Share

Ngambil Baju

"Gak apa-apa bongkar aja, buang bila perlu," jawabku enteng.

"Issshh kalau nanti teh orang tua si Pipit ke sini gimana atuh? Maen buang aja Aa mah ah."

Aku nyengir, "ya kalau sewaktu-waktu mereka ke sini mau ngambil barang-barang si Pipit tinggal bilang aja udah gak ada, udah dibuang jauh-jauh, gitu."

Asmi geleng-gelengkan kepalanya. Akhirnya dibantu olehku, Asmi pun mulai mengeluarkan semua baju-baju si Pipit dari dalam lemari sampai gak sengaja sesuatu terjatuh dari lipatan baju itu.

"Ini apaan ya, A?"

"Coba Aa lihat."

Kuambil benda itu dari tangan Asmi, sebuah amplop berwana cokelat yang ternyata isinya adalah beberapa lembar foto.

"Aih foto siapa ini?" Mata Asmi melebar saat mendapati foto masa lalu aku dan si Pipit ada di sana.

"Ciee yang fotonya masih disimpen sama mantan cieee," kata Asmi lagi. Bercanda tapi mukanya ditekuk haha.

Perempuan mah gitu kali ya, cua cie cua cie padahal dia sendiri cembokur alias cemburu haha.

"Dih amit-amit meningan disimpen sama monyet daripada sam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status