Share

Lea

last update Huling Na-update: 2024-05-04 19:33:42

Mobil Bugatti hitam yang dikemudikan sendiri oleh Jack saat ini sudah meninggalkan mansion mewah milik Theena.

Tujuan Jack saat ini hanyalah satu yaitu mansion rahasianya di pinggiran kota untuk mengetahui apa yang terjadi kepada Lea.

Semangat membara Jack seketika memudar ketika Bob menghubunginya melalui sambungan telepon dan mengatakan bahwa anak buah tinna saat ini mengektori Jack di belakang mobilnya.

"Jangan sampai kau melakukan kesalahan, Bob!" ucap Jack kepada sang asisten.

"Aku tidak berani melakukannya Tuan," sahut Bob menjawabnya.

Dengan rasa kesal Jack kemudian memutar kemudi mobilnya ke arah kanan tepat di saat itu dia melewati persimpangan terakhir yang akan membawanya ke arah mansion pribadi.

Ucapan Bob ternyata benar, sang asisten yang juga telah memasangkan kamera pengintai khusus di bagian belakang mobil Jack itu tidak berbohong, saat menikung tadi Jack bisa melihat sebuah mobil hitam berplat khusus milik para pengawal pribadi istrinya berada di belakang dengan terus menjaga jarak aman dengannya.

"Baiklah, apa boleh buat kita akan melakukan pertemuan dengan klien setengah jam lagi di tempat yang sudah kita janjikan, " ucap Jack kepada sng asisten dengan menggunakan ponselnya yang terhubung langsung dengan dashboard pada mobil mewahnya itu.

Jack kemudian menghubungi anak buahnya yang lain yang saat ini bertugas di mansion dia ingin melihat bagaimana Lea saat ini.

"Tuan, wanita itu benar-benar tidak bisa diatur. Dia terus-menerus memberontak dan berusaha melarikan diri," tutur pengawal yang bertugas menjaga Lea di mansion rahasianya segera melaporkan sesaat setelah dia bertanya.

"Jangan berani menyentuhnya! Kita tunggu sehebat apa wanita itu akan bertahan, biarkan saja jika dia tidak mau makan kita akan menunggu sampai kapan dia mampu bertahan tidak makan!" ucap Jack dengan suara yang sangat dingin mengatakannya.

setelah selesai menghubungi pengawalnya di mansion Jack kemudian benar-benar melakukan meeting dengan klien perusahaan untuk menyelesaikan beberapa perubahan MOU perusahaan.

Perlahan mobil yang dikendarai oleh Jack menepi di sebuah ballroom hotel mewah di mana Bob dan juga kliennya sudah menunggu di sana.

Dengan langkah tegap dan setelan yang parlente menutupi tubuhnya, siapa yang tidak terpesona oleh kegagahan seorang Jackie Hilton.

Pria tampan dengan postur tinggi tegap dan atletis ini sangat menggoda semua kaum hawa di seantero Metropolis.

Usianya masih muda tapi diperkirakan memiliki kekayaan yang berlimpah berkat dinasti bisnis sang istri yang dikelolanya.

Pengaruh luar biasa dari Jackie saat ini bahkan dikatakan bisa mengendalikan tensi politik di dalam negeri dan hal itu pula yang semakin memperkokoh kerajaan bisnisnya.

Sementara Theena, wanita yang masih sangat cantik di usianya yang lebih dari separuh abad itu dia hanya menikmati hidupnya dengan berkeliling dunia menikmati kekayaannya yang tak pernah habis.

"Aku masih merasa peluang bisnis di bidang perhotelan akan berkembang kedepannya jadi kuharap selain membantu Hotel kecilmu itu untuk melebarkan sayap dan juga berkembang, aku ingin memastikan kau juga akan tetap patuh pada semua aturan dari kami. Aku tidak suka penghianat!" ucap Jack sesaat setelah dia menandatangani MOU terbarunya dengan salah satu klien bisnisnya.

"Tuan, Aku tidak akan berani berkhianat kepada Anda. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih bisa berbisnis dengan Anda," ucap pria di hadapannya sambil menutup dokumen yang telah ditanda tangani Jack di atas meja dengan sangat lega.

