.
.Rasanya seperti keajaiban, Noa dan Dave yang tadinya seperti musuh bebuyutan, kini berubah menjadi akrab dan bahkan saling bercanda.Laura tercekat, mata indahnya berkedip-kedip tidak percaya, ini seperti sihir.Ah, mungkin Laura saja yang berlebihan, namun dia sungguh tidak menyangka Noa dan Dave akan menjadi seakrab itu.Lomba memancing dimenangkan oleh Noa, selisih dua gurita saja.Semua gurita dimasak dan dibagikan, yang memasaknya adalah Laura dibantu beberapa pelayan.Merasakan masakan gurita seperti yang dulu Laura buat bersama ayahnya, membuatnya merindukan sosok ayah. Namun, disisi lain dia juga sangat bahagia.“Ternyata kamu pinter masak juga ya Laura, andai aku mengenalmu duluan, pasti kita udah paca – aduuh!”Noa menyingkirkan Dave lalu mendekati Laura dan memeluk pinggang istrinya tersebut. Dave yang diperlakukan seperti itu mencebikkan bibirnya kesal, meski sebenarnya Dave mengatakan itu juga bercanda.Dave adalah anak lelaki yang baik, kedua orangtuanya merupakan seorang dokter. Sejak kecil Dave dididik dengan baik, menjadi anak yang penurut dan sopan santun.Akan tetapi, tidak bisa dia mengelak, jika dia memang menyukai Laura. Mungkin memang Dave yang terlambat, karena dia bertemu Laura disaat Laura sudah memiliki kekasih, apalagi kekasihnya orang kaya. Memiliki villa paling mewah, kapal pesiar mewah, belum lagi pelayan yang loyal padanya.Jelas Noa adalah majikan yang baik juga.Intinya, Noa berada di level lebih tinggi dari Dave yang bahkan belum memulai apapun.Hanya saja, yang mengganjal hati Dave adalah, kenapa Noa memakai topeng segala?Jangan-jangan dia selebriti atau orang terkenal yang tidak boleh terlihat wajahnya.Dan juga, postur serta bentuk wajah Noa agaknya familiar, namun Dave bingung dimana dia pernah melihatnya.“Laura milikku, seperti janji, kau boleh berteman dengannya, tapi tidak boleh lebih dari itu,” ucap Noa dengan nada serius.“Iya iya aku mengerti, siapa juga yang mau merebut pacar orang, aku mengerti kok” sahut Dave jengkel.Sementara itu Laura tidak bisa berkata-kata karena terlalu bahagia mendengar ucapan Noa sebelumnya, dia merasa melambung tinggi mengetahui suaminya cemburu.“Tapi ingat untuk tidak mengatakan jika Laura sudah memiliki kekasih di sekolah ya?”Dave mengernyitkan dahinya tidak mengerti. “Kenapa memangnya? Kau tidak mau mengakui Laura sebagai pacarmu?”“Bukan begitu, yang pasti aku memiliki alasannya sendiri, aku tidak bisa mengatakannya padamu” ucap Noa.Dave mengangguk, “okay, aku akan menghargai privasimu,” ucap Dave, sebelum kemudian memakan makanannya kembali, ditemani es kopyor yang segar, dan juga pemandangan mentari terbenam.“Oh iya Dave, ngomong-ngomong, kau sudah menemukan baju olah raga ku?” tanya Laura.Dave tersentak, “oh iya!” dia menepuk dahinya, kemudian mulai meraih ransel dan mengeluarkan sebuah bungkusan.“Ini, lain kali jaga dengan hati-hati ya” ucap dave.Noa meraih bungkusan dari tangan Laura, “baju olah raga? Kenapa bisa ada di Dave?” tanya Noa bingung.“Oh, kemarin ada anak yang menukar baju olah ragaku dengan yang ukurannya lebih sempit” kata Laura, dia meraih bungkusan itu kembali dan memeluknya, dia juga berusaha menghindari tatapan Noa, takut Noa marah padanya.