Home / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Bab 31 - Fakta Lainnya

Share

Bab 31 - Fakta Lainnya

Author: Ute Glider
last update Huling Na-update: 2025-02-02 23:24:58

Emma menaikkan satu alisnya, menatap wanita yang sudah lama ingin tau identitas asli Aiden.

“Aiden anak biologis Damian,” jawabnya tanpa basa basi.

Kedua mata Karissa yang mulai berembun, bergerak meneliti setiap mimik wajah yang Emma tampilkan. Jelas sekali ada pancaran emosi di sorot mata wanita itu. Namun, dia harus ingat, Emma bukan kah pernah memanipulasi keadaan sebelumnya. Jadi bukan tak mungkin wanita ini melakukannya lagi.

“Kau bohong.” Karissa coba terkekeh hambar. “Damian bisa saja membunuhmu kalau kau berbohong.”

Sayangnya, wajah Emma menunjukkan keseriusan. Bahkan, rahang wanita itu nampak mengeras.

“Aku bersumpah demi Dewa Zeus!” tegasnya mengepalkan kedua tangan. “Aiden adalah darah daging Damian Morgan!”

Tenggorokan Karissa rasanya langsung kering. Begitupun dadanya yang terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum dalam satu waktu.

“Kami sudah berencana menikah.” Emma menjeda untuk mengusap cepat air mata yang mendadak jatuh ke pipi tanpa permisi. Bahkan dia sampai melupa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 249 - Rencana Pertunangan

    Serangkaian kata-kata yang lugas tetapi penuh makna itu meluncur begitu entengnya dari mulut Vallen. Seolah-olah apa yang diminta Vallen adalah perkara sepele yang kapanpun bisa disanggupi Sergio."Aku terlalu kejam kalau masih memberimu harapan," jujur Sergio yang mau tak mau harus mengutarakan apa yang semestinya Vallen sadari.Entah sudah berapa kali Sergio menegaskan hal ini, baik tentang ketidaksiapannya atau bagaimana isi hatinya yang begitu jauh dari nama Vallen, nyatanya itu sama sekali tak berefek apapun di mata Vallen.Gadis dengan tatapan yang selalu tegas dan on point itu memang terkenal tangguh dan selalu berani menghadapi tantangan apapun. Tapi Sergio tak pernah menduga, kalau perkara cinta pun Vallen bersedia mempertaruhkan segalanya. Termasuk harga diri sekalipun. Memiringkan kepalanya, Vallen mengamati lekat-lekat raut muka Sergio yang nampak gelisah. "Jadi itu yang kamu khawatirkan?""Apa kamu pikir, aku akan peduli? Kamu lupa kalau jalan ini memang aku yang memili

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 248 - Tentang Hubungan

    Mata Shiena membola lalu mendorong Sergio begitu dia menyadari ada Vallen di sana.“Vallen?” Shiena memanggil kaget.Sedangkan Sergio mengerutkan keningnya, merasa terganggu. “Kau, untuk apa ke sini?”Karena sedang cemburu dan emosi, Vallen langsung saja menampar pipi basah Sergio.Shiena seketika menutup mulutnya yang melebar dengan kedua tangan. Dia terlihat begitu bingung. Seakan-akan otaknya masih mencerna apa yang terjadi saat ini. Jari telunjuk Vallen mengacung tegak, menunjuk-nunjuk Sergio dengan letupan amarahnya. "Brengsek kamu, Sergio!""Begini kelakuan kamu di belakang aku? Jadi ini juga alasan kamu terus menjauhiku? Karena perempuan lugu ini?!" Vallen mendongakkan dagu ke arah Shiena yang berusaha menjaga jarak.Jujur, melihat bagaimana murkanya Vallen, berhasil membuat Shiena memasang alarm waspada. Takut kalau tiba-tiba Vallen yang selama ini terkenal penurut, patuh, dan ramah, berubah menjadi singa menyeramkan lalu menjambak rambutnya brutal.Sergio tampak menghela nap

