Share

Bab 134 - Fakta Berat

Penulis: Ute Glider
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-06 23:14:48

“Ada apa sebenarnya, Dad? Aku sudah lama diam dengan semua maksud daddy yang selalu menghindar dari Luciano dan keluarganya.”

Suara keras Karissa membuat Vincent yang sedang memotong kentang di dapur pun menoleh.

“Karissa? Kamu pulang?”

Sayangnya peralihan topik yang selalu Vincent hadirkan setiap kali Karissa mempertanyakan tentang masalah itu, kali ini tidak akan mempengaruhi tekad Karissa untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

“Katakan, Dad.” Tangan Karissa sampai mengepal, wajahnya pun mengeras karena menahan rasa ingin tau yang tinggi. Sekaligus kekesalannya karena sikap Vincent yang menyembunyikan soal situasi genting putrinya.

“Tidak seharusnya kita bicarakan itu di saat seperti ini, Karissa. Fokus saja pada –“

“Tapi masalah itu yang membuat Daddy mencegah bayiku untuk di rawat di rumah sakit tengah kota, kan?”

Vincent menarik napas panjang. Lalu meletakkan pisau dan melepas kentang di tangannya.

“Kau benar ingin tau sekarang?” tanyanya masih lembut.

“Jika Daddy tetap di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Anisaputri98
yo bisa yo ka ute nambah part lagi...
goodnovel comment avatar
bi Rahma
duuuhhhh... mesti bunte... sampai kapan kau gantungkan perasaanku, memberi harapan.... 🥲🥲🥲
goodnovel comment avatar
Choirun Nisa
ahh.. tidak bisa berkata kata.. cerita nya selalu menariiiikkkk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 135 - Semakin Membuat Gila

    Seperti ada kilatan petir yang menyambar tepat di depan wajah Karissa, dia tercengang. Lalu tertawa hambar.“Daddy bercanda?”Dilihatnya lagi benda itu, Karissa masih terkekeh lalu berdiri menunjukkan benda di tangannya pada Vincent. “Cerita macam apa ini?”“Kecelakaan itu –“ Vincent kembali bicara.“Kecelakaan yang disengaja itu sebenarnya bukan hanya membunuh Eleanor Luther. Tapi juga membunuh Clayton, ayahmu. Sekaligus Tuan-ku.”Lencana di tangan Karissa pun seketika terjatuh, membentur keramik. Wajahnya mendadak pucat.“Daddy?” Dia nyaris tak bersuara saking terkejutnya.Vincent menggeleng. Dahinya berkerut, menahan rasa sakit di dada karena berkata jujur seperti ini sama saja melepas statusnya sebagai ayah Karissa.“Maaf, Sayang. Maaf aku terlalu lama menyembunyikannya,” jawab Vincent sedikit serak.Dia menarik napas dalam-dalam lalu menyentuh kedua lengan Karissa. Supaya anak itu tau, ada kesungguhan dari sorot matanya itu. “Karissa Asterin. Kamu adalah anak yang mereka titipkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-06
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 136 - Ingin Bertemu Ibu Susu

    “Air susu ibu?” Shiena mengerutkan keningnya sambil memperhatikan air berwarna putih kental di botol bayi.Martha terkesiap, dia lupa kalau Shiena belum tau apapun dan wanita itu adalah dokter. Jadi bisa langsung paham jenis susu apa yang ada di dalam botol.“Dia menyewa ibu susu?” tanya gadis itu lagi.Sedangkan di sana juga ada Luciano yang pagi itu sedang memastikan anaknya aman sebelum dirinya berangkat ke Inggris. Pria yang semula sedang membungkuk, memainkan tangan bayinya di dalam box bayi, dia langsung menoleh.“Martha?” Suara bariton yang memanggil wanita paruh baya itu membuat jantung Martha berdegup kencang.“Ampuun! Tuan!”Martha seketika berlutut, takut Luciano salah paham. Shiena langsung mundur dan terkejut. Dan Luciano menegakkan tubuhnya, memperhatikan pelayan yang paling dia percaya itu.“Maafkan saya yang begitu lancang mengambil keputusan sendiri, Tuan!”“Ada apa?”Martha mendongak, sementara tangannya meremas baju pelayan yang dia pakai. “Tuan muda mengalami Bilir

