Share

Pencarian

Bu Sarah lalu bangkit dan pergi begitu saja saat melihat Asmi datang ke hadapannya.

Asmi segera menyusul dan aku juga mengekor di belakang Asmi.

"Ibu, Asmi teh hoyong nyuhunkeun hampura, Asmi teu tiasa ningali si bapak sa teu acanna teu aya, Asmi sedih Bu, pamugia si bapak ditampi iman islam na." Begitu kata Asmi dalam bahasa sunda lagi.

("Ibu, Asmi teh mau minta maaf, Asmi gak bisa lihat si bapak sebelum beliau tiada, Asmi sedih Bu, semoga si bapak diterima iman islamnya.")

Ah lagi-lagi aku harus garuk-garuk kepala, rasanya menyesal aku tidak belajar bahasa Sunda ke si Dadang temen kuliahku di Tangerang. Padahal si Dadang itu pinter, aku malah gaul sama si Jehanex alhasil aku jadi belangsak dan gak tahu apa-apa begini.

Tapi meski aku tak mengerti obrolan mereka, aku tetap memperhatikan Asmi dan ibunya di dekat pintu kamar.

"Ieu Bu, sakedik kanggo ngabantosan kariripuh Ibu sareng kanggo tahlilan bapak."

("Ini Bu, sedikit untuk bantu kesusahan Ibu dan buat acara tahlilan bapak.")

Asmi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
knp hrs Asmi yg jadi tumpahan kemarahan Sarah? emang Asmi mau lahir dari rahimnya Sarah. bu Sarah tuh bisa digolongkan sbg ibu durhaka yaa... menyia-nyiakan amanah Allah swt.
goodnovel comment avatar
Erica Eri
keren crta y di kota yg sama terus semangat y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status