Share

Pertama Kalinya Untuk Dara

Cuaca yang cerah tiba-tiba saja berubah menjadi mendung. Angin yang berhembus terasa sangat dingin itu pertanda bahwa hujan akan segera turun. Dara dan Endara mengemasi barang-barang mereka agar segera pergi ke mobil untuk berteduh agar tidak terkena percikan air hujan. Saat ke duanya baru tiba di dalam mobil, hujan turun dengan derasnya.

“Sepertinya kita tidak mungkin menerobos hujan sederas ini. Mau tidak mau harus mencari penginapan dulu menunggu esok,” ujar Endara, memprediksi hujan tidak akan segera reda.

Dara menggigit bibir bagian dalamnya, gadis itu cemas karena mengingat ucapan Endara kepada Vega tadi sebelum pergi.

“Tapi Mas, bagaimana dengan Mbak Vega? Bukankah tadi Mas Endara hanya bilang mau mengantar Dara cek ke dokter?” tanya Dara, fakta yang sejak tadi ia pendam kini harus terungkap.

“Kamu mendengar percakapan saya bersama Vega tadi?” tanya Edara.

Dara mengangguk pelan, lalu menjawab dengan suara lirih, “Tidak sengaja.”

“Vega biar menjadi urusan saya. Tidak mungkin sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status