"Aku rasa pertemuan kita sudah cukup, jangan lupa untuk terus melaporkan hasilnya pada setiap sesi yang aku minta. Semoga kau semakin beruntung Tuan Delby," ucap Jack menutup pertemuannya dengan klien.

Pria itu kemudian bergegas meninggalkan Hotel melalui pintu belakang di mana Bob sudah menyiapkan kendaraan lain untuk nya.

Sementara itu di mansion utama.

"Bodoh! Aku membayar sangat mahal untuk kalian!Bagaimana bisa kalian kehilangan jejaknya? Bukankah dia seharusnya tetap berada di dalam hotel itu?" seru Theena dengan wajahnya yang berapi-api dipenuhi kemarahan setelah mengetahui kabar dari anak buahnya jika sang suami diketahui tidak ada di dalam hotel tempatnya tadi masuk.

Dua pengawal yang bertugas untuk mengikuti Jack itu pun kini hanya bisa tertunduk dengan wajah pucat pasi. Tentu saja, semua tahu hukuman apa yang akan diberikan oleh Theena jika pengawalnya gagal melakukan tugasnya.

"Ambilkan cemetinya Eve!"

"Baik, Nyonya."

Dengan langkahnya yang cepat, asisten setia Theena itu pun segera melangkah menuju ruangan kerja sang nyonya rumah dan kembali lagi tak lama setelahnya dengan sebuah cemeti untuk Theena.

Suara cambukan terdengar silih berganti dengan persawangan kesakitan dari dua pengawal Theena yang bisa merasakan kulitnya terbakar setiap kali cemeti di tangan Theena menyentuh punggungnya.

Setelah puas melampiaskan amarahnya, Theena kemudian meminta pengawalnya yang lain untuk membawa pergi dan mengobati kedua pengawal yang saat ini sudah merintih kesakitan di hadapannya.

Seperti itulah seorang Theena dengan sisi lain dirinya yang nyaris tidak diketahui oleh orang luar, tak terkecuali dengan Jack yang selama ini pun tidak pernah mengetahui sisi kelamnya itu.

Theena kemudian melangkah naik menuju kamar pribadinya dan di sana dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya tanpa diketahui oleh siapapun.

***

"Kau harus makan atau kau akan mati dan membuat ayahmu sengsara seumur hidupnya!" ucap Jack dengan suara bariton nya yang khas kepada Lea yang saat ini masih menolk membuka pintu kamar untuknya.

"Kenapa kau harus peduli? Bukankah akan lebih baik jika aku mati? Dengan begitu kau tidak perlu bersusah payah mempekerjakan orang untuk menjagaku di sini dan kau juga tidak perlu membuang-buang makanan hanya untuk memaksaku makan," kukuh Lea dengan lantangnya.

"Buka pintunya sekarang juga atau aku akan memaksa membukanya dan mendobraknya! " tegas Jack.

Hening tidak ada jawaban dari dalam kamar membuat Jack tersenyum tipis dan dia yakin jika saat ini Lea sudah menyerah kepadanya. Dia kemudian memerintahkan pengawal untuk mendobrak pintu kamar di bagian atas mansionya itu.

Dalam satu dorongan saja, daun pintu di hadapannya kini telah rubuh. pintu terbuka dan cek bisa melihat Lea Tengah duduk dengan wajahnya yang ketakutan di atas ranjang.

Jack menyimpulkan senyuman di wajahnya yang auto tampan, dia melangkah masuk sementara sejumlah pengawal lainnya langsung sibuk membantu dua pengawal yang mendobrak pintu tadi untuk memasangkan kembali daun pintu tersebut seperti semula.

"Kau tampak pucat. Aku harap kau tidak sakit setidaknya sampai hutang ayahmu lunas!" ucap Jack sambil terus memandangi wajah wanita muda di hadapannya yang sejak awal pertemuan terus menggugah birahinya.

Jack bisa merasakan darahnya mengalir hebat dengan sangat kencang saat dia memandang setiap lekuk tubuh wanita yang kini duduk di atas ranjang dengan gaun sederhananya itu dan sungguh telah membuat fantasi nakal seorang Jackie Hilton berkelana.

"Katakan bagaimana caranya agar aku bisa melunasi hutang ayahku dan agar aku bisa lepas dan bebas darimu!" cecar Lea.

