Beranda / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Bab 83 - Batu Red Beryl

Share

Bab 83 - Batu Red Beryl

Penulis: Ute Glider
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 23:02:24

“Simbol serigala hitam memiliki aura misterius. Itu cukup mencerminkan bagaimana Klan Blackwood beroperasi di bawah radar, menjalankan bisnis mereka secara diam-diam tetapi tetap memiliki pengaruh yang luas.”

“Begitupun dalam mengatur siasat. Pimpinan mereka pandai melumpuhkan lawan tanpa ada riak yang terlihat. Kelompok ini sangat tidak bisa diremehkan. Bagi mereka, kesalahan musuh tidak bisa ditoleransi apalagi sampai melukai keluarga Wilbert.

“Vincent, aku harap kamu bisa mengendalikan emosi putraku. Jangan karena kalah di acara lelang untuk memperebutkan kalung heart of eternity, dia jadi buta arah dan nekat menyerang Tuan Wilbert.”

“Kalau sampai itu terjadi, dipastikan mereka akan melumpuhkan Luther sampai tujuh turunan!”

Seolah kalimat demi kalimat itu kembali di dengar oleh Vincent, menarik dia ke memori puluhan tahun yang lalu. Namun, lamunannya tidak bisa bertahan lama. Vincent disadarkan oleh Darla yang memanggil bahkan sampai menggerakkan lengannya.

“Kak, kamu melamun apa?”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Casmuroh Casmuroh
Gara" kalung Klan Luther dan Klan Blacwood berselisih, dan Vincent menjauh dari dunia mafia dan menyembunyikan identitas Karissa. tapi malah Karissa jadi istrinya Luciano.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 236 - Mengejar Taksi

    “T-Tuan, maaf. Saya tidak bisa menjawab.”Martha menggigit bibir bawahnya bersamaan dengan napasnya terasa menyesakkan di tenggorokan.Langkah Damian maju satu tapak. “Kau tahu sesuatu?”Tatapan lelaki itu cukup tajam, tapi bukan amarah melainkan kegelisahan dan ketakutan yang tiba-tiba muncul begitu saja di diri pria itu.Martha menunduk. Dia tak punya pilihan lagi. “Maaf, Tuan. Saya hanya menjalankan permintaan Nona Emma.”Damian mengerutkan kening. “Permintaan apa? Apa maksudmu?”“Nona Emma … sudah pergi.”Tubuh Damian membeku sesaat. Tali paper bag yang menggantung di tangannya juga nyaris terlepas.“Apa?” tanya Damian hanya sebatas hembusan napas dan tenggorokan yang tercekat.Martha mengangguk pelan, tak berani menatap langsung. “Nona Emma memesan taksi satu jam lalu dan meminta akses gerbang dibuka. Saya tidak tahu ke mana tujuannya, tapi beliau menitipkan Aiden kepada keluarga ini sebelum pergi.”Tangan Damian mengepal, mencengkeram gagang paper bag di tangannya hingga kerutan

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 235 - Berpapasan

    “Emma, kamu serius?”Hanya ada Karissa di depan pintu utama mansion milik Luciano yang berdiri untuk menahan kepergian Emma.“Kau pernah memilih pergi dari kehidupan Luciano kan, dulu? Dan kamu pasti paham apa alasan kamu nekat melakukan itu meski jelas kamu sangat mencintainya.”Mata Emma sudah memerah menahan untuk tidak menangis.Karissa menarik napasnya dalam. Dia maju selangkah untuk menyentuh tangan Emma sebelum akhirnya mengangguk membenarkan.“Kembalilah di saat hatimu sudah jauh lebih baik. Ada Aiden yang butuh pelukanmu,” ucap Karissa lembut menatap Emma dengan sorot sendu.“Ya, aku titip Aiden. Dia sedang bersama Nyonya Rosetta karena aku yang memintanya untuk mengamankan Aiden sebelum aku pergi.”Tak ingin lagi banyak bicara, taksi yang dia pesan khusus juga sudah datang.“Terimakasih membuka akses kendaraan umum untuk masuk dan menjemputku,” ucap Emma tersenyum pilu sebelum akhirnya dia menyeret kopernya keluar.Sebelum masuk ke dalam mobil, langkahnya sempat terhenti sej

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 234 - Setelah Kegilaan Semalam