“Apa? Jadi pakaianmu ketat begitu karena ada yang sengaja menukarnya dan bukan karena kamu salah mengambil ukuran?” tanya Noa heboh.“Dari maka kakak tahu itu?” tanya Dave bingung, Laura juga kembali menatap Noa bingung.“It-itu...”Noa bingung, matanya melihat ke sana-kemari seolah ada jawaban di sekitar sana, namun tentu saja dia tidak menemukan apa pun.“Ku rasa yang mengetahui hanya anak kelas dan pak guru olah raga saja” kata Dave lagi, makin memperkeruh suasana.“Jangan-jangan, selama ini kamu adalah pak Van –”Noa membelalakkan matanya, “TIDAK!”Laura dan Dave terkejut karena Noa tiba-tiba menyela ucapan Dave dan berteriak.“Aku bukan pak Vanno! Lagipula aku mengenal guru itu, karena aku kekasih Laura, aku ingin tahu apa yang terjadi di hari pertama Laura bersekolah, itu tidak salah kan? Aku bukan pak Vanno! Di-dia yang memberitahuku!”Setelah mengatakan itu, Noa pun beranjak dan pergi dari sana.Laura menatap suaminya itu bingung, Noa kenapa? Jika memang dia diberitahu pak Vanno, kenapa sampai segugup itu?Kelakuan Noa hanya membuat Laura semakin curiga.Tidak hanya Laura, Dave juga merasakan hal yang sama.“Laura, kau pernah melihat wajah dari balik topengnya?” tanya Dave, Laura yang masih bengongg refleks menggeleng untuk menjawab.“Lalu kenapa kamu mau jadi pacarnya? Apakah demi harta?”Laura menoleh cepat pada Dave.“Jadi kau menilaiku seperti itu?”Sekarang malah Dave yang panik, “ti-tidak, aku ... yah, aku tidak menganggapmu matre atau apa, tapi jika kamu saja tidak pernah melihat wajah aslinya, kenapa kamu mau dengannya?”Laura tersenyum tipis, “kau mungkin tidak percaya, Dave, tapi aku sudah jatuh cinta padanya, mungkin aku saja yang bodoh.”Dave menggeleng, “kau tidak bbodoh, tidak ada salahnya untuk mencintai orang lain, entah kau sudah tahu wajahnya atau tidak.”Entah mengapa, Dave semakin galau mendengar pernyataan Laura.Laura mencintai Noa dengan begitu tulusnya, mana mungkin dia bisa merebut Laura dari Noa dengan mudah?....Noa mengumpat pelan, baru kali ini dia merasa sangat ceroboh. Bagaimana bisa dia keceplosan seperti itu? Bagaimana jika nanti Laura memintanya menelfon Vanno untuk bukti?Ah, pikiran Noa sedang kacau sekarang. Dia dan Laura sudah kembali ke villa, Dave juga sudah pergi.Saat itu Laura sedang mandi, jadi Noa hanya menunggu sambil memainkan ponselnya, juga sambil memantau kerja perusahaannya.Selain masalah Laura, Noa juga memiliki masalah lain dengan perusahaan. Perusahaan yang Noa rintis sendiri dari nol sudah semakin berkembang pesat sekarang, terutama setelah Noa mengeluarkan produk mie instan.Awalnya produk itu masih dua varian rasa saja, yaitu mie goreng dan mie ayam bawang. Namun, karena langsung meledak di pasaran, jadilah sekarang produk itu memiliki banyak varian lain.Masalahnya adalah, sedang ada perusahaan besar yang mencoba untuk menjatuhkan produk milik perusahaan Noa.Karena itu, dia harus sering-sering memantau perusahaan. Apalagi, ibu tiri Noa itu suka sekali ikut
