Share

16. Preman sekolah sombong

.

.

“Jaga dia ya kak!” ucap Laura pada Satria yang bertugas menjemput Noa.

Karena Noa mabuk, Laura jadi panik. Karena itu dia langsung menelfon Satria, karena hanya Satria satu-satunya pelayan yang dia kenal.

“Siap, nona!” sahut Satria.

Satria pun membawa Noa yang masih mabuk, membopongnya ke mobil.

Setelah mereka agak jauh, Laura pun berbalik untuk kembali ke kelasnya.

Namun, dia malah melihat Selyn berdiri di sana bersama Nita. Mereka melipat tangan di dada mereka sambil menatap Laura dengan tatapan tidak menyenangkan.

“Kenapa kamu bisa mengantarkan pak Vanno dan kenapa pak Vanno terlihat – eum, apa dia sakit?” Tanya Selyn.

Laura berdebar-debar mendengar pertanyaan tersebut, karena dia takut ketahuan. Laura pun memutar otaknya, mencari alasan yang masuk akal.

“Oh itu, aku... Eum – tadi tidak sengaja lewat ruangan pak Vanno, lalu kaki pak Vanno sakit, jadinya dia memanggil temannya, aku yang tidak enak hati membantunya” kata Laura.

Selyn memincingkan matanya, “kau yakin kau tidak sed
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status