"200 milliar hutang ayahmu kepadaku. Kau mau membayarnya dengan apa? Gadis bodoh!" ucap Jack sambil terkekeh mencoba memungkiri bathinnya yang sebenarnya telah sangat tergoda oleh ranumnya tubuh gadis muda itu.

Lea tersentak kaget mendengar Jack mengatakan nominal hutang yang harus dibayarkan nya itu.

"Dasar rentenir! Kau mencekik dengan bunga yang tinggi dari setiap pinjaman ayahku!"

"Kasihan sekali, sepertinya kau tidak tahu apa-apa tentang ayahmu ya?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kedua Presdir Jack   Mantan dan Sahabat

    Pria itu hanya mengangguk, matanya sempat bertaut dengan Lea, namun segera berpaling pada Susan. “Dia hanya sampah yang sempat ku pungut, tentu tak sebanding dengan Susan, kau terlihat luar biasa malam ini,” pujinya enteng pada Susan, seakan keberadaan Lea hanyalah bayangan tak berarti.Lea merasakan dadanya diremas. Ia tertawa hambar, meneguk sisa sampanye hingga habis sebelum berkata dengan nada getir, “Jadi begitu ya? Aku berteman dengan parasit sepertimu, Susan….” Ia menatap lurus ke arah Susan, matanya berkilat penuh sakit. “Aku benar-benar bodoh.”Susan tersenyum sinis, mengangkat dagunya tinggi. “Bodoh memang cocok untukmu, Lea. Dan sekarang semua orang tahu tempatmu: jauh di bawah kami.”Lea terdiam, jemarinya gemetar saat menaruh gelas kosong di meja kecil balkon. Malam terasa makin sesak, sementara di kejauhan Jack terlihat sibuk dengan Theena—bahkan tak menyadari keberadaan Lea.Lea menatap mantan kekasihnya yang kini berdiri angkuh di samping Susan-sahabatnya. Rasa perih y

  • Istri Kedua Presdir Jack   Pesta Keluarga Roezel

    Jack menutup pembicaraan-nya dengan rahang menegang. Kata-kata hinaan yang dilontarkan keluarga Roezel di restoran masih menggerus kesabarannya. Namun, setelah beberapa hari bersama Lea di persembunyiannya, ada sesuatu yang membuat pikirannya ragu.Ia mengantar Lea kembali ke vila yang ia jadikan sarang pelariannya. Di sana, tatapannya terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu. Bukan sikap arogan pewaris yang ia lihat, melainkan kegugupan yang sulit disembunyikan.Namun, Jack tetap keras. Ia mendesak Lea dengan kata-kata dingin.“Berhentilah pura-pura polos, Lea. Aku tahu siapa keluargamu. Darah kotor Roezel mengalir di nadimu juga.”Lea hanya menunduk, bibirnya bergetar, tapi ia tidak membalas.Jack semakin yakin gadis itu hanya pandai memainkan peran.Di ruang tamu vila mewahnya, Jack bersandar pada sofa dengan segelas wine di tangannya. Matanya menatap Lea yang berdiri kaku di depan jendela, menolak menatap balik.“Besok malam kau ikut aku ke pesta,” suara Jack terdengar rendah tap

  • Istri Kedua Presdir Jack   Hinaan Keluarga

    Lea sedang membereskan meja kasir ketika cahaya sore mulai meredup. Para pengunjung sudah mulai berkurang, hanya tersisa beberapa meja yang masih asyik bercakap sambil menikmati kopi dan dessert. Lea merapikan buku pesanan, berniat segera pulang setelah seharian penuh berjibaku di dapur dan melayani tamu.Pintu restoran tiba-tiba terbuka, lonceng kecil di atasnya berdenting. Masuklah Uncle Gregory Roezel bersama istrinya, Aunt Margaret, dan putri mereka, Charlotte Roezel. Ketiganya melangkah masuk dengan gaya angkuh, seakan restoran kecil itu adalah tempat asing yang tak layak untuk keluarga sekelas mereka.Lea menegang, jari-jarinya berhenti di atas meja kasir. “Paman, Bibi… Charlotte,” sapanya datar.Margaret mengangkat alis, tatapannya menyapu seisi restoran yang masih ramai meski malam hampir tiba. “Hm. Jadi… restoran kecilmu ini belum tutup juga? Kami semua mengira kau sudah gulung tikar sejak ayahmu jatuh sakit.”Charlotte tertawa kecil, nada suaranya tajam seperti belati. “Jang