..“Laura!!”Baru saja Lara sampai di kelas, Ruby dan Lira telah menyambutnya, keduanya adalah teman yang paling dekat dengan Laura, meski anak-anak yang lain juga baik pada Laura.Prinsip Laura adalah baik pada semua orang, bahkan meskipun orang lain jahat padanya, tapi bukan berarti dia akan mudah dimanfaatkan.Tentu saja Laura tahu mana yang benar-bena baik, dan mana yang tidak.Sejauh ini, Ruby dan Lira memang tulus berteman dengannya.Ada pula teman yang awalnya baik, tapi setelah Laura mengatakan dia bukan berasal dari keluarga berada, dia malah pergi. Memang Laura mengakunya dia berasal dari keluarga biasa saja, dia bisa seklah di sekolah elit itu juga karena bantuan seseorang.Laura tidak berbohong kan? Dia memang bisa sekolah berkat bantuan suaminya, yang kaya raya juga suaminya, bukan Laura sendiri.“Kamu sudah baikan?” tanya Lira, dia ini duduknya ada di belakang Ruby, sedangkan Ruby sendiri duduk di samping Laura. Lira duduk sendirian karena ternyata dia agak dijauhi oleh
..Noa sangat terkejut mendengar ada beberapa siswa melapor jika Selyn dan Laura bertengkar.Wali kelas mereka adalah bu Sela, karena Noa menggantikan bu Sela mengajar bahasa Inggris, jadi sudah sepatutnya dia yang mengurusi kelas itu.Jadinya anak-anak itu melapor pada Noa, atau pak Vanno.Tentu saja Noa sangat khawatir, terutama pada Laura, istri kecilnya.Dengan setengah berlari, dia pun pergi ke tempat kejadian, yaitu taman.Sampai taman sudah ada Dave yang melerai mereka.Baik Selyn maupun Laura sama-sama berantakan. Selyn menangis, sementara Laura diam saja.Noa saat itu tercekat melihat Dave memeluk Laura dari belakang. Dia tidak ingin menjadi kekanakan dan cemburu atau apa, padahal Dave hanya melerai Laura dan Selyn.Selyn sendiri juga dipeluk temannya dari belakang.Namun, bagaimana bisa Noa tidak cemburu?Noa baru sadar dari lamunannya saat Selyn tiba-tiba datang untuk memeluknya.“Pak Vanno! Ini semua
..Laura tidak mau percaya jika tidak melihat langsung, jadi sepulang sekolah dia mencari tentang pak Vanno di internet.Benar saja, ternyata pak Vanno viral dimana-mana, sebagai guru tertampan yang misterius. Karena tidak ada yang mengetahui latar belakang pak Vanno, dimana alamatnya, siapa keluarganya, semuanya rahasia.Di semua platform media sosial, yang muncul adalah akun fans dari pak Vanno saja, tidak ada akun asli.Anehnya, banyak yang mengikuti akun fans itu.Ini aneh sekali.Apa sungguh tidak ada informasi apa pun tentang pak Vanno? Bagaimana Laura bisa menyelidikinya jika begini? Bukan hanya Noa, bahkan Vanno pun misterius.Benar-benar mencurigakan.Akan tetapi, Laura sudah memiliki rencana bagus. Tadi dia sudah memberi stiker hati kecil di kotak bekal milik pak Vanno. Kotak bekal itu sudah dikembalikan pada pemiliknya.Laura ingin tahu saat Noa datang dia akan membawa kotak bekal serupa atau tidak, dia akan memastikannya.Namun, sebelum itu, Laura akan turun ke dapur untu
..Malam itu menjadi milik Noa dan Laura, mereka saling mengungkapkan rasa cinta mereka dengan sentuhan, kecupan, dan kata cinta.Laura membiarkan Noa mengambil alih kuasa atas tubuhnya. Melihat suaminya bergerak diatas tubuhnya membuat Laura merasa semakin bergairah. Tubuhnya terhentak seiring dengan gerakan Noa.Ada rasa senang, sakit, perih, nikmat, semuanya bercampur menjadi satu.“Laura, aku mencintaimu, sayang...” bisik Noa, membelai pendengaran Laura, membuatnya melambung tinggi hanya dengan kata-kata sederhana itu.“Aku juga mencintaimu, kak Noa” balas Laura.Noa kembali menyambar bibir Laura yang sudah sedikit membengkak, melumatnya pelan dan penuh perasaan.Suara kecupan dan decakan lidah memenuhi pendengaran mereka.“Berbaliklah sayang” bisik Noa setelah selesai mencium istrinya.Laura berbalik lalu menungging di depan Noa. Laura meringis saat milik Noa kembali memasuki dirinya, tapi rasa sakit itu segera hilang saat Noa memeluknya dari belakang.Setiap sentuhan Noa membua
