Share

Bab 6

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-01-20 22:04:48

"Menikah denganmu hanyalah caraku untuk menepati janjiku kepada kakekku!" dengus Naya dengan suara yang dingin.

Mendengar itu, Dimas mengerutkan keningnya. "Jangan terlalu serius dengan pernikahan ini, juga jangan terlalu memedulikanku. Jadi, kamu bisa terus melakukan semua hal yang kamu lakukan seperti sebelum menikah!"

"Sekalipun kamu pergi mencari wanita lain, aku juga tidak akan peduli," Naya kembali mendengus dengan dingin.

Mendengar hal ini, hati Dimas Anggara pun terasa sakit, sudut bibirnya terus berkedut. 'Apakah aku salah mendengar? Atau Naya salah berbicara?'

Bukankah kata-kata seperti ini biasanya dilontarkan kepada seorang pria brengsek yang menyukai banyak wanita?

"Oh iya, aku ingat dengan perkataanmu sebelumnya, kamu belum membeli rumah, 'kan?" tanya Naya tiba-tiba.

"Ya." Dimas Anggara mengangguk, Naya pun langsung memberikan sebuah kunci padanya.

Naya merupakan Direktur PT. Semesta Abadi, dia memang selalu menyelesaikan urusannya dengan teliti dan rapi, selalu menyiapkan semuanya sebelum memulai.

"Apa maksudnya?" tanya Dimas Anggara.

"Dunia kehidupan pada masyarakat memang selalu berpihak kepada pria, wanita yang sudah menikah akan pergi menetap di rumah pihak laki-laki, tapi aku tidak akan pergi ke rumahmu. Jadi, ini adalah rumah kita, kamu bisa tinggal di sini ke depannya, tapi aku biasanya tidak akan pulang ke rumah!"

Dalam satu kalimat, Naya telah melontarkan dua kali kata 'tapi', hal ini membuat Dimas Anggara benar-benar merasakan betapa dinginnya wanita ini.

"Kenapa aku merasa diriku seperti seekor anjing yang dipelihara?" Dimas Anggara seketika tidak ingin menerima kunci tersebut, ini berhubungan dengan harga diri.

"Ambil!" Hanya sebuah tatapan dari Naya, itu langsung membuat Dimas Anggara menerima kunci tersebut.

'Memang benar, seorang eksekutif tinggi, auranya sangat kuat!' gumam Dimas.

"Baiklah, tidak melakukan apa pun memang sangat menyenangkan!" Mau tidak mau, Dimas Anggara harus menyepakati semua ini.

Melihat kejadian ini membuat pekerja yang ada di kantor catatan sipil curiga kepada mereka. 'Mungkinkah mereka datang ke tempat yang salah? Ini … mereka mau menikah atau bercerai?!'

Singkat cerita, mereka telah selesai melakukan acara pernikahan di kantor catatan sipil tanpa adanya acara besar.

"Sampai bertemu!" Naya langsung berbalik badan hendak pergi setelah melontarkan dua patah kata tersebut.

"Tunggu, Nay," Dimas Anggara langsung meraih pergelangan tangannya, tapi Dimas Anggara langsung melepaskan tangannya begitu melihat tatapan dari Naya, pergelangan tangannya seperti terpotong olehnya.

"Apa, hah?" Naya berkata dengan dingin, dia tidak suka dengan orang yang berbelit-belit, terutama seorang pria.

"Tiga hal!" Menikah memang akan saling memengaruhi, jadi Dimas Anggara pun langsung berkata sesuai dengan ritme Naya. "Pertama, tinggalkan nomor kontak yang bisa dihubungi, dengan begitu aku bisa menghubungimu dengan mudah, kamu jangan menolak hal ini. Kamu menikah karena memenuhi permintaan dari kakekmu, begitu pula denganku. Aku menikah karena memenuhi permintaan ibuku. Bagaimana kalau sampai dia menanyakanmu, bukankah aku harus mencarimu?"

Meskipun Naya orangnya sangat dingin, tapi dia selalu memikirkan logika yang ada, dia pun mengeluarkan ponselnya dengan ekspresi cemberut, kemudian memerintah, "Scan saja QR ini!"

Ding!

Setelah menambahkan kontak W******p, Dimas Anggara pun kembali melanjutkan, "Kedua, aku akan memberimu lima juta setiap bulan, kamu bisa menganggap uang itu sebagai uang sewa rumah, juga sebagai janji yang aku ucapkan ketika kencan buta."

Naya merasa konyol, dia pun tersenyum dengan sedikit menghina. "Hah, lima juta? Cukup buat apa?!" Namun, dia juga tidak menolak pria ini. "Tapi, baiklah, aku anggap itu sebagai tanggung jawabmu sebagai seorang suami!" dengusnya sembari menyilangkan tangannya di depan dada.

