Share

42. Mengigau

Bibir Airin terkatup rapat. Rasa dingin menusuk sampai tulangnya, tapi keringat tidak juga berhenti bercucuran dari pori-pori di tubuhnya. Panas dingin, itu yang Airin rasakan. Belum lagi dengan dentuman halus di kepalanya yang memberi efek begitu dahsyat.

Berlapis-lapis selimut sudah Airin kenakan. Karena tadi dia berpikir bahwa ini hanyalah dikarenakan suhu udara biasa, jadi Airin berbaring di tempat tidur tertelungkup selimut tebal, berniat untuk istirahat sejenak karena semenjak selesai mandi tadi, dia merasa pusing.

Pasti akan sakit, batin Airin dengan yakin. Dan benar saja, itulah yang terjadi sekarang.

Su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status