Home / Romansa / Istri Kecil CEO Tampan /  Calon Adik Ipar Mantan Kekasihku

Share

 Calon Adik Ipar Mantan Kekasihku

Author: Borneng
last update Last Updated: 2023-07-28 11:47:21

                            

Berusaha Menggalkan Perniikahan.

Di satu sisi Topan tidak suka dengan rencana perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Tetapi di sisi lain Mentari sudah bertekad akan melakukan apapun agar bisa menikah dengan Topan. Ia melakukan itu demi keluarganya. Hari itu

Saat Mentari sedang berkutat di depan computernya, ponselnya berdering ada panggilan dari Ibu Topan.

“Ah, apa lagi yang diinginkan keluarga ini,” rutuk Mentari dengan kesal.

“Halo Tante.”

“Mentari Bunda meminta kamu datang ke sini.”

“Tapi ini sudah malam Tante.”

“Justru sudah malam. Kamu mau menikah gak tidak dengan Topan?”

“Iya Mau Tante,” sahut Mentari bigung.

“Datanglah sekarang, saya akan meminta supir menjemput kamu.”

“Ah … ini sudah-”

“Sudah jangan membantah ikuti saja,” ucap Wanita itu dengan sikap memaksa. Ia bahkan tidak memperdulikan perasaan keluarga Mentari.

Mentari terpaksa pergi diam-diam, kalau ia minta ijin sama ayah dan kakaknya sudah pasti dilarang .

Tiba di rumah Topan Mutiara meminta Mentari masuk  ke kamar Topan sebelum anak lelaki itu pulang. Mentari menurut saja dengan apa yang diminta calon ibu mertua.

Topan baru pulang dari kantor, ia  bergegas ke kamar. Tapi saat ia  masuk dikejutkan dengan seorang  gadis h berada di kamarnya.

“Ngapain kamu di sini lagi,” wajah Topan terlihat lelah dan ia semakin marah melihat Mentari ada di sana.

“Kak Topan Bunda memintaku menunggu di sini, ternyata aku ketiduran,” ujarnya.

“Mentari ini sudah malam. Apa yang kamu lakukan di kamar seorang pria di tengah malam begini,” ujar Topan menahan amarah.

“ Aku calon istrimu tidak akan ada masalah.” Mentari menarik tangan Topan hingga terjerap di atas tubuh Mentari. Tidak lama kemudian Ayah dan Ibu Topan membuka pintu melihat lelaki itu sudah diatas tubuh Mentari.

“Apa kamu tidak bisa sabar sampai  habis menikah?” ujar Angkasa ia membalikkan tubuhnya

“Keluar sana.” Topan marah lalu mendorong tubuh Mentari dengan kasar.

Rencana Mentari berhasil, Angkasa berpikir kalau Topan melakukan hal yang  tidak pantas pada Mentari.

Kesal, jengkel itulah yang dirasakan Topan saat itu, saat melihat reaksi kedua orang tuanya, membuat kepalanya pening, niat ingin istirahat  nyatanya ada gadis kecil yang menganggunya.

Seorang gadis muda  ke kamarnya dan tidur di ranjangnya membuat suasana hatinya jadi suram.

“Keluar dari kamarku! Aku tidak mau tahu tentang apa yang kamu katakan, aku hanya ingin, tidur,” usir Topan lagi.

“Bundamu yang memintaku ke sini,’ ucap Mentari membela diri.

“Hei, anak kecil! Dengar, ini kamarku,  aku tidak perduli kamu di suruh  sama siapa, aku mau istirahat. Keluar sana.”

Mentari  tersenyum ceria, kemarahan Topan dan penolakkan tidak membuatnya marah.

“Dengar! aku tidak suka dengan wanita yang bersikap lancang seperti kamu”

“Tidak apa-apa, tapi aku suka Kak Topan,” ujar Mentari.

“Keluar gak! Atau aku minta Pak Sappam menyeret kamu dari kamarku,” ujar Topan dengan rahang mengeras.

Wanita mudah itu menghiraukan  penolakannya,  ia masih tidur di ranjang Topan, membuat lelaki dewasa itu semakin marah

Tidak perduli  Mentari adalah seorang wanita ataupun anak-anak, terpenting sudah bicara baik-baik, tetapi ia tidak perduli.  Topan menyeret tangannya dari ranjang dan mendorong tubuhnya keluar dari kamar. Terlihat sangat kasar. Tetapi tidak mengapa untuk Mentari ia masih tersenyum walau Topan mengusirnya dari sana. Tiba-tiba mendorongnya  dengan kuat membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan.