..“Aku kan sudah bilang, Vanno itu kenalanku, bukan aku!” kata Noa, dia terdengar aneh, suaranya seperti tidak yakin.Dia berbohong, Laura bisa merasakan itu.Laura menghela nafas lelah, “sampai kapan kau akan membohongiku? Apakah setelah ini kau ingin mengatakan pak Vanno itu kembaranmu?” sahut Laura.Istri Noa itu turun dari ranjangnya, masih tidak mengenakan apa pun, membuat posisi Noa semakin sulit.Noa tidak tahu harus fokus pada tubuh indah nan seksi milik istrinya, ataukah dia harus fokus dengan tatapan serius istrinya.“Laura, kenakan sesuatu” ucap Noa panik.Laura tersenyum kecil, “kenapa, aku kan istrimu? Kenapa panik begitu?”Noa tanpa sadar terus berjalan mundur, hingga dia sampai pada tembok, tidak ada tempat untuk kabur.Laura terkekeh, gemas dengan tingkah suaminya.Sepertinya Noa takut ketahuan oleh Laura, padahal memang sudah ketahuan.Ternyata Noa memiliki sisi yang menggemaskan juga.Laura memeluk tubuh Noa yang hanya terbalut dengan handuk tersebut, dia sengaja m
..“Jaga dia ya kak!” ucap Laura pada Satria yang bertugas menjemput Noa.Karena Noa mabuk, Laura jadi panik. Karena itu dia langsung menelfon Satria, karena hanya Satria satu-satunya pelayan yang dia kenal.“Siap, nona!” sahut Satria.Satria pun membawa Noa yang masih mabuk, membopongnya ke mobil.Setelah mereka agak jauh, Laura pun berbalik untuk kembali ke kelasnya.Namun, dia malah melihat Selyn berdiri di sana bersama Nita. Mereka melipat tangan di dada mereka sambil menatap Laura dengan tatapan tidak menyenangkan.“Kenapa kamu bisa mengantarkan pak Vanno dan kenapa pak Vanno terlihat – eum, apa dia sakit?” Tanya Selyn.Laura berdebar-debar mendengar pertanyaan tersebut, karena dia takut ketahuan. Laura pun memutar otaknya, mencari alasan yang masuk akal.“Oh itu, aku... Eum – tadi tidak sengaja lewat ruangan pak Vanno, lalu kaki pak Vanno sakit, jadinya dia memanggil temannya, aku yang tidak enak hati membantunya” kata Laura.Selyn memincingkan matanya, “kau yakin kau tidak sed
..Ternyata Laura tidak berbohong, dia sungguh berniat membantu Lira berdiet sehat.Dia mengatur makanan Lira dengan makanan yang sehat bergizi, sesuai anjuran dokter. Laura bahkan menghubungi dokter ahli gizi untuk membantu Lira.Ruby saja sampai bengong karena Laura membawa mereka ke tempat dokter gizi yang terbaik di negara itu.Yang Ruby ketahui, dokter yang mereka datangi itu dokter dengan bayaran termahal, tapi memang dokternya sangat ramah, pelayanannya bagus juga.Ruby tidak akan memberi tahukan Lira tentang betapa mahalnya berkonsultasi pada dokter itu, takut Lira jadi tidak enak.Semua biaya Laura yang menanggungnya.Tidak berhenti sampai disana, Laura juga mengajak Ruby dan Lira untuk pergi ke sebuah gym. Sudah ada pelatih yang menunggu mereka, pelatihnya perempuan dan sangat ramah.Selama satu Minggu mereka melakukan hal itu, tidak hanya Lira, Ruby dan Laura pun melakukannya.Ruby merasa menjadi lebih sehat gara-gara ikutan, sampai ibunya saja tidak percaya. Ruby yang awa