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 247 - Air Kran dan Ciuman

    “Tenang saja, menginap semalam tidak akan membuatmu hamil,” ucap Sergio kelewat santai.Uhukk!Shiena langsung tersedak. Suapan pertama masakannya terasa menyesakkan di tenggorokan. Membuatnya terbatuk-batuk dan berhasil menjadikan wajahnya bak kepiting rebus.Melihat pemandangan tak mengenakkan itu, Sergio buru-buru membantu Shiena meneguk air dingin. Setidaknya, gadis itu bisa bernapas dan tak merasa kesakitan."Ck. Ceroboh sekali," ejek Sergio yang dibalas pelototan galak dari wajah cantik Shiena.Jari telunjuk Shiena mengacung tegak ke arah Sergio. "Gara-gara kamu!""Kalau bicara itu yang benar, masa iya mau menginap sedangkan kita cuma berdua?"Dahi Sergio mengerut bingung. "Ya lalu masalahnya di mana?""Menginap bukan berati tidur seranjang kan? Aku hanya menemani supaya kamu tidak sendirian. Lalu apa yang harus dikhawatirkan?"Shiena menggeleng cepat. "Tidak! Sekali tidak ya tidak! Aku tidak mau. Titik!"Bukan karena gengsi, tetapi yang Shiena putuskan ini demi keberlangsungan

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 246 - Ingin Menginap

    Tak jadi bangun dari duduknya, tatapan Karissa jatuh pada asisten pribadinya yang berdiri di samping kiri. "Ah tidak usah, Vallen.""Aku bisa minta tolong Sergio saja. Lagipula, ini bukan tugasmu. Terlebih, hari ini jadwalmu sudah sangat padat," tolaknya yang enggan merepotkan Vallen.Perempuan bertubuh tinggi dengan setelan formal berwarna gelap itu tersenyum simpul. "Tidak masalah, Nyonya Karissa. Semuanya masih bisa saya handle.""Lagipula malam ini bukankah saya ada janji temu dengan Tuan Swann di daerah utara yang artinya saya juga lewat arah yang sama dengan rumah Nona Shiena."“Ah, aku baru ingat. Tapi apa tidak apa?" Karissa hanya merasa Vallen dan Shiena tidak sedekat itu untuk saling merepotkan.Jika Sergio kan lebih enak rasanya kalau diperintah.Satu tundukan penuh hormat dilayangkan sopan oleh Vallen. "Iya, Nyonya. Lebih efisien rasanya jika saya yang sekalian mengantar daripada meminta Sergio datang karena hanya akan memakan waktu lama.” "Ah betul juga katamu ... Ya sud

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 245 - Seperti Suami Istri

    "Benar ini kan rumahnya?" Sergio bertanya, begitu mereka sampai di depan bangunan sederhana dengan halaman yang lumayan untuk parkir mobil di dalam gang.Tangan Shiena meraih tas kecil yang ditaruh di dashboard. "Iya betul. Aku pernah ke sini sekali.""Yuk turun," ajaknya pada Sergio yang manggut-manggut dan langsung mengambil topi juga kacamata. Mengikuti langkah Shiena yang lebih dulu beranjak menuju teras rumah itu, Sergio mengedarkan pandangannya. "Kakakmu sudah tahu kalau kamu pulang hari ini?" "Biasanya jam 9 begini dia masih di pasar," terang asisten pribadi Luciano itu sesaat setelah melirik arloji yang melingkar kokoh di pergelangan tangannya.Shiena menggeleng sembari menundukkan badan, mencari-cari sesuatu di deretan pot yang menghiasi pelataran rumah ini. "Dia belum tahu aku pulang sekarang.""Itulah kenapa, aku akan membuatkan surprise buat Kak Ben. Nanti bantu aku hias rumah ya?"Anggukan santai dilempar Sergio sambil melihat-lihat sekitar. Mata yang biasa mengintai it

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 244 - Hati yang Terbakar

    "Hati-hati ya bawa mobilnya. Tidak usah buru-buru. Santai saja," tutur Karissa setelah semua barang-barang masuk ke dalam mobil.Sergio tersenyum tipis. “Tenang saja, Nyonya. Kecuali kalau dia tiba-tiba menggigit di tengah jalan.”“Kau pikir aku anjing gila?” Shiena bicara dengan dagu terangkat dan mata melotot.Sikapnya itu yang membuat Sergio suka sekali meledek. “Biasa saja, Nona.”"Sudah cukup bercandanya. Kasian Shiena kalau terlalu lama menunggu,” ucap Karissa.Anggukan patuh dilayangkan Sergio. "Kita akan berangkat sekarang.""Ada yang ketinggalan tidak? Semuanya sudah masuk kan?" tanyanya memastikan lagi pada Shiena yang refleks manggut-manggut.Setelah semuanya beres dan terkendali, barulah Shiena dan Sergio melangkah menuju mobil. Diiringi dengan Karissa, Luciano, Valen, dan kedua bocah kecil yang melambaikan tangan dengan pekikan nyaring."Bye byee, Aunty!""Hati-hati, Aunty!"Shiena tersenyum cerah lalu membalas lambaian tangan itu. "Dadaaa!"Ketika Shiena baru akan membuk

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status