“Kamu kasar, tanganku jadi sakit ,” ucap Mentari dengan satu tangan memegang pergelangan tanganya, Topan mendorongnya hingga tubuhnya  menambarak sisi meja di luar kamar.

Tidak perduli dengan ucapan protes Mentari,  Lelakiitu menutp pintu kamar dan merebahkan tubuh mencoba berdamai  dengandiri sendiri

Besok paginya, saat ia bangun sang Ibunda memarahinya saat melihat Topan mendorong Mentari keluar dari kamarnya.

“Kamu bagaimamana sih, Pan  mendorong Mentari dengan kasar, begitu.”

“Dia masuk ke kamar lelaki dengan sembarangan, aku tidak suka,” ujar Topan.

“Bunda ingin hubungan kalian lebih akur. Kamu ke sekolah sekarang.

Topan tidak bisa membantah  ia akahir setuju datang ke sekolah.

               *             

 Topan datang ke sekolah.

Menyusuri  gedung sekolah yang luasnya sampai berhektar- hektar itu,  membuat Topan sakit kepala,  tidak ada  niat sedikitpun ingin bekerja di dunia pendidikan, walau  ayah akan  mengangkatnya kepala sekolah di tempat tersebut.

“Kamu datang juga, kemarin bilang tidak datang,” ucap Mentari melihat calon suami dari lantai dua.

“Gila siapa itu Cowok ganteng bangat,” puji anak-anak perempuan siswi Trida Scool.

“Mentari Bukankah itu,Topan?” tanya Melie.

“Iya.”

“Dia sangat tampan ternyata, lalu kenapa kamu tidak suka?” tanya Melie.

“Dia bukan tipeku dia sombong dan angkuh,” balas Mentari.

“Antara dia dan pacarmu gantengan dia dah,”puji Melie.

Topan melirik ke atas melihat Mentari bersikap cuek dan bodoh amat dengannya. Sikapnya sangat berbeda kalau  ia datang ke rumah, saat anak-anak yang lain bersorak melihat Topan saat mencoba main basket. Mentari malah sibuk  menatap ponselnya dan mengacuhkannya.

“Anak ini seperti memiliki dua kepribadian. Dirumah tergila-gila padaku di sini sok cuek,” gumam Topan, saat bola sengaja ia lempar ke sampingnya, tapi Mentari tidak perduli.

“Bisa tolong berikab bolanya?”

“Ini.” Mentari menyodorkan bola yang sebgaja dilempar Topan.

“Jangan pernah cerita tentanh hubungan kita kamu mengerti,” ucap Topan.

“Jangan khawatir aku tidak akan melakukannya.”

Topan Banayaka sebagai pewaris tunggal  sekolah tersebut ia dituntut ayahnya mengikuti semua kegiatan di sekolah tersebut. Ia berjalan ke ruang guru melihat semua fasilitas di sana Angkasa  meminta dirinya untuk  menarik simpari guru untuk memilihnya di pemilhan nanti. Topan sebenarnya tidak ingin melakukannya tetapi melihat wajah memelas Bundanya akhirnya ia luluh.

“Pak Topan saya dengar Bapak akan jadi kepala sekolah di sini?’ tanya seorang guru ia mulai cari muka dengan anak pemilik sekolah.

“Saya belum memikirkannya Bu, tapi kalau  ada yang lebih baik dari saya sebagai kepala sekolah kenapa tidak. Saya tidak ingin ada pengurus sekolah yang memakan dana sekolah,” ujar Topan tapi matanya melirik Bulan.

“Apa Pak Topan sudah menikah?” tanya seorang guru.

“Belum, saya belum menikah. Tidak seperti orang lain walau sudah gagal menikah tapi dengan mudah menemukan pengganti,” ujar Topan menyindir Bulan ia masih melirik wanita cantik berambut panjang itu.

Untuk pertama kalinya Bulan dan Topan bertemu setelah gagal menikah lima tahun yang lalu. Keduanya  sudah  berteman dari mereka masih kecil, saat kakek keduanya masih hidup. Itulah sebabnya mereka dijodohkan. Tadinya mereka berdua saling mencintai satu sama lain, tapi gagal menikah. Topan berpikir Bulanlah yang memutuskan hubungan mereka sehari sebelum pernikahan. Sementara Bulan berpikir Topanlah yang meninggalkan dirinya. Mereka berdua sama-sama membenci saat ini.

