Share

Istri Ketiga

Author: AiMila
last update Last Updated: 2025-09-07 15:43:39

BAB 5: Istri ke 3

"Kamu siap?" tanya Ethan menatap Maudy yang terlihat gelisah.

Maudy menggeleng, tentu dirinya belum siap dan mungkin tidak akan pernah siap. Perjalanan hidupnya saat ini terasa terlalu lucu dan konyol. Menikah dengan pria asing karena insiden satu malam, tidak ada lamaran romantis dan perkenalan dua keluarga. Yang ada malah transaksi jual beli dirinya dari sang ayah yang langsung mematok uang dengan jumlah besar.

"Kenapa?" tanya Ethan lagi melihat sang istri mudanya menggelengkan kepala.

Dalam hati Maudy mengutuk, bisa-bisanya pria yang sekarang berstatus menjadi suami malah bertanya kenapa. Harusnya pria itu tahu kalau dirinya tidak akan siap karena memang semuanya terlalu mendadak dan terpaksa. Parahnya, keluarga dari Ethan belum ada yang tahu. Lalu dirinya tiba-tiba datang berstatus istri dari seorang pria keluarga kaya.

Perempuan itu menghela napas besar, membuat kerutan langsung muncul di dahi Ethan. "Aku gak siap dengan semuanya. Bisakah kita tidak usah memberitahu pernikahan konyol ini kepada semuanya, juga keluargamu?" pinta Maudy dengan melas. Semalaman dirinya berkutat dengan pikirannya sendiri, ketakutan atas respon keluarga Ethan.

"Pernikahan konyol? Pernikahan sah dan suci ini kamu sebut konyol?" Mata Ethan langsung menajam, membuat Maudy gelapan lalu menggelengkan kepala. Perempuan muda itu terlalu takut dengan Ethan, pria asing yang dalam sekejap menjadi suami. Parahnya, sampai pagi ini dirinya pun belum mengetahui nama pria tersebut dan entah dirinya harus memanggilnya apa.

"Bu... bukan seperti itu maksudku," sahut Maudy. "Aku hanya belum siap dengan semuanya." Suaranya pelan dan sarat akan kesedihan, kepalanya menunduk menahan segala gemuruh di dadanya yang bercampur aduk. "Aku bahkan tidak tahu namamu," sambungnya semakin lirih.

Ethan tersentak, kalimat terakhir yang dia dengar membuatnya terkejut. Dia baru teringat kalau dirinya memang belum mengenalkan diri sama sekali kepada Maudy. Dia tahu nama Maudy juga karena gadis itu bekerja di club yang sering dia kunjungi, jadi tidak susah baginya mengetahui nama gadis itu. Sekarang dirinya sepakat kalau pernikahan mereka memang konyol dan dirinya juga masih terus bertanya kenapa sampai sejauh ini.

"Sudah terlanjur, sekarang ayo berangkat ke rumah saya. Kita sarapan di sana!" putus Ethan tidak ingin memusingkan diri.

"Tapi...." Maudy ingin menolak, tapi dia melihat Ethan sudah keluar dari pintu lalu berteriak memanggil namanya. Tidak ada pilihan lain, dengan berat hati Maudy mengikutinya. Sedari kecil dirinya tidak memiliki pilihan dalam hidupnya, tapi dia tidak menyangka sampai pernikahan pun dirinya tidak bisa memilih sendiri.

Cukup lama perjalanan dari apartemen ke rumah Ethan, sekitar dua jam. Ethan sengaja menempatkan dua istrinya sedikit jauh dari dirinya bekerja agar tidak terus merecoki dirinya dan apa yang dia lakukan. Mobil Ethan terparkir asal di halaman rumah yang luas, tidak memasukkan langsung ke garasi yang berada di samping rumahnya. Sedangkan, Maudy sibuk mengagumi rumah mewah di depannya dan melupakan sejenak bagaimana orang di dalam akan menyambut dirinya.