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 1 - Bukti Perselingkuhan

    “Panties? Punya siapa?”Istri mana yang tidak terkejut melihat pakaian dalam wanita entah milik siapa, tergeletak begitu menjijikkan di lantai kamarnya.“Damian?” Nama suaminya lah yang terlintas di kepala. Siapa lagi yang tidur di kamar ini selain mereka berdua.Karissa Asterin adalah dokter muda yang sibuk dengan jadwal praktek di rumah sakit semalaman. Pagi ini dia pulang berharap bisa segera membersikan diri dan menyiapkan sarapan untuk Damian, sebelum suaminya itu berangkat bekerja. Namun, dia sudah dibuat syok begitu membuka pintu kamar.Bukan hanya pakaian dalam wanita berenda warna merah. Karissa juga bisa melihat jelas keadaan ranjangnya yang berantakan, selimut tergulung sembarangan, bantal jatuh ke lantai, terlebih di atas bantal putih itu ada bekas lipstik yang menempel. Lipstik itu jelas bukan miliknya. Warnanya terlalu terang. Karissa tidak pernah memakai warna seperti ini, bahkan di acara-acara formal sekalipun.“D-Dia tidur dengan wanita lain?”Mata Karissa mengerjap c

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 2 - Hanya Figuran

    “Apa aku hanya figuran di mata dirinya?”Sekarang adalah musim salju ke-lima. Sama halnya dengan rasa cinta di hati Karissa untuk Damian yang mulai tumbuh sejak lima tahun yang lalu. Damian sudah dianggap seperti dewa oleh keluarga Karissa karena perannya sebagai penyelamat hidup mereka. Kehadirannya dalam kehidupan Karissa bermula ketika ia menyelamatkan Karissa dan ayahnya dari kebakaran hebat, meski harus menderita luka bakar di punggung. Tak berhenti di situ, Damian juga membantu melunasi hutang rumah sakit untuk biaya pengobatan jantung Vincent, ayah Karissa, serta membiayai kuliah kedokteran Karissa. Seiring waktu, rasa terima kasih Karissa berubah menjadi cinta yang tulus pada Damian, terutama karena sikapnya yang hangat. Namun, segalanya berubah setelah mereka resmi menjadi suami istri. Karissa dibawa ke kota dan tinggal di sebuah mansion mewah, tetapi sikap Damian seketika berubah.Tidak ada kehangatan sedikitpun di hubungan mereka. Sikap Damian teramat dingin dan lebih ser

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 3 - Meminta Cerai

    Sudah hampir satu minggu menghilang dari hadapan Karissa. Mobil Rolls-Royce Phamtom berwarna Hitam Metalik dengan ukiran serigala hitam khusus di bagian depan, akhirnya memasuki gerbang yang berdiri tinggi dan kokoh itu.Damian menandatangani kertas dengan nama Luciano King Wilbert di sana. Lalu dia berikan pada Emma, asistennya yang duduk di samping.“Katakan pada Tuan Axton, meeting besok ditunda,” ucap Damian.Emma menoleh bingung. “Tapi, Tuan. Bukannya besok –““Aku ada urusan.” Damian langsung keluar begitu anak buah di luar membukakan pintu mobil.“Siapkan makan siang,” titah pria bertubuh tinggi kekar kepada Martha seraya melangkah masuk ke mansion yang jarang dia tempati itu. Bila dihitung, paling banyak 10 hari dalam satu bulan Damian tidur di bangunan megah ini. Selebihnya pria itu mengurus bisnis di berbagai tempat.Dua pelayan yang berdiri di depan pintu pun membungkuk patuh. “Baik, Tuan!”Bukan hanya pelayan, Emma pun ikut mengurus makan siang Damian. Dia ke dapur, mengha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 4 - Pemuas Hasrat

