Share

Ancaman Mahendra

Aku melangkahkan kakiku menuju kamar utama, saat aku membuka pintunya, Indira nampak sedang duduk di depan meja rias.

Dia sedang memakai serum di wajahnya, tak lama kemudian dia memakai lotion di tangannya. Aku menghampirinya dan langsung memeluknya dengan erat.

"kamu wangi, Sayang." Aku kecup dan aku cium bibirnya, aku pagut bibir itu dengan penuh hasrat.

Setiap kali aku berdekatan dengan istri keduaku ini, aku selalu saja berhasrat. Dia selalu bisa memancing gairahku, padahal dia tidak sedang melakukan gerakan sensual.

"Mas, ih!" keluh Indira.

Dia terlihat risih karena aku terus saja mengecupi leher jenjangnya, bahkan tanpa ragu Aku mengecup cerukan lehernya.

"Kamu cantik banget sih, Yang." Aku kembali menyesap bibir itu, bibir yang selalu membuat aku ingin mengecup dan memagutnya.

Aku sengaja berbasa-basi sebelum aku menanyakan tentang Mahendra, karena biasanya wanita itu butuh pancingan. Entah masalah obrolan biasa, ataupun masalah di atas ranjang.

"Iya, aku sudah cantik dan wan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status