Ethan menatap wajah polos Maudy, gadis miskin yang dia nikahi. Mata itu memandang penuh kekaguman, tidak seperti dua istri tuanya yang memang sudah terlahir dari keluarga kaya. Mereka dinikahkan karena ingin memperbesar kekayaan dengan bekerja sama dan menjalin kekeluargaan. Dengan mengorbankan anak-anak mereka, meski dua perempuan itu begitu senang bersanding dengan Ethan, tapi tidak dengan Ethan yang merasa frustasi.

"Ayo, masuk!" ajak Ethan menegur Maudy dari rasa kagumnya.

Gadis itu menoleh, kesadarannya kembali dan wajahnya langsung pucat ketakutan. "Kita akan tinggal di sini? Bersama keluargamu?" Suara Maudy bergetar ketakutan, dia teringat film atau cerita yang dia baca kalau orang kaya selalu memandang orang miskin rendah.

"Bagaimana kalau keluargamu menolak?" tanyanya memandang sendu Ethan. Sosok yang dipandang hanya menatap datar tanpa berniat membalas. Dia juga sudah tahu jawabannya kalau Maudy memang jauh dari kriteria keluarganya, ditambah dua istrinya yang pasti tidak akan menerima gadis muda itu.

"Ada saya. Ayo!" Tidak ingin memperlama, Ethan lebih memilih menggandeng tangan Maudy. Gadis itu juga langsung tersentak karena pertama kali dirinya bersentuhan tangan dengan pria asing. Kakinya melangkah kaku mengikuti langkah lebar Ethan yang tidak mendengar ketakutannya sama sekali.

Mereka sampai di depan pintu dengan ukiran merak yang indah. Maudy meneguk ludahnya kasar, dari pintunya saja sudah begitu mewah apalagi di dalamnya. Dia merasa kalau dia menginjakkan kaki di dalamnya, suasana kemewahan langsung tercemar karena kehadirannya.

Tangan kiri Ethan mendorong pintu, sementara tangan kanannya masih menggandeng tangan Maudy yang semakin menegang. Pintu terbuka lebar, pemandangan di dalamnya langsung terlihat dan kembali Maudy dibuat kagum atas kemewahan dan keindahan ukiran demi ukiran yang tersaji padahal itu baru ruang tamu. Kakinya membeku membuat Ethan kembali menoleh karena tidak ada pergerakan dari gadis muda tersebut.

"Ayo!" Suaranya menekan untuk menyadarkan Maudy kesekian kalinya.

"Aku takut," cicit Maudy hampir menangis. Rasanya dia sangat tidak pantas untuk menginjakkan kaki apalagi sampai menempati rumah tersebut. Namun, Ethan tidak ingin tahu dan mendengar karena pria itu malah menyeret sedikit kasar agar Maudy bergerak.

"Ethan, aku pikir kamu lupa punya rumah dan istri di sini!" Suara sinis itu terdengar begitu keduanya sampai di ruang tamu.

Seorang wanita cantik dan terlihat dewasa berjalan dengan anggun ke arah keduanya. Maudy kembali menggumi kecantikan wanita tersebut dan cara berjalannya yang terlihat berkelas. Namun, dirinya tersadar kalimat wanita tersebut yang membuatnya mendelik karena terkejut.

"Istri?" gumam Maudy penuh tanya juga terkejut. Sekali lagi, matanya menatap wanita tersebut dan dirinya pun tengah ditatap balik dengan sorot tanya. Lalu tatapan wanita itu turun pada tangan Ethan yang masih menggandeng tangan Maudy.

"Siapa dia, Ethan?" Suaranya semakin terdengar dingin dan menusuk, tatapannya juga semakin tajam memperlihatkan kecemburuan.

Belum ada yang bersuara, suara langkah kaki kembali terdengar. Tak lama muncul sosok wanita yang lebih cantik dan terlihat lebih muda menatap terkejut atas apa yang dia lihat sekarang. Dahi Maudy kembali berkerut, sekilas memandang perempuan itu, dirinya tahu betapa cantiknya perempuan yang baru datang tersebut.