    Karissa tak pernah bisa menolak Damian dari dulu maupun saat ini. Dia tahu bahwa pria itu adalah penyelamat hidupnya. Luka bakar selebar telapak tangan yang terlihat di punggung kekar Damian adalah saksi bisu dari pengorbanan itu, sebuah bukti nyata yang tak pernah Karissa sangkal. Karena itulah apapun perlakuan Damian, dia mencoba untuk menerimanya. Namun, penerimaan itu sering kali terbalas oleh rasa perih. "Kamu menikmatinya, kan, hm?" bisik Damian dengan suaranya rendah dan penuh ejekan usai keduanya bergelung di ranjang.Karissa hanya menatap sayu pria yang masih berada di atasnya, enggan menjawab. Pria itu pun tersenyum miring, seolah mengolok. Nyatanya meski di awal Karissa menolak, tapi akhirnya ia luluh pada hasrat pria itu. Desahan, keringat, dan panggilan-panggilan lirih Karissa saat memenuhi hasrat biologis mereka adalah hiburan bagi Damian. Selebihnya, dia tak peduli. Bahkan ketika Karissa terlihat mendesis kesakitan sambil memegang perut saat dia melepas penyatuan, Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 5 - Sebutan Daddy

    Ini adalah pertama kali Karissa bertemu dengan Aiden, pria kecil berumur tiga tahun yang ternyata sangat tampan. Terlihat sekali bukan anak dari kalangan biasa.Lamunan Karissa tersentak ketika Aiden berteriak memanggil Damian dengan sebutan ‘Daddy’ sambil berlari kemudian memeluk kaki panjang pria yang memiliki tinggi 190cm itu. Dia mendongak dengan matanya yang berkaca-kaca.“Mommy jahat, aku tidak mau dibawa ke rumah sakit. Daddy tolong aku.”“Daddy?” beo Karissa menatap nanar suaminya.Damian hanya menoleh sekilas, tak menjawab. Dia justru membungkuk untuk mengangkat Aiden ke dalam gendongannya. Meski tidak menunjukkan ekspresi hangat di wajah Damian untuk Aiden, tetap saja hati Karissa bergejolak. Seolah dia sedang ditampar oleh kenyataan di depan mata mengenai gosip yang beredar.Aiden anak biologis Damian.Karissa bahkan masih mematung, hanya netranya saja yang bergerak memperhatikan Damian membawa Aiden ke ruang makan kemudian duduk bersama Emma di sana. Ketika Emma menyadari

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 6 - Keputusan Karissa

    Damian terdiam beberapa saat, menatap Karissa dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Kau pulang saja lebih dulu. Aku akan menyusul," ucapnya dengan nada dingin.Karissa belum bergerak. "Aku bilang aku mau pulang denganmu, Damian," tegasnya lagi sembari meremas kedua sisi gaunnya.Damian menghela napas panjang, seolah lelah dengan tuntutan Karissa. "Karissa, aku sudah bilang—""Apa yang kau sembunyikan dariku, Damian?" Karissa memotong. "Kenapa anak itu memanggilmu Daddy? Kenapa dia ada foto dirimu di kamarnya? Dan kenapa Emma—" Karissa menunjuk ke arah dalam rumah, "—berpenampilan seperti itu di hadapan suamiku? Jawab aku, Damian! Sejauh ini pengkhianatan yang kamu perbuat?"Damian menggeser pandangannya ke arah balkon, menghindari tatapan Karissa. "Bukan urusanmu," ucapnya dingin.Jawaban itu seperti pisau yang menusuk dada Karissa. Dia merasa diabaikan, tak dianggap. Membuat semua rasa sakit yang selama ini ditahan semakin mengembung dan siap meledak.Buru-buru Karissa mengusap air m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28