    "Mommyy!" sapa Aiden yang langsung berlari ke arah Emma dengan senyum sumringahnya.Walau tak dipungkiri jantungnya nyaris copot saking kagetnya, tapi di satu sisi Emma merasa bersyukur karena putranya-lah yang datang menjenguknya dengan simetri sabit yang menjadi sumber semangat paginya."Halo, Anak Mommy. Kenapa lari-lari gitu hm? Nanti jatuh bagaimana?" Emma mencoba menutupi keterkejutannya dengan seulas senyum manis.Bibir Aiden berubah manyun begitu mendengar pertanyaan Emma. "Aiden seperti ini karena Mommy.""Aiden mencari ke mana-mana, ternyata Mommy ada di sini. Aiden takut Mommy pergi," keluh bocah lelaki berusia tujuh tahun itu dengan raut murungnya.Emma terkekeh geli mendengar aduan yang dilontarkan putranya itu. "Maafkan Mommy, Sayang ... Mommy baru bangun.""Aiden pasti lapar kan? Sudah sarapan, hm? Mau Mommy masakkan sesuatu?" tawarnya sembari mengelus puncak kepala Aiden dengan penuh perhatian.Namun, bocah lelaki yang kini jauh lebih atraktif itu menggeleng berulang k

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 233 - Aksi Gila Semalam

    “Kau masih ingat semua yang aku suka,” ucap Damian diambang pintu kamar mandi sembari melepas kaos olah raganya.Emma yang sedang berjongkok di samping bathup hanya melirik singkat lalu memberikan tetesan minyak dan eksta akar wangi ke dalamnya. Wangi yang Damian suka karena katanya membuat pikirannya jernih setelah seharian mendapat tekanan.“Kau tau apa yang kamu suka, jadi lain kali lakukan sendiri,” ucap Emma datar setelah memastikan air hangat itu suhu dan aromanya sudah pas.Dia berdiri menuju laci untuk mengambil bathrobe dan dia letakkan di dekat bathup.Damian mengangguk pelan dan mulai mendekat. “Tapi kau tetap melakukannya. Menyiapkan semuanya untukku.”“Anggap saja ini terakhir.” Merasa selesai, Emma berniat langsung pergi dari sana.Namun, dia kalah cepat dengan tangan Damian yang mencekal lengannya. “Apa maksudmu yang terakhir?”Emma mendongak, menatap sorot tajam itu. “Lepas!” tegas Emma menarik lengannya.Ya, Damian melepas lengan Emma. Tetapi pria itu berganti merangk

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 232 - Pengabdian Terakhir

    “Daddy, kapan aku diperbolehkan menembak?” tanya Aiden pada ayahnya yang sedang berlatih fisik di ruang latihan lantai empat mansion milik Luciano itu.Lelaki yang sedang berlari kecil di atas treadmill pun menoleh.“Setelah kita kembali ke Italia, Daddy akan mengajarkanmu banyak hal,” ucap Damian yang sudah berkeringat.“Yeeeaaayyyy!” seru Aiden.Malam itu setelah Aiden makan malam, dia diajak oleh Damian menemaninya latihan fisik. Besok dia akan hadir di tengah para petinggi dunia mafia setelah lama tidak bergabung. Jadi Damian harus tampil dengan maksimal tanpa menunjukkan cacatnya sedikitpun.Menit terus berlalu. Aiden yang awalnya menjadi pemandu sorak, kini pria kecil itu tergeletak di atas kursi empuk dengan mata terpejam.Damian terkekeh ringan. “Sebentar lagi ya, Sayang.”Keringat membasahi keningnya, rambutnya menempel acak. Tangan kirinya menggenggam bar besi untuk menjaga keseimbangan, sementara kaki palsu di kaki kanan diuji ketahanannya dengan latihan beban.Dirasa sudah

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 231 - Keputusan Akhir

    “Pernikahan?” beo Emma menatap Rosetta.“Iya, apa ada yang aneh dengan rencana pernikahan kamu dan Damian?”Rosetta menatap Emma dengan raut sama bingung. Sampai dia bisa menangkap ada keraguan di tatapan Emma dan akhirnya ibunda Damian itu memberinya izin berbicara lebih dulu.“Ah, kamu dulu saja yang bicara. Apa yang mengganggu pikiranmu sampai aku sering melihatmu melamun?"Jika semula tangan Emma bergerak telaten melipat baju-baju itu kini perlahan gerakannya terhenti. Jemarinya saling bertautan, seolah memberinya kekuatan untuk mengungkapkan segala kegundahan hatinya akhir-akhir ini.Bibir Emma akhirnya bersuara pelan. "Aku ingin meminta maaf pada Mama karena harus mengatakan hal seperti ini di saat suasana hati Mama masih belum sepenuhnya membaik." "Bukan keputusan yang mudah untuk sampai di titik ini, Ma. Banyak yang sudah aku dan Damian lalui. Hampir setiap saat ada luka, penderitaan, dan sedih yang saya tahan sekuat mungkin demi memberikan senyum terbaik pada Aiden. Karena s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status