..Rasanya seperti keajaiban, Noa dan Dave yang tadinya seperti musuh bebuyutan, kini berubah menjadi akrab dan bahkan saling bercanda.Laura tercekat, mata indahnya berkedip-kedip tidak percaya, ini seperti sihir.Ah, mungkin Laura saja yang berlebihan, namun dia sungguh tidak menyangka Noa dan Dave akan menjadi seakrab itu.Lomba memancing dimenangkan oleh Noa, selisih dua gurita saja.Semua gurita dimasak dan dibagikan, yang memasaknya adalah Laura dibantu beberapa pelayan.Merasakan masakan gurita seperti yang dulu Laura buat bersama ayahnya, membuatnya merindukan sosok ayah. Namun, disisi lain dia juga sangat bahagia.“Ternyata kamu pinter masak juga ya Laura, andai aku mengenalmu duluan, pasti kita udah paca – aduuh!”Noa menyingkirkan Dave lalu mendekati Laura dan memeluk pinggang istrinya tersebut. Dave yang diperlakukan seperti itu mencebikkan bibirnya kesal, meski sebenarnya Dave mengatakan itu juga bercanda.Dave adalah anak lelaki yang baik, kedua orangtuanya merupakan seo
..Noa mengumpat pelan, baru kali ini dia merasa sangat ceroboh. Bagaimana bisa dia keceplosan seperti itu? Bagaimana jika nanti Laura memintanya menelfon Vanno untuk bukti?Ah, pikiran Noa sedang kacau sekarang. Dia dan Laura sudah kembali ke villa, Dave juga sudah pergi.Saat itu Laura sedang mandi, jadi Noa hanya menunggu sambil memainkan ponselnya, juga sambil memantau kerja perusahaannya.Selain masalah Laura, Noa juga memiliki masalah lain dengan perusahaan. Perusahaan yang Noa rintis sendiri dari nol sudah semakin berkembang pesat sekarang, terutama setelah Noa mengeluarkan produk mie instan.Awalnya produk itu masih dua varian rasa saja, yaitu mie goreng dan mie ayam bawang. Namun, karena langsung meledak di pasaran, jadilah sekarang produk itu memiliki banyak varian lain.Masalahnya adalah, sedang ada perusahaan besar yang mencoba untuk menjatuhkan produk milik perusahaan Noa.Karena itu, dia harus sering-sering memantau perusahaan. Apalagi, ibu tiri Noa itu suka sekali ikut
..“Laura!!”Baru saja Lara sampai di kelas, Ruby dan Lira telah menyambutnya, keduanya adalah teman yang paling dekat dengan Laura, meski anak-anak yang lain juga baik pada Laura.Prinsip Laura adalah baik pada semua orang, bahkan meskipun orang lain jahat padanya, tapi bukan berarti dia akan mudah dimanfaatkan.Tentu saja Laura tahu mana yang benar-bena baik, dan mana yang tidak.Sejauh ini, Ruby dan Lira memang tulus berteman dengannya.Ada pula teman yang awalnya baik, tapi setelah Laura mengatakan dia bukan berasal dari keluarga berada, dia malah pergi. Memang Laura mengakunya dia berasal dari keluarga biasa saja, dia bisa seklah di sekolah elit itu juga karena bantuan seseorang.Laura tidak berbohong kan? Dia memang bisa sekolah berkat bantuan suaminya, yang kaya raya juga suaminya, bukan Laura sendiri.“Kamu sudah baikan?” tanya Lira, dia ini duduknya ada di belakang Ruby, sedangkan Ruby sendiri duduk di samping Laura. Lira duduk sendirian karena ternyata dia agak dijauhi oleh
..Noa sangat terkejut mendengar ada beberapa siswa melapor jika Selyn dan Laura bertengkar.Wali kelas mereka adalah bu Sela, karena Noa menggantikan bu Sela mengajar bahasa Inggris, jadi sudah sepatutnya dia yang mengurusi kelas itu.Jadinya anak-anak itu melapor pada Noa, atau pak Vanno.Tentu saja Noa sangat khawatir, terutama pada Laura, istri kecilnya.Dengan setengah berlari, dia pun pergi ke tempat kejadian, yaitu taman.Sampai taman sudah ada Dave yang melerai mereka.Baik Selyn maupun Laura sama-sama berantakan. Selyn menangis, sementara Laura diam saja.Noa saat itu tercekat melihat Dave memeluk Laura dari belakang. Dia tidak ingin menjadi kekanakan dan cemburu atau apa, padahal Dave hanya melerai Laura dan Selyn.Selyn sendiri juga dipeluk temannya dari belakang.Namun, bagaimana bisa Noa tidak cemburu?Noa baru sadar dari lamunannya saat Selyn tiba-tiba datang untuk memeluknya.“Pak Vanno! Ini semua
