Share

Ketukan di Pintu

Penulis: Quora_youtixs
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-10 18:34:51

Bibir Kiara terkunci.

Setelah percakapan itu, kakinya melangkah dengan berat menuju ke dalam kamar.

Membayangkan jika nanti menjadi istri Andra yang terlihat dingin dan sangar, sungguh menakutkan.

Dibaringkan tubuhnya di ranjang yang empuk dan mematikan lampu. Kamar yang gelap, segelap hati Kiara kuat menghadapi cobaan. 

Namun ketika mata terpejam, Kiara justru teringat dengan kedua orang yang selama ini mengasihi dan menyayanginya. Ternyata semua itu hanya palsu.

Setetes air mata mengalir pelan membasahi pipinya yang putih mulus. Meskipun tidak memiliki wajah cantik namun tubuhnya tidak dapat dipungkiri, menarik perhatian para lelaki yang mengenalnya.

Ceklek!

Tiba-tiba terdengar pintu kamarnya terbuka. Suara langkah kaki mendekat ke ranjang. Namun sayang Kiara tidak dapat melihat siapa yang datang karena lampu sudah ia matikan. Tubuhnya juga terasa sangat berat untuk diajaknya bangun. Hanya diam itu yang dia lakukan, karena mulutnya dibungkam oleh kedua tangan yang kekar.

“Belum tidur?” suara serak yang lirih pernah didengar.

Terdengar saklar lampu tidur dinyalakan. Nampak sosok pria berdiri di depan ranjang dengan gagah.

Kiara sangat terkejut ketika tahu siapa yang sudah masuk ke dalam kamarnya saat ini.

Andra dengan mengenakan piyama tidur yang terbuka bagian depan. Perutnya yang datar terlihat sangat jelas dan menodai mata Kiara yang selama ini tidak pernah melihat pria tanpa penutup.

“A-ada apa, Tuan masuk ke kamarku?” tanyanya gugup, namun terasa tubuhnya tidak mampu bergerak.

“Sedikit memberi pelajaran buat kamu, yang sudah dengan lancang pergi tanpa pamit,” jawab Andra dengan tegas.

“Maaf, saya pikir kalian sedangtidak mau diganggu,“ ucap Kiara bergetar dengan menutup wajah dengan kedua tangan.

Dia terkejut dan langsung bergerak untuk duduk.

Namun sayang, tangan Andra dengan cepat menahan tubuh Kiara supaya tetap dalam posisi tidur terlentang di ranjang. 

Aroma alkohol menguar dari pria tersebut.

“Besok, kita menikah. Jadi, jangan membuat aku marah!”

“Be--besok?” ucap Kiara membuka tangan dari wajahnya.

“Iya, asal kamu tahu. Jika kamu tidak segera aku nikahi, tidak ada lagi orang yang akan melindungi kamu.”

“Tapi saya belum siap.”

“Siap atau tidak, kamu harus siap. Apa kamu tadi tidak mendengarkan apa yang dikatakan istriku?” ucap Andra cukup membuat Kiara tersudut.

“I-iya, Tuan.” Kiara menunduk.  

“Kamu tahu aku tidak sembarangan dalam memilih calon ibu untuk anakku. Aku dan istriku sudah memilihmu."

Andra mendadak mulai menyentuh rambut Kiara dengan lembut. Matanya menatap tubuh yang tertutup dengan selimut seakan ingin menerkamnya.

Deg!

Jantung Kiara berdegup kencang, menerima sentuhan hangatnya. Air mata yang tadi mengembun berganti dengan rasa takut yang hebat.  

“Jangan takut, Sayang. Sebentar lagi, kita akan menjadi suami istri. Meskipun itu hanya di atas kertas. Ingat kamu sekarang milik kami, jangan coba-coba untuk lari!” ucap Andra dengan nada rendah.

Bibir mereka pun bertemu dalam ciuman hangat yang penuh gairah.

Kiara hanya bisa menerima sentuhan itu karena Andra menahan kepalanya dengan kedua tangannya, semakin memperdalam ciuman mereka.

Tangan yang kekar itu tidak  lepas memeluk Kiara dan  pelahan mulai menyentuh sesuatu yang membuat Kiara seperti tersengat jarum.

Gairah yang tak terhindarkan mengalir di antara mereka.

Perlahan tapi pasti, Kiara mulai terjerumus dalam pusaran gairah bersama Andra. 

“Aku akan membuat kamu sedikit melupakan kesedihan kamu,” ucap pria itu sangat lembut.