Bab terbaru

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 136 - Ingin Bertemu Ibu Susu

    “Air susu ibu?” Shiena mengerutkan keningnya sambil memperhatikan air berwarna putih kental di botol bayi.Martha terkesiap, dia lupa kalau Shiena belum tau apapun dan wanita itu adalah dokter. Jadi bisa langsung paham jenis susu apa yang ada di dalam botol.“Dia menyewa ibu susu?” tanya gadis itu lagi.Sedangkan di sana juga ada Luciano yang pagi itu sedang memastikan anaknya aman sebelum dirinya berangkat ke Inggris. Pria yang semula sedang membungkuk, memainkan tangan bayinya di dalam box bayi, dia langsung menoleh.“Martha?” Suara bariton yang memanggil wanita paruh baya itu membuat jantung Martha berdegup kencang.“Ampuun! Tuan!”Martha seketika berlutut, takut Luciano salah paham. Shiena langsung mundur dan terkejut. Dan Luciano menegakkan tubuhnya, memperhatikan pelayan yang paling dia percaya itu.“Maafkan saya yang begitu lancang mengambil keputusan sendiri, Tuan!”“Ada apa?”Martha mendongak, sementara tangannya meremas baju pelayan yang dia pakai. “Tuan muda mengalami Bilir

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 135 - Semakin Membuat Gila

    Seperti ada kilatan petir yang menyambar tepat di depan wajah Karissa, dia tercengang. Lalu tertawa hambar.“Daddy bercanda?”Dilihatnya lagi benda itu, Karissa masih terkekeh lalu berdiri menunjukkan benda di tangannya pada Vincent. “Cerita macam apa ini?”“Kecelakaan itu –“ Vincent kembali bicara.“Kecelakaan yang disengaja itu sebenarnya bukan hanya membunuh Eleanor Luther. Tapi juga membunuh Clayton, ayahmu. Sekaligus Tuan-ku.”Lencana di tangan Karissa pun seketika terjatuh, membentur keramik. Wajahnya mendadak pucat.“Daddy?” Dia nyaris tak bersuara saking terkejutnya.Vincent menggeleng. Dahinya berkerut, menahan rasa sakit di dada karena berkata jujur seperti ini sama saja melepas statusnya sebagai ayah Karissa.“Maaf, Sayang. Maaf aku terlalu lama menyembunyikannya,” jawab Vincent sedikit serak.Dia menarik napas dalam-dalam lalu menyentuh kedua lengan Karissa. Supaya anak itu tau, ada kesungguhan dari sorot matanya itu. “Karissa Asterin. Kamu adalah anak yang mereka titipkan

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 134 - Fakta Berat

    “Ada apa sebenarnya, Dad? Aku sudah lama diam dengan semua maksud daddy yang selalu menghindar dari Luciano dan keluarganya.”Suara keras Karissa membuat Vincent yang sedang memotong kentang di dapur pun menoleh.“Karissa? Kamu pulang?”Sayangnya peralihan topik yang selalu Vincent hadirkan setiap kali Karissa mempertanyakan tentang masalah itu, kali ini tidak akan mempengaruhi tekad Karissa untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.“Katakan, Dad.” Tangan Karissa sampai mengepal, wajahnya pun mengeras karena menahan rasa ingin tau yang tinggi. Sekaligus kekesalannya karena sikap Vincent yang menyembunyikan soal situasi genting putrinya.“Tidak seharusnya kita bicarakan itu di saat seperti ini, Karissa. Fokus saja pada –““Tapi masalah itu yang membuat Daddy mencegah bayiku untuk di rawat di rumah sakit tengah kota, kan?”Vincent menarik napas panjang. Lalu meletakkan pisau dan melepas kentang di tangannya.“Kau benar ingin tau sekarang?” tanyanya masih lembut.“Jika Daddy tetap di

