Share

BAB : 16

Saat ia berniat melepaskan kemeja itu dari badannya, tiba-tiba saja Hana malah menahan niatnya.

"Kenapa?"

"Om mau ngapain?" tanya Hana dengan wajah cemas.

"Buka baju, gerah," katanya.

"Nggak boleh," larang Hana kekeuh menahan tangan Justin agar tak melanjutkan niat itu.

Justin tersenyum melihat tingkah Hana yang menurutnya suka berpikiran yang tidak tidak.

"Masih kecil, jangan memikirkan yang tidak-tidak," balasnya malah membelai lembut kepala Hana. "Kalau aku mau, aku bisa melakukannya kapanpun. Toh, aku ini suamimu, kan. Tapi aku masih mengingat statusmu saat ini. Atau, kamu justru memang ingin aku melakukannya?"

Tatapan mesum itu menerpanya. Ayolah, ia tak seberani itu juga, loh, melawan Justin. Hanya sesekali keberaniannya muncul. Malah lebih banyak takutnya ketimbang berani.

Ia segera menghindari Justin, baik tatapan ataupun posisinya. Kemudian menyambar guling dan memilih untuk pindah menuju sofa.

"Ngapain kamu di sofa?"

"Menghindari sesuatu yang menakutkan," jawabnya langsung s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status