Sungguh berbeda dari sosoknya yang biasanya dingin tak tersentuh.... 

Ternyata, Andra, calon suaminya, mampu mengendalikan tubuh gadis itu, hingga mengkhianati logikanya beberapa saat lalu.

Desahan dan gerakan penuh gairah memenuhi ruangan itu, hingga Kiara pun terbangun dengan sedikit kebas keesokan harinya!

“Bangun, sudah siang, kita bersiap ke catatan sipil mendaftarkan pernikahan kita,” ucap Andra, “Lebih baik, mandi bersama karena istriku pasti sudah menunggu sejak tadi.”

Meski ada perhatian di sana, tetapi Kiara merasa sosoknya kembali dingin.

“Aku bisa sendiri, Tuan,” ucap Kiara pada akhirnya.

Namun, Andra justru menggendongnya menuju kamar mandi tanpa ijin.

Kiara sontak berusaha lepas dari gendongan Andra.

Tapi, dia bungkam kala Andra berbisik datar di telinganya, “Jangan membantah! Atau kamu ingin aku melakukannya lebih dari ini?” 

Tidak punya pilihan,  Kiara hanya bisa bisa pasrah.

Untungnya, Andra tak berbuat lebih, sehingga Kiara bisa membersihkan dirinya dengan tenang!

Setelah selesai berpakaian lengkap, Andra lebih dulu keluar--meninggalkan Kiara yang masih berias.

Hanya saja, sesampainya di kamar pria itu dan Mimi, dia merasakan sesuatu yang berbeda saat melihat wajah istri Andra itu?

“Kamu sudah apakan saja Kiara semalam?”

Suara dingin terdengar dari bibir Mimi yang berwarna merah darah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hanny Abbarlah
ganas Andra udah memakan Kiara.. masa mimi baru tau pagi nya
goodnovel comment avatar
Alya 2929
sampe kebas haaahaaa. apanya yang kebas yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kedatangan Tamu tak terduga

    Setelah beberapa saat berpelukan, Andra dan Kiara duduk di sofa. Mereka mulai berbincang-bincang tentang masalah yang mereka hadapi. Kiara mendengarkan dengan seksama semua keluhan Andra. Ia memberikan semangat dan dukungan penuh pada suaminya.Mata Kiara bertemu dengan tatapan penuh harap Andra. Ia mengulurkan tangannya, menggenggam jemari suaminya erat."Aku yakin kita bisa melewati semua ini bersama-sama, Mas," ujarnya lembut, suaranya bagai belali yang menenangkan. "Kita harus tetap kuat dan saling mendukung."Andra mengangguk pelan. Ia merasa sangat beruntung memiliki istri seperti Kiara. Di tengah badai kehidupan yang sedang mereka hadapi, kehadiran Kiara bagaikan oase di tengah gurun. Namun, kekhawatiran masih menghantui pikirannya."Aku tahu, Sayang," jawabnya, "Tapi aku khawatir kalau Mimi akan melakukan hal-hal yang tidak terduga. Dia tidak akan menyerah begitu saja."Kiara tersenyum pahit. Ia pun merasakan kegelisahan yang sama. "Aku juga khawatir," akunya, "Tapi kita tidak

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kekesalan Andra

    Andra merasa detak jantungnya semakin cepat saat dia mencoba membujuk Mimi. Darah mengalir dari luka di tangan Mimi, dan perban yang Andra pasang terlihat kurang rapi.“Mimi,” bisik Andra, “kita harus segera ke klinik. Lukamu perlu diperiksa lebih lanjut.”Mimi menatap Andra dengan mata yang penuh ketakutan, tapi akhirnya mengangguk setuju. Mereka berdua berjalan pelan menuju mobil, Andra memastikan Mimi tetap tenang. Di dalam hati, Andra berdoa agar luka Mimi tidak terinfeksi.Mimi memandang Kiara dengan mata tajam, senyumnya menyiratkan kepuasan. Andra merasa jantungnya berdebar.“Kiara,” ucap Andra dengan suara bergetar, “aku akan mengantar Mimi ke klinik. Tapi setelah itu, kita harus bicara.” Kiara hanya mengangguk, dan Andra membantu Mimi berdiri.Mereka berdua keluar dari rumah, Andra memandang Kiara dengan ketegangan. Mimi berhasil membuat Andra meninggalkan Kiara sendirian. Ia merasa puas dengan keberhasilannya. Dengan begitu, ia bisa lebih leluasa untuk menjalankan rencana jah