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 133 - Masih Menangis

    “Kenapa mansion seluas ini aku belum menemukan foto Karissa? Apa Tuan L—“PRANG!Shiena membeku menutup mulut dengan kedua telapaknya dengan mata melebar. Dia sungguh tak sengaja menyenggol guci yang berada di atas meja.Jantungnya makin berdegup tak karuan ketika keributan itu diikuti dengan suara tangisan bayi di kamar yang pintunya tidak ditutup.“Shiena?” Martha menebak saat dia keluar.Belum sampai gadis itu merespon, kini Luciano yang keluar sambil menggendong bayinya. “Shiena, apa yang kamu lakukan!”“Kamu sudah membuat bayiku –“Tangisan pangeran kecil makin keras setelah mendengar bentakan ayahnya.“Sssshhh ....” Pria itu menoleh pada Martha. “Aku harus bagaimana?” terlihat datar, tapi ada gurat kepanikan sedikit di dahi Luciano.“Mari, Tuan. Biar saya gendong.” Martha mengambil alih bayinya dengan hati-hati. Lalu dia bawa masuk lagi ke kamar untuk diberi susu dalam botol.Sergio dari arah berbeda akhirnya muncul dengan napas terengah. “Ada apa ini?” tanyanya menatap Shiena y

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 132 - Pertama Kali ke Mansion

    Suara tangisan bayi yang menggema di lorong megah mansion milik Hector membuang Luciano mempercepat langkahnya.Dia memberikan jas kerja pada pelayan yang berdiri di depan pintu. Lalu memasuki kamar bayi yang ada di samping kamar utama.“Dia kenapa?” tanyanya melihat bayinya sedang di gendong oleh Martha.“Tidak tau, Tuan. Sepertinya masuk angin.” Martha sudah khawatir sejak tadi.Luciano mendekat, hendak menggendong. “Anda sudah cuci tangan, Tuan?”Ah, dia lupa. “Aku bahkan belum mengganti bajuku,” jawab Luciano yang selalu patuh dengan segala aturan orang lain jika itu berhubungan dengan putranya.“Hei, tunggu papa. Jangan habiskan dulu suaramu.” Setelah bicara dengan senyuman tipisnya, dia berbalik cepat menuju kamarnya.Martha menatap punggung Luciano dengan bangga. Pria yang dia layani sejak remaja itu, kini sudah menunjukkan perubahan yang sangat besar.Yaitu sang mafia yang terkenal kejam itu rupanya bisa menjadi ayah yang sempurna bagi si bayi.Sementara, di mobil yang baru sa

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 131 - Rencana Sergio

    Aura dominan selalu menguar di manapun Luciano berada. Pria itu kini ada di Inggris, tetap mengurus perusahaannya, W.B. Corporation yang berpusat di kota London.“Tuan, pesawat jet sudah siap,” lapor Sergio.“Hm,” jawab Luciano yang masih duduk di kursi kekuasaannya sembari membuka berkas terakhir di meja yang harus dia koreksi ulang sebelum ditandatangani.Sergio tak langsung pergi. Padahal seharusnya selesai memberi tugas dan laporan, dia bisa berbalik keluar ruangan.Keberadaan Sergio tentu membuat Luciano melirik tipis.“Kau lupa pintu keluar?” ucapnya kembali fokus pada lembaran kertas di atas meja.“Emh, Tuan. Saya ingin bicara sedikit mengenai mega proyek di Italia,” ucap Sergio hati-hati.Tak ada jawaban. Jadi sang asisten kembali bicara.“Begini, bukankah akan lebih baik jika Anda yang langsung meninjaunya?” tanyanya.“Pekerjaanku di sini lebih banyak,” jawab Luciano datar. Pandangannya bahkan tak beranjak dari dokumen-dokumen itu.Sergio menelan ludah. Ah, dia tau banyak seka

