Share

Bab:9. Pov Yadi

Sebelum membaca jangan lupa subscribe, tap love, dan follow cerita ku yaa πŸ™πŸ˜…

Aku langsung turun dari mobil, dan menyuruh pak Imam masuk ke mobil.

"Maaf pak sudah menunggu lama, mari pak silahlan masuk" ujarku mempersilahkan pak Imam masuk ke mobil. 

"Tidak pa - pa nak Yadi. Ya sudah yuk kita pergi" 

Setelah pak Imam masuk ke mobil, aku langsung melajukan mobil menuju restoran deket kantor ku. 

"Terima kasih ya nak Yadi, sudah ajak bapak makan di restoran, pasti mahal harga semua makanannya" ucap pak Imam dan tersenyum 

"Santai aja pak, saya malah seneng ajak bapak makan di restoran. Malah saya kepengennya ajak keluarga bapak makan juga, tapi takutnya gak mau"

****

"Nah, sudah sampai di restoran, yuk pak kita turun"

"Baik nak" pak Imam mengangguk lalu mengikutiku masuk kedalam restoran. 

Setelah masuk ke restoran dan aku memilih tempat duduk dekat jendela.

"Duduk disitu saja pak" ajakku.

Pak Imam mengangguk dan mengikuti ku.

Setelah memesan makanan, dan gak lama makanan pun datang, aku hanya pesan minuman jus mangga kesukaanku. Karena sudah makan roti di rumah dan aku gak lapar.

Walaupun ini udah waktu nya jam makan siang. Di jam dinding sudah menunjukan di angka 11.30 WIB. Dan aku pun belum merasa lapar. 

Sambil menemani pak Imam makan, kami melanjutkan pembicaraan yang kemaren, waktu aku ketemu pak Imam pulang dari kondangan. Mulailah aku bicara.

"Maaf pak sebelumnya, saya ajak bapak kesini untuk membicarakan soal Sri"

"Sri? ada apa dengan putriku Sri, apa dia melakukan kesalahan? "

"Oh tidak, Sri gak salah. Begini, saya berniat melamar anak bapak, Sri. Kalau bapak setuju, saya akan anggap hutang bapak lunas.  Gimana, apa bapak setuju?" Ucapku menjelaskan tujuanku mengajak pak Imam makan sekaligus berniat melamar anaknya.

Uhuukk 

Uhuukk

Pak Imam sampai terbatuk setelah mendengar perkataan, kalau akan menganggap hutangnya lunas dengan syarat pak Imam harus setuju kalau aku melamar putrinya. Segera aku memberikan segelas air putih pada pak Imam.

  

"Trima kasih nak" pak Imam menerima segelas air lalu meminumnya.

"Maafkan saya, bapak sampai terbatuk" sahutku. 

"Saya ucapkan terima kasih sama nak Yadi, kalau nak Yadi mau menganggap hutang bapak lunas. Artinya nak Yadi sudah mengikhlaskan hutang saya, asalkan saya mau menjodohkan nak Yadi dengan anak saya dan metestui kalian"

Pak Imam diam, dan setelah itu bicara lagi. 

"Masalahnya apa Sri setuju kalau di jodohkan dengan kamu nak. Bapak bingung harus bilang apa sama Sri. Begini saja nak, bapak akan diskusikan masalah ini sama istri. Nanti bapak kabari nak Yadi ya" ucapnya. 

"Baik pak, kalau begitu mari saya antar bapak pulang, karena ini sudah jam 12.30 WIB. Dan saya belum sholat dhohor. Takutnya istri bapak sudah menunggu di rumah"

Pak Imam mengangguk dan berkata.

"Baiklah kalau begitu, bapak juga pamit ke ibu cuma sebentar, tapi ternyata lama karena asik mengobrol jadi lupa waktu. Sekali lagi trima kasih nak Yadi sudah mentraktir bapak makan enak" 

"Sama - sama pak"

"Oh ya pak, ini buat istri dan anak - anak bapak" aku memberikan satu kantong makanan yang di pesan tadi.

"Gak usah repot - repot nak, kamu baik sekali, trima kasih ya. Alhamdulillah di kasih makanan lagi"

"Santai saja pak, mari kita pulang"

Setelah masuk ke mobil, aku mengantar pak Imam pulang ke rumahnya. Setelah sampai depan gang, pak Imam minta turun.

"Berhenti di depan gang, bapak turun disini saja. Trima kasih nak Yadi"

"Sama - sama, mari pak"

"Mari"

Setelah pak Imam menutup pintu mobil. Aku melajukan mobilku lagi. 

Aku langsung pulang ke rumah takut istri marah, kalau pergi terlalu lama. Sebelum pulang, aku mampir ke masjid untuk melaksanakan sholat dhohor, masih ada waktu buat sholat.

Selesai sholat dhohor di masjid, aku melajukan lagi dan berhenti di SPBU untuk mengisi BBM, selesai aku langsung pulang, gak mampir - mampir lagi. 

$$$$$$$$$$$$$$

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status