"Ethan, kamu pulang? Siapa gadis muda itu?" Suaranya terdengar lebih santai dibanding wanita yang pertama tadi. Tetap saja, Maudy merasa terintimidasi dengan dua perempuan yang belum dia ketahui siapanya Ethan.

"Dia istri ketiga, adik madu kalian!"

Maudy terbelalak, tangannya melepaskan diri dari genggaman tangan Ethan. Telinganya mendadak berdengung dan kepalanya berdenyut sakit. Dunianya yang selama ini sudah retak sekarang runtuh seketika saat tahu bagaimana hidupnya sekarang. Matanya juga semakin mengabur, dengan tubuh yang semakin lemas.

"Aku? Istri ketiga?" gumamnya penuh kekalutan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Berbicara Bersama

    "Ethan, buka pintunya!" Seruan keras disertai gedoran pintu di kamar utama milik Ethan terdengar nyaring. Sepasang pengantin baru itu sama-sama terlonjak kaget, saat suara penuh kekesalan itu terdengar. Karena belum ada dari mereka yang membuka atau merespon, suara itu terdengar lagi. Tubuh Maudy kembali bergetar ketakutan, sudah terbayang wajah kemarahan di balik pintu itu. Dirinya yang baru saja sedikit tenang, harus kembali menghadapi kemarahan dua istri Ethan. Sekarang yang bisa dia lakukan, duduk sambil menekuk lututnya di sudut ranjang dengan selimut yang menutupi sampai batas lehernya. Pergerakan demi pergerakan Maudy, sedari tadi diperhatikan oleh Ethan. Pria tiga istri itu menatap lekat Maudy yang menunduk sambil menutup mata tak lupa tangannya mencengkram erat ujung selimut. Sedangkan Ethan, duduk dengan tenang di sisi kasur yang lainnya. "Maudy, kemarilah!" pinta Ethan dengan suara rendah. "Tidak, aku mohon. Keluarlah sendiri, setelah itu langsung tutup pintunya," moh

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Kesakitan

    "Apa-apaan kamu, Ethan? Bisa-bisanya kamu menikah lagi tanpa sepengetahuan kita!" bentak seorang wanita dengan terengah-engah. "Kita istri-istri kamu, Ethan. Sudah sepatutnya kamu membicarakan dulu dengan kita. Bukan asal mengambil keputusan, kamu benar-benar menyakiti perasaan kita!""Sophia, dari awal saya sudah pernah bilang kalau saya akan melakukan apapun yang saya mau. Kalian tidak berhak mengatur, meski kalian adalah istri-istri saya!" Ethan membalas dengan dingin, pria itu menatap keduanya seakan menegaskan kembali kalimatnya agar terus diingat.Maudy mendengarnya jelas, dia baru saja tersadar tapi tidak berniat membuka mata. Dirinya pun tidak tahu berada di mana, sekarang yang dia rasakan kalau dirinya tengah berbaring di atas sesuatu yang empuk. Mendengar dirinya menjadi istri ketiga, membuat kesadarannya terenggut hingga jatuh pingsan. Entah berapa lama dirinya tidak sadar, setelah kesadarannya pulih langsung mendengar sesuatu yang kembali membuatnya sesak.Air matanya tida

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Istri Ketiga

    BAB 5: Istri ke 3"Kamu siap?" tanya Ethan menatap Maudy yang terlihat gelisah.Maudy menggeleng, tentu dirinya belum siap dan mungkin tidak akan pernah siap. Perjalanan hidupnya saat ini terasa terlalu lucu dan konyol. Menikah dengan pria asing karena insiden satu malam, tidak ada lamaran romantis dan perkenalan dua keluarga. Yang ada malah transaksi jual beli dirinya dari sang ayah yang langsung mematok uang dengan jumlah besar."Kenapa?" tanya Ethan lagi melihat sang istri mudanya menggelengkan kepala. Dalam hati Maudy mengutuk, bisa-bisanya pria yang sekarang berstatus menjadi suami malah bertanya kenapa. Harusnya pria itu tahu kalau dirinya tidak akan siap karena memang semuanya terlalu mendadak dan terpaksa. Parahnya, keluarga dari Ethan belum ada yang tahu. Lalu dirinya tiba-tiba datang berstatus istri dari seorang pria keluarga kaya.Perempuan itu menghela napas besar, membuat kerutan langsung muncul di dahi Ethan. "Aku gak siap dengan semuanya. Bisakah kita tidak usah member

