Share

Bab 14

Samuel langsung menelpon sang istri, panggilan tersambung, tetapi tak kunjung dijawab. Dengan langkah malas dia mengambil rokok dari saku jaket, air wajahnya bertambah masam saat menyadari rokoknya habis.

"Al, Papa tolong beliin rokok dong," kata Alfian sambil mengambil dua lembar uang seratus ribuan dari dompet dan keluar dari kamar.

Sambil mengunyah makanan, Alfian mengulurkan tangan untuk mengambil uang yang disodorkan papanya. "Rokok apaan, Pa? Rokok mentol mah nggak ada di warung mang Iyan."

"Itu mah rokok si mama," kata Samuel. "Beliin Garpit—Gudang garam filter, satu slop. Di warung depan rumah aja, jangan jauh-jauh."

"Alfian mau jajan sekalian, ya?" kata Alfian dengan mulut masih tersumpal makanan. "Tapi di warung mang Iyan di depan rumah mah nggak ada es krim. Jadi mau di warung si Ucok aja."

"Kejauhan, Al," kata Samuel sambil memberengut. "Lagian di warung itu mah kamu harus nyebrang jalan raya. Ntaran aja kalo mau beli es krim mah kita supermarket. Jajan yang lain aja dulu."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status