"Ketiga, apa rencanamu tentang kehidupan intim sebagai suami istri?" Dimas Anggara tiba-tiba bertanya dengan raut wajah yang sangat serius.

Pernikahan merupakan urusan seumur hidup, bukan hanya sebuah permainan saja. Karena sudah menikah, maka Dimas Anggara juga harus mempertimbangkan tentang kehidupan intim sebagai seorang suami dan istri.

"Ahh?!" Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Dimas Anggara, Naya pun memberikan tatapan sinis. "Ya aku lupa, semua pria memang seperti ini!"

Pemikiran pria dan wanita memang sangat berbeda.

Hal yang diperhatikan oleh Naya adalah kehidupan, tapi Dimas Anggara malah memperhatikan masalah kehidupan intim?

"Sebelum kamu membuatku tersentuh, jangan pernah berharap untuk menyentuh sehelai rambutku!"

"Oke!" Jawaban yang dilontarkan oleh Naya benar-benar tepat dari yang diharapkan oleh Dimas Anggara.

Dimas Anggara tidak menyangka dirinya yang seorang pria terus terang bisa mengesankan wanita dingin yang ada di depannya. Meskipun Naya mampu membuat jantungnya berdetak kencang, tapi belum tentu dia bisa membuatnya bereaksi di bagian tertentu. Bahkan Dimas Anggara mengira kalau dirinya tidak mampu dengan hal seperti itu.

Alasan dia terus menolak untuk menikah juga karena takut tidak bisa memuaskan istrinya. Sekarang, Naya malah tidak mengizinkan dirinya untuk menyentuhnya, maka itu sangat membuatnya merasa sangat tenang.

'Dasar bajingan!' Naya mengumpat di dalam hatinya.

Naya bisa melihat kalau ekspresi yang dikeluarkan oleh pria itu bukan dibuat-buat. Dia sangat paham akan dirinya yang sangat dingin, banyak pria yang tidak berani mengungkapkan perasaan di depannya, tapi bukan berarti para pria itu tidak memiliki pemikiran terhadapnya. Dia cukup percaya diri dengan pesona yang dipancarkannya.

Akan tetapi, bajingan yang ada di depannya malah tidak memiliki niat dan pemikiran sama sekali terhadapnya, hal ini membuatnya meragukan kecantikannya!

'Dokter kandungan? Ternyata, memang profesi yang sangat mengerikan!'

Setelah keduanya selesai membahas masalah yang ada, mereka pun berpisah.

Begitu Dimas Anggara tiba di depan halaman rumahnya, sontak dia pun langsung melihat sosok wanita yang berdiri tepat di depan pintu rumahnya. Wanita itu terlihat sedang menunggunya dengan senyuman berseri-seri terpampang di wajahnya.

'D-dia?!' Dimas terdiam sesaat sebelum kembali melangkahkan kakinya ke arah rumahnya. 'Apa yang dilakukan wanita jalang itu disini?'

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 60

    Yang ada di meja makan sanak saudara keluarga Nasution dan Budiman adalah makanan lezat dan alkohol berkualitas bagus. Hanya meja makan keluarga Dimas yang diberi makanan seperti lobak kering, ikan asin dan udang kecil yang kering.Brak!Karin benar-benar tidak tahan lagi, awalnya dia ingin memukul meja dan berdiri. Tidak disangka adiknya sudah mendahuluinya dan bertanya pada Citra dengan emosi.​"Apa maksudmu?"Tadi saat Citra mengatur tempat duduk, bisa dianggap itu adalah kebetulan, karena Citra dan Budiman ingin memamerkan kelebihan, Dimas pun tidak mmemedulikannya Tapi, tindakan Citra sekarang jelas-jelas ingin mempermalukan keluarga Dimas di depan umum. Sebagai pria di keluarga Anggara, dia tidak akan membiarkan ibu dan kakaknya ditindas."Hehehe …. apa maksud pertanyaanmu? Aku tidak mengerti!" Citra hanya tertawa dingin melihat Dimas yang marah."Hahaha …. ​Riza langsung tertawa keras tanpa segan. "Dimas, gaji tahunanmu baru mencapai 120 juta, pendapatan keluargamu juga tidak