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Pernikahan

    Gaun putih dengan desain mewah tapi elegan melekat sempurna di tubuh Maudy. Wajah gadis itu juga sudah dipoles sempurna dan terlihat semakin cantik. Rambut yang biasanya dikuncir asal, sekarang disanggul indah dengan menyisakan beberapa helai di sisi kiri."Nona, kamu sangat cantik sekali!" puji sang penata rias setelah menyelesaikan semuanya.Mata Maudy menatap dirinya dalam pantulan cermin. Dirinya juga mengagumi sosoknya sekarang juga mengacungi jempol untuk sang perias karena keuletannya. Namun, wajahnya sama sekali tidak mengisyaratkan kebahagiaan, malah air mata kesedihan mulai menetes.Maudy masih tidak percaya kalau dia akan menikah di usianya yang terbilang masih muda. Menikah dengan pria asing, bahkan dirinya pun belum tahu nama pria tersebut apalagi sampai karakter dan kehidupannya. Paksaan dari sang ayah benar-benar tidak mampu membuatnya memiliki pilihan lain. Dia juga masih terus menyalahkan keteledorannya hingga berakhir bersama pria asing itu."Nona, aku tahu kalau per

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Paksaan

    BAB 3: Paksaan Di dalam ruang tamu yang sempit itu hanya terdengar isakan Maudy. Setelah ucapan asal Ethan, Rafly dengan cepat memperbaiki kalimat sang atasan dan meminta sang tuan rumah mempersilahkan mereka masuk untuk menjelaskan maksud kedatangan mereka. Sekarang, mereka tengah duduk di kursi kayu dengan bibir yang masih terkunci."Katakan cepat apa tujuan kalian ke sini, kenapa tiba-tiba ingin menikahi anak saya!" sentak Jenkins merasa kesal karena keduanya tidak ada yang bersuara sedari tadi. "Kamu bisa diam gak! Kenapa malah menangis? Cengeng banget jadi perempuan!" Sekarang pria paruh baya itu berganti menyermrot sang anak dengan wajah kesalnya.Ethan memperhatikannya, dalam hatinya mengatakan kalau Jenkins lebih seram aslinya ketimbang foto yang dia dapatkan dari Rafly. Lalu matanya mengarah kepada Maudy yang langsung diam ketakutan. Gadis itu terus menunduk sejak mereka duduk di ruang tamu, matanya seakan enggan untuk menatap Ethan kembali."Saya akan menikahi anak tuan Jen

  • Istri Ketiga Tuan CEO Muda    Kejutan

    Rafly merasa bosnya semakin gila, mengatakan akan melamar seorang gadis tapi tidak tahu tentang gadis tersebut. Parahnya, bosnya bukan seorang pria lajang, di rumahnya sudah ada dua wanita yang menemani hidupnya. Sekarang, pria itu kembali mengatakan ingin melamar seseorang lagi.Ethan yang tengah berbicara di rapatnya, matanya sesekali melirik Rafly yang terlihat penuh pikiran. Dia tahu kalau asistennya masih terpikirkan apa yang baru saja dia katakan sebelum pergi ke ruang rapat. Sedangkan, Rafly sama sekali tidak mendengarkan penjelasan rapat karena sibuk dengan pikirannya sendiri."Rafly, jangan lupa catatan rapat hari ini segera kasihkan ke saya dan manajer divisi masing-masing!" titah Ethan seketika membuat Rafly gelagapan.Semua pasang mata mengarah padanya, pria itu hanya meringis menampilkan giginya sembari mengangguk asal. Dia mengumpat karena keteledorannya, lebih memilih memikirkan ucapan atasan anehnya ketimbang fokus rapat di depannya. Seharusnya, dirinya tidak menggubri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status