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 130 - Allerick dan Seraphine

    “Nyonya Wendy?” beo Karissa setelah wanita paruh baya itu memperkenalkan diri.Perempuan berbaju lusuh yang baru saja memutar kunci pintu pun menoleh sambil tersenyum.“Iya, Nona,” jawabnya bersamaan dengan bunyi pintu tua yang dibuka. “Silahkan. Maaf jika tempat tinggal ini kurang nyaman untuk Anda.”Rumahnya memang terlihat lama tidak terurus di bagian luar, tapi begitu masuk ruangannya bersih dan tertata. Bahkan box bayi di tengah ruangan terlihat terlalu mewah, cukup kontras dengan perabotan yang sebagian besar sudah reot.“Maaf, saya belum membeli banyak barang. Saya baru pindah ke sini beberapa hari lalu. Jadi masih seadanya.”Tadi saat Karissa menawarkan ASI untuk bayi, Nyonya Wendy begitu sumringah menerima. Karena itu, dia membawa tamu dadakannya ke rumah kontrakan di dekat pasar. Tak jauh dari lokasi pertemuan awal mereka.“Duduk di sini, Nona.” Nyonya Wendy memberi alas kain sutra di atas sofa tua.Dia juga begitu sigap menambahkan bantal untuk memudahkan Karissa saat member

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 129 - Berbagi ASI

    “Nona, jika ada yang Anda butuhkan, kami ada di depan,” ucap pengawal itu setelah mengantar Karissa sampai di rumah sederhana.Sudah minggu Karissa di rumah sakit. Dan Baru hari ini dia diperbolehkan pulang, tapi tidak untuk putrinya. Bayi perempuan itu masih harus mendapat perawatan di NICU.Karissa berjalan lemah memasuki kamarnya. Setelah mandi, dia duduk di kursi depan jendela. Harusnya suasana ini sangat tenang karena Vincent memilih kawasan yang hijau dan sepi.Apalagi musim semi menyapa indah dengan aroma bunga liar bercampur udara segar menyusup lewat jendela yang dibiarkan terbuka. Sayangnya keindahan di sana sangat kontras dengan kondisi hatinya.“Dari dulu aku yang menginginkan perpisahan ini. Tapi kenapa aku yang merasa sakit begini?”Karissa ingat, dia pernah begitu keras meminta cerai. Berharap hidupnya akan lebih baik tanpa sang suami.Tapi sekarang?Dia menoleh, melihat lemari dengan pintu transparan berwarna ungu pastel. Ayahnya merapikan semua baju dan sepatu-sepatu

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 128 - Kehilangan yang Menyakitkan

    "Apa maksud kalian terlambat?!"Suara bentakan itu bergema keras.Seorang wanita paruh baya berdiri di tengah ruangan, gaun hitam panjang membalut tubuhnya yang masih proporsional meski sudah memasuki usia 50-an.Carmela, ibu kandung Jacob nampak emosi dengan laporan yang baru saja anak buahnya berikan. Salah satu tokoh yang disegani di dalam lingkaran Klan Luther. Meski lebih sering Jacob yang muncul di depan, tapi peran Carmela juga penting di sini.Beberapa pria berseragam gelap berdiri menunduk di hadapannya, wajah mereka tegang.Tak berani menatap langsung ke mata wanita itu."Maafkan kami, Nyonya," katanya terbata. "Begitu mendapat informasi tentang keturunan Luther, kami segera bergerak. Tapi saat kami tiba di rumah sakit, wanita itu dan anak-anaknya sudah tidak ada di sana."Carmela menghela napas berat. Dia lalu melirik ke kursi roda di samping meja utama. Di mana Jacob hanya duduk kaku. Wajah kerasnya yang biasa nampak arogan itu, kini lusuh, pucat dan kosong.Hanya gerakan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status