‘Aku berharap kamu mendapat karma’ Bulan membatin dan meninggalkan Topan ia bersikap cuek.

“Halo Bu Bulan, saya tidak pernah kita akan bertemu lagi. Bagaimana kabarmu?” tanya Topan, ia bertemu Bulan di lorong sekolah.

“Saya baik Pak Topan seperti yang Bapak lihat,” sahut Bulan dengan tenang walau dalam hati ia sebenarnya memendam rasa benci pada Topan mantan kekasihnya tersebut.

“Kamu dan keluargamu sangat hebat, setelah gagal menjadikanku sebagai menantu, kali ini kalian ingin aku menikah dengan anak kecil.”

“Adikku Mentari bukan anak kecil,” bela sang kakak.

“Dia masih sekolah di sini. Apa kamu ingin aku menikah dengannya?” tanya Arsen dengan suara setengah berbisik.

“Iya itu keinginan orang tuamu.”

“Kalau kalian ngebet menjadikanku menantu kenapa kamu tidak bercerai dengan suamimu lalu menikah denganku,” ujar Topan.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kecil CEO Tampan   Ternyata Ibu Berbohong

    Mentari sangat bahagia saat sahabatnya datang berkunjung ke rumah mereka. Topan yang membawa Melie ke sana, ingin Mentari bahagia. Topan tahu hanya Melie sahabat satu-satunya yang dimiliki Mentari. Sebelum mengajaknya ke rumah Topan terlebih dahulu meminta Melie bertemu, ia menjelaskan kenapa Mentari tidak berterus terang padanya tentang Dilan. Topan meluruskan kesalahpahaman antara keduanya.Melie setuju memaafkan sahabatnya dan setuju bertemu juga. Mentari sangat berterimakasih pada Topan karena bisa memperbaiki hubungan persahabatan mereka.“Aku sangat senang Kak Topan membawa Meli kesini,” ucap Mentari saat mereka bertiga duduk di ruang tamu.“Aku tidak ingin melihatmu sedih, itu sebabnya aku meminta Meli bertemu.”Kedua sahabat itu saling menatap dan sama-sama tertawa.“Aku minta maaf atas perkataanku hari itu, Tari,” ujar Melie dengan raut wajah menyesal.“Tidak apa-apa, kamu pantas marah padaku.”Topan berdiri, “Aku ingin memberikan waktu pada kalian berdua, aku ada pertemu

  • Istri Kecil CEO Tampan   Seberkas Kebahagian

    Hubungan pasangan suami istri itu kian membaik, setelah Topan memberi Mentari suntikan ala suami perkasa. Saat bumil cantik itu bangun Topan sudah membawakannya susu hangat dan roti bakar hangat.“Selamat pagi Sayang,” sapa Topan saat Mentari duduk. Kesadarannya belum terkumpul otaknya belum konek ke saraf-saraf otak, hanya diam dengan kedua bola mata memutar kekanan dan ke kiri, mencoba mengingat-ingat semua yang terjadi.‘Kenapa Topan datang ke kamarku?’ tanya Mentari dalam hati.Melihat Mentari seperti orang bingung Topan duduk di sisi ranjang, ia menyisihkan anak rambut yang menutupi kening sang istri.“Kenapa terlihat bingung. Kamu hanya menjawab selamat pagi juga,” ujar Topan mencubit hidung mancung istri kecilnya.“Kenapa kamu ada disini.”Mendengar pertanyaan konyol Mentari, Topan tertawa kecil, “apa kamu lupa?”“Lupa …? Apa yang aku lupakan?” tanya Mentari bigung.Topan menarik selimut yang menutupi bagian tubuh Mentari, lalu ia mengedipkan sebelah mata memberi kode ka

  • Istri Kecil CEO Tampan   Mendapat Izin dari Mentari 21+

    Topan tersenyum kecil saat Mentari meninggalkannya di dapur, dalam otak Topan sudah menyusun rencana yang pakai untuk meluluhkan hati Mentari. Ia menoleh meja jus alpukat pesanan Mentari belum di minum sama sekali. Laki-laki tampan itu tersenyum, lalu berdiri membawa jus . Tiba di depan kamar Mentari ia mengetuk.“Siapa?”“Ini Aku, jus yang kamu pesan tadi belum di minum.”Mentari berdiri sebentar memikirkan alasan menolak membuka pintu.“Aku sudah mengantuk, besok saja.”“Besok tidak bisa diminum lagi, kamu yang mengatakan tadi tidak baik buang-buang makanan.”Mentari akhirnya membuka pintu, membiarkan Topan masuk ke dalam kamar yang ditempati. Sudah hampir tiga bulan sejak mereka tinggal bersama di rumah baru yang dibeli Topan. Keduanya menempati kamar terpisah sesuai permintaan Mentari. Selama mereka tinggal Mentari bahkan tidak memperbolehkan siapapun masuk ke dalam kamarnya. Pertama kalinya Topan masuk ke kamar tersebut. Di Atas meja ada banyak buku tebal yang dibaca Mentari

