Share

Bab 16 Satu Lagi

Paul mendekap erat kedua bahu Sierra, berusaha menguatkan wanita itu. Seakan tahu jika Sierra bisa saja kabur atau tumbang kapan saja, tak kuat menghadapi Martin dan Salome secara bersamaan. Dan reaksi Martin menjadi reaksi yang paling dramatis, karena kini dia melotot sangat tajam.

Martin berjalan mendekati Sierra, dengan kedua mata yang memerah dan membulat sempurna. Urat di lehernya begitu terlihat menegang. Martin yang biasanya selalu penuh kepercayaan diri dan wibawa, sekarang tampak bingung dan kecewa menjadi satu.

“Apakah ini semua benar, Sierra?” Suara Martin akhirnya pecah. Tenang namun terdengar sangat tajam di telinga Sierra. Rasa pengkhianatan yang tidak terucapkan tampaknya memenuhi ruangan saat Martin mencoba memproses informasi tersebut.

Sierra menunduk begitu dalam, tidak berani menatap Martin. Yang ada dia hanya terus menangis, merasa dirinya begitu kotor dan tak berperasaan.

“Kapan? Kenapa?” Bola mata Martin terus bergerak, berusaha menjaga agar kewarasannya tetap be
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status