Isabelle?" David mengulangi pertanyaan yang sama, kali ini suaranya berubah menjadi sangat dingin. Tangannya juga mencengkeram kuat lengan Elleana, membalikkan tubuh semampai wanita itu dengan sekali sentakan saja.

"Di-dia, pe-pergi." Jawab Elleana susah payah sambil menahan sakit pada sekitaran lengannya.

"Aku memintamu untuk membantunya bersiap, tapi kenapa kau malah membiarkan dia kabur?" Desis David rendah sambil menggeram kesal.

"Maaf, Sir." Gumam Elleana dengan suara yang bergetar. Ia tidak berani menatap wajah garang David saat ini.

"Bagaimana dia bisa pergi?" Hardik David, cengkeramannya semakin menguat.

Elleana menggigit bibir bawahnya. Astaga, tenaga David sialan juga ternyata! Elleana seolah merasa kalau David akan meremukkan lengannya hanya karena emosi! Karena terus didesak dan tak kuat lagi menahan rasa sakit itu, dengan susah payah Elleana menceritakan segalanya pada David. Persetan dengan aktor dan aktris fenomenal itu, Elleana harus menyelamatkan lengannya dulu!

David melepaskan tangannya dari lengan Elleana. Tidak percaya atas apa yang baru saja ia dengar. David merogoh ponsel di saku tuxedonya lalu menghubungi seseorang.

"Temukan mereka secepatnya. Seret Isabelle ke sini dan habisi saja aktor sialan itu!"

Elleana membulatkan matanya. David dengan segala sejuta kekuasaannya itu sanggup melakukan apa pun, termasuk membunuh seseorang! Sungguh gila!

"Itu tidak benar, Dave! Alexander adalah aktor ternama. Kau tidak boleh sampai berurusan dengannya. Reputasi keluarga Miller akan dipertaruhkan." Orang kepercayaan David tiba-tiba saja bergabung di ruang make up itu, memberi nasehat pada sahabatnya.

David melirik tajam ke arah orang kepercayaannya. Dia paling tidak suka di nasehati.

David berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh orang kepercayaannya itu. Ada benarnya juga, ditambah lagi Ayah David tidak pernah suka jika nama keluarga Miller sampai terseret ke media hanya karena berita murahan.

David mengalihkan tatapannya pada Elleana. Pria itu kembali mendekati Elleana. Dengan gerakan cepat, David menarik lengan Elleana semakin mendekat.

"Rasanya aku ingin sekali meledakkan kepalamu dan dua orang sialan itu." Desis David sambil menatap mata Elleana lekat, giginya gemeletuk.

"S-sir...." Elleana mendadak takut.

"Dave!" Seru orang kepercayaan David kala David dengan teganya mendorong tubuh mungil Elleana hingga wanita itu tersungkur ke lantai.

David berjalan menghampiri Elleana yang kini mulai menangis pilu. David jongkok lalu mencengkeram rahang Elleana kuat agar mereka saling bersitatap.

"Kau harus membayar mahal karena telah berani masuk dan mencampuri kehidupanku; membiarkan calon pengantinku kabur dan termasuk uang dua juta dollar yang kau curi dariku pada malam itu!"

Elleana mengernyit bingung.

"Menikah denganku, menggantikan posisi Isabelle!" David tersenyum simrik dengan sebelah alisnya yang menjulang tinggi.

"APA?!" Pekik Elleana terkejut bukan main. Jantungnya berdebar tidak karuan.

"Kau lupa memangnya? Kau sendiri yang sudah berjanji akan membayarnya, 'kan? Jadi, kau tidak punya pilihan lain!" David mengedikkan bahunya, tak acuh, sambil menghempaskan kasar rahang Elleana. Memandang Elleana sekilas dengan tatapan cemooh.

David berdiri, menghampiri orang kepercayaannya yang kini tengah melayangkan tatapan yang sulit diartikan. David berkacak pinggang sebelah sambil memandang tanpa ekspresi pada orang kepercayaannya itu. Lalu, David melenggang dari ruang make up begitu saja setelah melayangkan perintah mutlak yang membuat Elleana dan orang kepercayaannya itu terkejut bukan main.

"Segera urus berkas pernikahanku dengan wanita ini. Kuberi waktu lima belas menit!"

***

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status