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Tamu Tak Diundang

    Suara Mimi memecah keheningan di apartemen itu. Kiara dan Andra saling pandang dengan tatapan was-was. Jantung mereka berdebar kencang. Dengan langkah ragu, Andra melangkah maju. Di ruang tamu, berdirilah Mimi dengan senyum merekah di wajahnya. Tatapan matanya menusuk tajam ke arah Kiara.Mimi dengan nada mengejek. “Oh, ternyata kalian berdua ada di sini. Lama tidak bertemu, Andra. Kau terlihat segar sekali.Andra tergagap. “Mi... Mimi, apa yang kau lakukan di sini?”Mimi mendekati mereka. “Hanya ingin menyapa suami tercinta. Sudah lama kita tidak bertemu, bukan?”Kiara berdiri di belakang Andra, tubuhnya gemetar. Ia merasa seperti sedang berada dalam sebuah mimpi buruk.Kiara berusaha tenang.” Apa maksudmu datang ke sini?”Mimi tertawa kecil. “ Maksudku? Tentu saja ingin bertemu dengan orang-orang yang kucintai.”Mimi melirik ke arah perut Kiara, lalu kembali menatap Andra.“Oh ya, selamat ya. Sepertinya kau akan segera menjadi seorang ayah.”Nada bicara Mimi terdengar penuh sindiran

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kebahagiaan Kiara Dan Andra

    Kiara memeluk erat Andra, suaminya, di ambang pintu rumah mereka. Senyumnya tak henti mengembang, melupakan semua kesedihan yang pernah merundunginya. Menjadi istri kedua karena paksaan memang pahit, tapi Andra telah membawa kebahagiaan baru dalam hidupnya.Pernikahan mereka memang tak lazim. Andra, pengusaha kaya raya. Kontrak pernikahan mereka jelas: Andra menginginkan bayi dari rahim Kiara, dan Kiara akan diceriakan Andra setelah melahirkan. Tak ada cinta di awal pernikahan mereka, hanya rasa saling membutuhkan. Kiara menikah demi menebus hutang keluarganya.Namun, seiring waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Kiara. Andra yang dingin dan kaku ternyata penyayang dan perhatian. Dia selalu meluangkan waktu untuk Kiara, mendengarkan ceritanya. Perhatian kecil Andra yang tulus itu menghangatkan hati Kiara yang dingin.Kiara pun berusaha menjadi istri yang baik bagi Andra. Dia menemaninya, dan selalu ada saat dia membutuhkan. Perlahan tapi pasti, Andra pun mulai luluh hatinya. Di

  • Istri Kedua Majikan Arogan   61. Kembali Bersama

    Hangatnya pelukan Andra menyelimuti Kiara, mengusir hawa dingin yang menyelimuti malam itu. Air mata mereka telah mengering, digantikan oleh perasaan cinta dan kasih sayang yang kembali mekar di antara mereka."Maafkan aku, Kiara," bisik Andra, suaranya bergetar. "Aku tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu."Kiara menggelengkan kepalanya, matanya berkaca-kaca. "Aku tahu, Mas Andra. Aku tahu kau sangat perhatian denganku dan bayiku. Bukannya dia yang kalian tunggu sejak awal?"Andra tersenyum, senyum yang tulus dan penuh penyesalan. "Ya, kamu benar. Aku berjanji, Kiara. Aku akan menebus semua kesalahanku. Aku akan menjadi suami dan ayah terbaik untukmu dan anak kita."Kiara tersenyum, hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan. Dia tahu bahwa Andra tulus dalam penyesalannya, dan dia ingin memberinya kesempatan kedua."Aku percaya padamu, Mas Andra," bisiknya.Andra memeluk Kiara lebih erat, merasakan detak jantungnya yang berdebar kencang. Dia bersyukur karena Kiara masih mau memberinya kese