  • Istri Kedua Presdir Jack   Gossip Memanas

    Lea tercekat, jari-jarinya gemetar saat menggenggam ponsel. Tatapan Jack menusuk dalam, dingin tapi mengandung kuasa.“Ayahmu itu… hidupnya sekarang ada di tanganku,” bisik Jack dengan nada rendah, mendekat ke telinga Lea. “Kau tahu berapa banyak dokter, obat, dan peralatan yang sudah Theena biayai untuknya. Sekali aku bicara pada dia bahwa keluargamu tidak patut ditolong… kau bisa lihat sendiri bagaimana semua itu akan berhenti.”Lea menelan ludah. Napasnya naik turun cepat, tubuhnya bergetar antara amarah dan ketakutan.“Jangan seret ayahku ke dalam permainan kotormu, Jack,” suaranya pecah, hampir berbisik.Jack tersenyum miring, lalu mendekat begitu dekat hingga Lea bisa mencium aroma parfum maskulin di tubuhnya.“Kalau begitu, kau juga jangan coba-coba seret Theena. Kau tahu siapa dia, dan apa yang bisa dia lakukan pada hidupmu.”Air mata menggantung di sudut mata Lea, tapi bukan hanya karena takut—ada bagian dari dirinya yang merasa tertarik pada bahaya yang Jack tawarkan. Sepert

  • Istri Kedua Presdir Jack   Kau Resmi Milikku

    Esok PaginyaMatahari menembus tirai kaca restoran keluarga Lea, memantulkan cahaya lembut ke meja kayu tua yang sudah diwarisi turun-temurun. Restoran itu masih sepi, hanya ada aroma kopi hitam dan roti panggang yang baru keluar dari oven. Lea duduk di kursi sudut, matanya sembab karena semalaman tidak tidur.Pintu berbunyi pelan ketika Jack masuk. Ia mengenakan setelan kasual berwarna abu, berbeda jauh dari aura dinginnya semalam. Senyumnya samar, tapi matanya tetap tajam.Kemarahan membara terlihat jelas di wajah tampan Jack, setelah mengetahui Lea berhasil melarikan diri dari villa yang dijaga ketat, Jack harus mengalihkan perhatian Theena sebelum berangkat ke perusahaan demi bisa sampai ke restoran di tepi lautan indah ini.Langkah Jack terus menuju ke sebuah ruangan dimana Lea berada.“Nyalimu besar sekali,” sapanya sambil melangkah mantap ke meja tempat wanita itu duduk.Lea menegakkan tubuhnya, menahan detak jantung yang tak beraturan. “Kau? Kenapa kau ke sini?”Jack duduk tan

  • Istri Kedua Presdir Jack   Kau Milikku (21+)

    Setelah Theena pergi, Jack duduk di kursi kerjanya dengan napas masih berat. Tangannya berusaha menyelesaikan permainan, tapi bayangan Lea justru membuatnya kehilangan gairah. Dia kemudian meraih gelas whisky di meja, meneguknya hingga cairan amber itu membakar tenggorokannya. Hanya sebentar ia membiarkan pikirannya kosong sebelum akhirnya ponsel di sakunya bergetar.Ia mengeluarkan ponsel, menekan tombol panggil cepat."Reno," suaranya tenang tapi tegas."Ya, Bos," jawab suara di seberang, terdengar berderit seperti sedang mengemudi."Urus restoran milik Lea malam ini. Pastikan Jarwo tak lagi berani menginjakkan kaki di sana. Gunakan cara yang biasa.""Aku mengerti," jawab Reno singkat, sebelum panggilan diputus.Jack menatap kosong ke arah jendela, membiarkan senyum samar tersungging di bibirnya. Lea. Nama itu terasa seperti racun sekaligus candu. Ia tak menyangka dirinya akan memikirkan gadis itu lebih dari sekadar permainan singkat. Ada sesuatu dalam tatapan Lea—kebencian dan keta

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status