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 59

    "Mama, Dimas, ayo pergi!" Karin tidak tahan diperlakukan begitu, belum duduk saja dia sudah mau langsung pergi.Meski malam ini keluarga Nasution yang mentraktir, tapi lebih baik tidak perlu makan jika mendapat perlakuan ini. Tapi, Dewi menariknya, dia tidak ingin Karin marah.Meski mereka dan keluarga Nasution tidak memiliki hubungan kekeluargaan, tapi karena mak comblang yang dicari saat itu sama, itu berarti mereka ditakdirkan saling mengenal. Tempat tinggal keluarga mereka juga tidak jauh, jadi lebih baik jangan menambah musuh.​Citra melihat Dimas dengan bbangga Wulandari dan Riza juga melihat Dimas. Sampai sekarang, pria ini masih tidak mau pergi, dia pasti masih ingin menikahi Citra. Mereka memang suka melihat orang yang tidak tahu diri dipermalukan.Saat ini, seorang pria yang memakai jas mahal berjalan masuk. Citra langsung menyambut begitu melihatnya, lalu menggandeng lengannya dengan lembut. Melihat hal ini, sanak saudara yang ada di ruangan pun heboh. Bahkan Dewi pun sedik

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 58

    "Oh ya, Dimas, keluarga Nasution mengundang kita makan besok malam, aku sudah menyutujuinya karena tidak enak hati menolak!" Dewi tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Dimas Anggara sedikit tidak menyangka, dia langsung mengerutkan dahi dan bertanya. "Keluarga Nasution? Keluarga Nasution yang mana?" 'Tidak mungkin Citra, 'kan?!' "Keluarganya Citra!" Dewi langsung menjawab. "Ibunya sengaja datang mengundangku, katanya putrinya naik pangkat, mereka ingin mengundang semua orang untuk makan! Aku tidak enak hati untuk menolaknya, jadi aku menyetujuinya. Selain itu, jika aku tidak pergi, Wulan pasti akan bilang aku berpandangan sempit!" Begitu mendengarnya, Dimas Anggara langsung tahu maksud mereka. Hanya ibunya yang begitu polos. Tanpa berpikir pun Dimas Anggara tahu, keluarga Citra pasti tidak berniat baik dengan mengundang keluarganya ke sana. Tapi bagaimanapun, dia pernah kencan buta dengan wanita itu, mereka juga pernah mengerjakan proyek bersama. Kini setelah proyeknya berhas

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 57

    Saat menikah dengan Dimas Anggara, Naya sama sekali tidak melakukan pekerjaan rumah tangga. Bahkan, dia tidak pernah memakai kompor gas ataupun dapur. Kini ternyata dia bisa memasak mi sendiri, warna dan aromanya pun sangat menggugah selera, benar-benar sangat pintar. "Memangnya masih perlu dibilang?" Kata Naya sambil tersenyum tipis. Tapi, tidak lama kemudian dia kembali menunjukkan ekspresi dingin. Sebagai presdir Semesta Abadi, mana boleh langsung merasa senang begitu dipuji seorang pria? "Aku sisakan sedikit untukmu, mau tidak? Akan kubuang jika tidak mau!" Kata Naya sambil berdiri dengan sikap dingin. Dimas Anggara langsung maju dan memegang mangkuk kecil berisi mi itu. Telur, daging cincang, campuran bumbu dan hiasannya sungguh indah. Hanya Naya yang punya niat seperti ini. Jika itu Dimas Anggara, dia akan langsung makan begitu selesai masak, mana mungkin mau menghias makanan lagi? Melihat Dimas Anggara yang makan dengan lahap dan menghabiskan mi itu hanya dengan 2 kali sua

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 56

    "Oh ya, ini adalah desain logo lambang bangunan terbaru, ingatlah untuk dibuat berdasarkan permintaan terbaru!" Hari ini Dimas Anggara datang hanya untuk memahami perkembangan proyek Impact Company. Saat tahu mereka sama sekali belum membuat logo lambang yang terakhir, Dimas Anggara pun merasa tenang karena perubahan Semesta Abadi tidak berpengaruh bagi mereka. Dengan begitu, proyek ini pasti sempat diselesaikan dan diserahkan pada akhir bulan. Sampai saat itu, tidak ada alasan bagi Naya untuk menolak pulang bersamanya. Citra sangat kesal karena merasa Dimas Anggara sedang memanfaatkan jabatannya yang lebih tinggi untuk memerintahkannya mengerjakan sesuatu. Dimas Anggara mengubah sesuka hati, Citra pun tidak bisa menolak karena saat rapat teknisinya sudah memastikan bahwa hal itu masih bisa diubah. Dia merasa dia seperti bawahan orang tidak berguna ini, tapi dia tetap harus mengambil gambar desain itu dan mengangguk meski kesal. "Terima kasih telah melayani kami, sampai jumpa!" Dim