  • Istri Kedua Majikan Arogan   60. Kedatangan Andra

    Kiara yang diliputi rasa ingin tahu, memutuskan untuk menggali lebih dalam tentang asal-usulnya yang selama ini menjadi rahasia. Dia beralih ke media sosial milik adiknya, Alex, sebagai sumber informasi. Namun, karena sudah lama tidak aktif di media sosial, Kiara mengalami kesulitan dalam menemukan akun Alex yang menggunakan nama samaran.Meskipun terkendala, Kiara tidak menyerah. Dengan semangat yang kuat, dia terus mencari dan menelusuri akun demi akun. Upayanya tak sia-sia. Berkat kerja keras dan keteguhannya, Kiara akhirnya berhasil menemukan akun Alex. Rasa lega dan bahagia menyelimuti dirinya saat dia membuka profil Alex dan mulai menjelajahi kehidupan digital sang adik angkat.Kiara mulai menjelajahi postingan dan foto-foto Alex, mencari petunjuk apa pun yang bisa mengantarkannya pada informasi tentang asal-usulnya. Dia berharap bisa menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini menghantuinya, siapa orang tuanya? Mengapa dia ditinggalkan? Dan apa rahasia di balik masa lalun

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Mencari Jejak

    Di ruang tamu, Kiara dan Bi Sumi sibuk dengan kesibukan baru mereka. Membuat rajutan yang didapat teorinya dari internet. Kiara terlihat antusias dengna kesibukan barunya. Bi Sumi berceritanya dengan senyum hangat.“Nyonya, orang tua saya adalah penggemar kerajinan tangan,” katanya. “Ayah saya pandai membuat ukiran kayu, sedangkan ibu saya ahli dalam merajut dan menjahit.”Kiara terkejut. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Bi Sumi memiliki latar belakang keluarga yang kreatif. “Bagaimana mereka bertemu?” tanya Kiara.Bi Sumi mengambil napas dalam-dalam, matanya menerawang ke masa lalu. “Ayah dan ibu saya bertemu di sebuah pameran seni,” katanya. “Mereka berdua tertarik pada sebuah pameran kerajinan tangan di kota kecil tempat mereka tinggal. Ayah saya terpesona oleh ukiran kayu yang dibuat oleh ibu saya, dan ibu saya terkesan dengan kain rajutan buatan ayah saya.”Kiara merasa ada benang merah yang menghubungkan cerita Bi Sumi dengan hidupnya sendiri. Dia juga mencintai kerajinan tan

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Kesibukan Baru

    Kiara berjuang untuk mempertahankan pernikahannya dengan Andra meski tahu jika hati andra sudah kembali kepada Mimi, istri pertama. Mimi sangat licik memanfaatkan kelemahan Andra dengan menjeratnya kembali ke dalam hubungan asmara. Kiara tidak punay pilihan lain, Mimi masih istri sahnya Andra, dan tidak mungkin dia memintanya berpisah sesuai janji Andra yang dulu. Meski tahu, jika Mimi sudah jahat kepada Kiara dan juga bayi yang dikandungnya.Kiara merasa terjebak dalam perasaan yang tak berujung. Pernikahannya dengan Andra, yang dulunya penuh cinta dan harapan, kini terasa seperti medan perang. Setiap hari, Kiara berusaha mempertahankan hubungan mereka, meski tahu bahwa Andra telah kembali ke pelukan Mimi, istri pertamanya.Andra, pria yang dulu pernah membuat hati Kiara berbunga-bunga, kini menjadi sosok yang terpecah di antara dua wanita. Mimi, wanita licik yang memanfaatkan kelemahan Andra, berhasil menariknya kembali ke dalam hubungan asmara. Kiara tahu bahwa Mimi tak akan berhen

  • Istri Kedua Majikan Arogan   Berdamai

    Mimi memanfaatkan situasi ini dengan cerdik. Dia tahu bahwa Andra memiliki hasrat yang tinggi ketika emosinya tidak stabil. Dengan rayuan dan perhatian yang konstan, dia perlahan-lahan menarik Andra kembali ke dalam pelukannya.Di tengah kekacauan batinnya, Andra menemukan secercah ketenangan dalam diri Mimi. Tawanya yang merdu dan sentuhan lembutnya bagaikan balsem yang meredakan luka hatinya yang tergores oleh pengkhianatan Kiara. Sejenak, Andra melupakan segala masalahnya dan tenggelam dalam perhatian Mimi yang tulus dan penuh kasih sayang.Mimi, dengan kejeliannya, melihat kesempatan ini untuk kembali merebut hati Andra. Dia tahu bahwa saat Andra dilanda emosi, hasratnya pun membara. Dengan rayuan yang menggoda dan perhatian yang tak henti-hentinya, Mimi perlahan menarik Andra kembali ke dalam pelukannya. Kata-kata manisnya bagaikan mantra yang membius Andra, membuatnya lupa akan rasa sakit yang ia alami.Andra, yang masih terluka dan rapuh, tak kuasa menolak godaan Mimi. Dia terb

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status