Share

15. Marah atau cemburu

.

.

“Aku kan sudah bilang, Vanno itu kenalanku, bukan aku!” kata Noa, dia terdengar aneh, suaranya seperti tidak yakin.

Dia berbohong, Laura bisa merasakan itu.

Laura menghela nafas lelah, “sampai kapan kau akan membohongiku? Apakah setelah ini kau ingin mengatakan pak Vanno itu kembaranmu?” sahut Laura.

Istri Noa itu turun dari ranjangnya, masih tidak mengenakan apa pun, membuat posisi Noa semakin sulit.

Noa tidak tahu harus fokus pada tubuh indah nan seksi milik istrinya, ataukah dia harus fokus dengan tatapan serius istrinya.

“Laura, kenakan sesuatu” ucap Noa panik.

Laura tersenyum kecil, “kenapa, aku kan istrimu? Kenapa panik begitu?”

Noa tanpa sadar terus berjalan mundur, hingga dia sampai pada tembok, tidak ada tempat untuk kabur.

Laura terkekeh, gemas dengan tingkah suaminya.

Sepertinya Noa takut ketahuan oleh Laura, padahal memang sudah ketahuan.

Ternyata Noa memiliki sisi yang menggemaskan juga.

Laura memeluk tubuh Noa yang hanya terbalut dengan handuk tersebut, dia sengaja m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status