..Laura tidak mau percaya jika tidak melihat langsung, jadi sepulang sekolah dia mencari tentang pak Vanno di internet.Benar saja, ternyata pak Vanno viral dimana-mana, sebagai guru tertampan yang misterius. Karena tidak ada yang mengetahui latar belakang pak Vanno, dimana alamatnya, siapa keluarganya, semuanya rahasia.Di semua platform media sosial, yang muncul adalah akun fans dari pak Vanno saja, tidak ada akun asli.Anehnya, banyak yang mengikuti akun fans itu.Ini aneh sekali.Apa sungguh tidak ada informasi apa pun tentang pak Vanno? Bagaimana Laura bisa menyelidikinya jika begini? Bukan hanya Noa, bahkan Vanno pun misterius.Benar-benar mencurigakan.Akan tetapi, Laura sudah memiliki rencana bagus. Tadi dia sudah memberi stiker hati kecil di kotak bekal milik pak Vanno. Kotak bekal itu sudah dikembalikan pada pemiliknya.Laura ingin tahu saat Noa datang dia akan membawa kotak bekal serupa atau tidak, dia akan memastikannya.Namun, sebelum itu, Laura akan turun ke dapur untu
..Malam itu menjadi milik Noa dan Laura, mereka saling mengungkapkan rasa cinta mereka dengan sentuhan, kecupan, dan kata cinta.Laura membiarkan Noa mengambil alih kuasa atas tubuhnya. Melihat suaminya bergerak diatas tubuhnya membuat Laura merasa semakin bergairah. Tubuhnya terhentak seiring dengan gerakan Noa.Ada rasa senang, sakit, perih, nikmat, semuanya bercampur menjadi satu.“Laura, aku mencintaimu, sayang...” bisik Noa, membelai pendengaran Laura, membuatnya melambung tinggi hanya dengan kata-kata sederhana itu.“Aku juga mencintaimu, kak Noa” balas Laura.Noa kembali menyambar bibir Laura yang sudah sedikit membengkak, melumatnya pelan dan penuh perasaan.Suara kecupan dan decakan lidah memenuhi pendengaran mereka.“Berbaliklah sayang” bisik Noa setelah selesai mencium istrinya.Laura berbalik lalu menungging di depan Noa. Laura meringis saat milik Noa kembali memasuki dirinya, tapi rasa sakit itu segera hilang saat Noa memeluknya dari belakang.Setiap sentuhan Noa membua
..“Aku kan sudah bilang, Vanno itu kenalanku, bukan aku!” kata Noa, dia terdengar aneh, suaranya seperti tidak yakin.Dia berbohong, Laura bisa merasakan itu.Laura menghela nafas lelah, “sampai kapan kau akan membohongiku? Apakah setelah ini kau ingin mengatakan pak Vanno itu kembaranmu?” sahut Laura.Istri Noa itu turun dari ranjangnya, masih tidak mengenakan apa pun, membuat posisi Noa semakin sulit.Noa tidak tahu harus fokus pada tubuh indah nan seksi milik istrinya, ataukah dia harus fokus dengan tatapan serius istrinya.“Laura, kenakan sesuatu” ucap Noa panik.Laura tersenyum kecil, “kenapa, aku kan istrimu? Kenapa panik begitu?”Noa tanpa sadar terus berjalan mundur, hingga dia sampai pada tembok, tidak ada tempat untuk kabur.Laura terkekeh, gemas dengan tingkah suaminya.Sepertinya Noa takut ketahuan oleh Laura, padahal memang sudah ketahuan.Ternyata Noa memiliki sisi yang menggemaskan juga.Laura memeluk tubuh Noa yang hanya terbalut dengan handuk tersebut, dia sengaja m
..“Jaga dia ya kak!” ucap Laura pada Satria yang bertugas menjemput Noa.Karena Noa mabuk, Laura jadi panik. Karena itu dia langsung menelfon Satria, karena hanya Satria satu-satunya pelayan yang dia kenal.“Siap, nona!” sahut Satria.Satria pun membawa Noa yang masih mabuk, membopongnya ke mobil.Setelah mereka agak jauh, Laura pun berbalik untuk kembali ke kelasnya.Namun, dia malah melihat Selyn berdiri di sana bersama Nita. Mereka melipat tangan di dada mereka sambil menatap Laura dengan tatapan tidak menyenangkan.“Kenapa kamu bisa mengantarkan pak Vanno dan kenapa pak Vanno terlihat – eum, apa dia sakit?” Tanya Selyn.Laura berdebar-debar mendengar pertanyaan tersebut, karena dia takut ketahuan. Laura pun memutar otaknya, mencari alasan yang masuk akal.“Oh itu, aku... Eum – tadi tidak sengaja lewat ruangan pak Vanno, lalu kaki pak Vanno sakit, jadinya dia memanggil temannya, aku yang tidak enak hati membantunya” kata Laura.Selyn memincingkan matanya, “kau yakin kau tidak sed