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 55

    Tidak lama kemudian, Citra secara langsung membawa buah dan minuman ke ruangan VVIP. Saat melihat Priska, Citra tersenyum ramah dan melayaninya dengan baik. "Silahkan, Nona Priska." Lalu, Citra melirik ke arah Dimas dan bergumam. 'Huh, berikan saja segelas air putih pada penagih tidak berguna ini demi menghargai atasannya!' Melihat sikap Citra, Priska langsung menegurnya. "Nona Citra, apa maksudmu? Jika tidak senang dengan kedatangan kami untuk memeriksa proyek, kamu boleh langsung bilang, kami akan segera pergi!" "Hah? Nona Priska, a-aku …. Aku tidak mengerti maksudmu, aku sangat senang dengan kedatangan kalian!" Kata Citra yang kebingungan dan tidak tahu kesalahannya. "Kamu senang, tapi sengaja mengabaikan penanggung jawab kami?!" Priska mendengus kesal. "A-apa? Penanggung jawab?!" Melihat tatapan Priska, Citra baru tahu bahwa dirinya telah salah. 'Ternyata, penanggung jawabnya bukan Nona Priska?! Melainkan pria yang tidak berguna ini? A-apa yang terjadi? Mengapa seorang d

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 54

    "Oh, aku pikir kamu harus melakukan sesuatu!" "Apa, Nona Naya?" Dimas Anggara memanfaatkan situasi tersebut dan bertanya, selama wanita ini mau pulang bersamanya, semuanya akan mudah ditangani. "Aku berjanji setelah proyek Impact Company selesai, aku pasti akan ke rumahmu. Tapi sekarang, aku sedang ada masalah kecil," Naya mengeluarkan sebuah flashdisk dari sakunya, dan meletakkannya di depan Dimas, dan dia berkata. "Setelah rapat hari ini, diputuskan untuk mengubah logo bangunan. Besok, kamu bujuk Impact Company untuk mengubahnya sesuai dengan gambar baru, dan tanggal pengiriman harus sesuai!" Dimas Anggara mengerutkan kening lalu mengambil flash disk dari Naya. Dia percaya bahwa Naya tidak sengaja mempersulitnya, wanita ini baru saja banyak membantu ibunya, jadi dia seharusnya melakukan ini. "Semangat!" Naya tersenyum, berbalik dan memasuki ruangan. Sebenarnya, dia dapat sepenuhnya menyerahkan masalah ini pada orang lain, tapi dia hanya ingin pria ini berusaha, dan masuk akal u

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 53

    Dewi mengambil cuti sehari dan terus kembali ke perusahaan untuk bekerja, suasana hatinya benar-benar sedih. Selama dua malam, dia tidak bisa tidur nyenyak memikirkan ganti rugi ini. Meskipun Dimas Anggara menyuruhnya untuk tidak khawatir, dan ada juga solusinya, tapi bagaimana mungkin dia tidak khawatir?Dia takut Pak Andre akan mendatanginya hari ini, bahkan lapor polisi karena dia tidak mampu membayarnya, dan akhirnya kehilangan pekerjaannya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Tapi Dewi bukanlah wanita yang suka melarikan diri, urusan ini harus ditangani, jika tidak bisa melakukannya, dia akan berlutut, berharap Manajer Andre bisa memaafkannya sekali."Bibi!" Benar saja, tidak lama setelah bekerja, Andre datang padanya."Pak Andre!" Dewi langsung berdiri tegak dan menyapa dengan hormat."Ya, aku datang untuk berbicara tentang—"Sebelum Andre selesai berbicara, Dewi menangis dan hampir berlutut di depannya."Bibi, apa yang kamu lakukan? Jangan seperti ini!" Andre dengan cepat membant

  • Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder    Bab 52

    Di malam hari, ketika Dimas Anggara pulang kerja, Naya baru saja pulang. Karena apa yang terjadi tadi malam, hubungan keduanya jatuh ke titik beku. Bahkan jika sudah tahu yang sebenarnya, Naya merasa pria ini terlalu bodoh, dia sepertinya benar-benar tersulut emosi saat melihat wajahnya."Nona Naya, aku butuh bantuanmu!" Dimas Anggara masih tidak punya pilihan selain berbicara dengan sopan."Apa? Pinjam uang untuk makan malam dengan wanita lain?" ucap Naya dengan dingin.Kali ini dia terlihat menyesal, kenapa kata-katanya terdengar sedang cemburu? Pria ini tidak akan salah paham bahwa dia cemburu, 'kan?"Tidak!" Dimas Anggara tidak peduli apa yang dia pikirkan, hanya menceritakan masalah itu secara langsung, dan kemudian bertanya. "Bisakah bantu aku menghubungi Pak Andre itu agar ganti ruginya tidak terlalu banyak?"Naya tetap diam, tapi diam-diam menggelengkan kepalanya, kebetulan petugas pembersih yang merusak laptop dan ponsel Andre ternyata adalah ibu Dimas Anggara. Bukankah itu i

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status