  • Istri Kecil CEO Tampan   Hatinya Mulai Melunak

    “Kamu tidak perlu melakukannya Untukku, lakukan saja itu untuk Kak Bulan.”Mendengar itu, wajah Topan berubah muram, “kamu istriku Mentari, aku tidak perlu menyuruhku memberi perhatian pada orang lain.”“Dia kakakku Topan.”“Aku tidak ingin Bulan, aku hanya butuh kamu dalam hidupku. Kamu dan anakku itu yang aku inginkan.”“Tapi dia menginginkan dirimu, dia sangat mencintaimu. Kalian berdua saling mencintai.”Topan tidak ingin berdebat di sana, ada banyak orang di restoran, kalau Mentari terus menerus membawa-bawa Bulan, ia bisa meledak.“Kita sudahi pembicaraan kita sampai di sini, stop membahas Bulan lagi,” potong Topan.Topan mengajaknya pulang, bahkan lupa membeli kebutuhan Mentari. Dalam mobil keduanya sama-sama diam. Topan fokus dengan kemudi sementara Bumil cantik itu sibuk dengan pikirannya sendiri. Saat tiba di rumah, Topan keluar dari mobil meminta Mentari untuk duduk.“Mari kita bicara dan luruskan semuanya,” ucapnya sambil duduk di sofa di depan rumah mereka.“Baiklah.” M

  • Istri Kecil CEO Tampan   Berikan Saja Perhatianmu Untuk Kakakku

    Hubungan Topan dan Mentari sedikit membaik berkat kesabaran Topan. Laki-laki tampan itu memilih mengalah dan sabar untuk menghadapi sikap istri kecilnya. Mentari sudah mau bicara padanya , bahkan sudah mau duduk semeja dengan Topan, walau tidak tidur dengan satu kamar tapi ia akan tetap bertahan.“Apa kamu mau jalan-jalan bersamaku?” tanya Topan saat Mentari berdiri di tepi kolam renang.“Tidak usah, aku malas.”Topan tidak ingin memaksa, tetapi ia menawarkan hal yang lain.“Bagaimana dengan perlengkapanmu,apa masih ada? Kebetulan aku kehabisan parfum kalau kamu mau kita pergi bersama-sama.”Mentari memikirkan tawaran sang suami, lalu masuk ke dalam kamarnya untuk memeriksa apa saja barang yang ia perlukan.“Baiklah, aku ikut,” ucap Mentari.Mendengar hal itu Topan merasa sangat bahagia, selama ini Mentari masih memasang tembok penghalang diantara mereka. Topan sudah bertekad akan penghalang asal ia sabar menghadapi sikap keras kepala Mentari.“Apa perlu kita meminta Melie menem

  • Istri Kecil CEO Tampan   Aku Menjagamu Selama Kamu Hamil

    Mentari bersedia dibawa ke Jakarta dengan berbagai persyaratan yang harus dituruti Topan. Salah satunya tidak ingin tinggal di rumah ibu mertuanya. Mentari juga harus diperbolehkan mengikuti ujian susulan. Agar bayi dalam kandungan Mentari Topan melakukan semuanya, ia mengijinkan Mentari mengikuti ujian kelulusan. Selama masa ujian Topan tidak diperbolehkan bicara padanya, bahkan Mentari tidak pernah menemuinya selama berhari-hari. Mereka hidup satu atap, tapi bisa bertemu satu sama lain.Mentari sudah berbulan-bulan tidak bertemu sahabatnya Melie. Mentari meminta izin ingin bertemu Melie.“Kamu hamil anak siapa?” tanya Melie sahabatnya.“Hamil anak Topanlah Melie,” ujar Mentari mencubit lengan Melie.Kedua sahabat itu bertemu di sebuah café setelah menyelesaikan ujian kelulusan. Melie belum tahu kalau Dilan seorang perempuan. Mentari tidak ingin menutupinya lagi dari Melie.“Mel, aku ingin jujur sama kamu,” ucap Mentari dengan raut wajah serius.“Tentang apa?”“Dilan.”Mendenga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status