Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Miliarder / Bab 22 – Perang di Balik Senyum

Share

Bab 22 – Perang di Balik Senyum

last update Huling Na-update: 2025-07-22 10:48:41

Pagi yang Mencekam – Li Mansion

Pagi itu, Aluna menyiapkan sarapan di dapur saat Arsenio turun mengenakan setelan jas abu-abu gelap. Matanya menatap Aluna tanpa ekspresi, tapi tatapannya tajam dan menusuk.

“Besok kita pindah ke penthouse Li Tower,” katanya singkat sambil mengambil cangkir kopi yang baru diseduh Aluna.

Aluna menoleh cepat. “Kenapa mendadak sekali?”

Arsenio menatapnya lama sebelum menjawab pelan, “Karena rumah ini sudah terlalu banyak dihuni mata-mata.”

---

Red Lotus – Publikasi Video

Sementara itu, di markas Red Lotus, Sienna menekan tombol ‘send’ di laptopnya dengan senyum puas. Video rekaman Adrian dan Aluna di taman belakang mansion langsung terkirim ke puluhan media gosip dan influencer ternama di Beijing.

“Dalam dua jam, reputasi mereka akan hancur,” ujar Sienna sambil meneguk kopinya.

Hendra berdiri menatap layar, matanya menatap dingin nama-nama portal media yang menayangkan berita itu secara real-time.

> “Istri CEO Li Group Ketahuan Berselingkuh dengan Mantan K
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 22 – Perang di Balik Senyum

    Pagi yang Mencekam – Li MansionPagi itu, Aluna menyiapkan sarapan di dapur saat Arsenio turun mengenakan setelan jas abu-abu gelap. Matanya menatap Aluna tanpa ekspresi, tapi tatapannya tajam dan menusuk.“Besok kita pindah ke penthouse Li Tower,” katanya singkat sambil mengambil cangkir kopi yang baru diseduh Aluna.Aluna menoleh cepat. “Kenapa mendadak sekali?”Arsenio menatapnya lama sebelum menjawab pelan, “Karena rumah ini sudah terlalu banyak dihuni mata-mata.”---Red Lotus – Publikasi VideoSementara itu, di markas Red Lotus, Sienna menekan tombol ‘send’ di laptopnya dengan senyum puas. Video rekaman Adrian dan Aluna di taman belakang mansion langsung terkirim ke puluhan media gosip dan influencer ternama di Beijing.“Dalam dua jam, reputasi mereka akan hancur,” ujar Sienna sambil meneguk kopinya.Hendra berdiri menatap layar, matanya menatap dingin nama-nama portal media yang menayangkan berita itu secara real-time.> “Istri CEO Li Group Ketahuan Berselingkuh dengan Mantan K

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 22 – Perang di Balik Senyum

    Li Mansion – Pagi yang PalsuMatahari pagi menembus tirai putih kamar utama Li Mansion. Di meja rias, Aluna menatap pantulan wajahnya yang semakin pucat. Lingkar hitam di bawah matanya semakin tebal karena malam-malam tanpa tidur. Ia menoleh ke ranjang, mendapati Arsenio masih tertidur dengan wajah lelah. Sejak kemarin, Arsenio pulang larut malam setelah rapat darurat dengan tim Shadow Guard dan dewan direksi Li Group.Aluna berdiri, membetulkan gaun santainya, lalu menatap suaminya lama.> “Aku nggak boleh jadi kelemahanmu, Sen…”---Li Group HQ – Strategi BalasanJam 08.00, Kevin menampilkan laporan investigasi Adrian Wijaya di layar proyektor ruang kerja Arsenio.“Dia anak tunggal pemilik Wijaya Group di Singapura. Kekayaannya lumayan, tapi masih jauh dibanding Li Group. Riwayatnya bersih, kecuali satu kasus pelanggaran etika profesional saat magang di Hong Kong dulu, namun berhasil diselesaikan oleh ayahnya sebelum jadi skandal.”Arsenio menatap layar itu dengan mata tajam.“Tidak

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 21 – Tumbal Kekuasaan

    Markas Red Lotus – Rapat DaruratPagi itu, Hendra duduk di meja rapat utama markas Red Lotus. Di sampingnya, Sienna duduk dengan kaki diperban, menatap layar proyektor yang menampilkan foto Zhang Wei dengan tulisan besar:> “Zhang Wei Ditemukan Tewas di Sungai – Dugaan Bunuh Diri”Hendra mengetuk meja pelan, suaranya terdengar serak menahan amarah. “Dia benar-benar membunuh Zhang Wei…”Sienna menatap Hendra tajam. “Arsenio semakin berbahaya. Kita tidak bisa lagi hanya menekannya dari sisi politik atau bisnis.”“Kalau begitu, kita tekan dia dari sisi keluarga,” desis Hendra sambil menatap foto Aluna di layar lain.“Dan… kita akan panggil dia.”Sienna menoleh cepat. “Dia…? Kamu yakin?”Hendra tersenyum kecil. “Kita butuh pion yang bisa membuat Aluna goyah. Arsenio mungkin kebal pada ancaman nyawa, tapi tidak pada ancaman hati istrinya.”---Li Mansion – Pagi yang TenangSementara itu, di Li Mansion, Aluna sedang duduk di ruang makan sambil menyuapi bayi mereka dengan bubur. Tatapannya t

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 20 – Darah Dibayar Darah

    Li Mansion – Pagi yang MembekuUdara pagi ini lebih dingin dari biasanya. Kabut tipis menutupi taman lavender di halaman belakang Li Mansion. Dari balkon kamar utama, Arsenio berdiri mematung dengan mata tajam menatap jauh ke arah kota yang mulai sibuk. Matanya kosong, namun di balik tatapan itu berkecamuk badai dendam yang menunggu dilepaskan.Di dalam kamar, Aluna sibuk memandikan bayi mereka. Sesekali ia melirik suaminya yang berdiri membelakangi mereka. Ada aura gelap yang terpancar dari Arsenio hari ini, lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya.“Sen…” panggilnya pelan.Arsenio tidak menoleh. Suaranya terdengar datar dan berat, “Aku harus pergi pagi ini.”Aluna menatapnya cemas. “Kamu mau ke mana?”Arsenio menghela napas panjang sebelum akhirnya menoleh. Tatapannya tajam namun menyimpan kesedihan yang dalam.“Ke tempat masa lalu yang belum pernah selesai.”---Li Group HQ – Persiapan EksekusiJam 08.00, di ruang kerja lantai 59, Kevin menyerahkan berkas laporan keuangan Zhang W

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 19 – Dosa Masa Lalu

    Li Mansion – Pagi yang SunyiPagi itu, hujan turun membasahi seluruh kawasan kediaman keluarga Li. Langit gelap, seolah turut menyimpan rahasia besar yang tak lama lagi akan terbongkar. Di ruang makan, Aluna duduk menatap piring buburnya tanpa selera. Bayi mereka tertidur di stroller kecil di samping kursi.Arsenio turun mengenakan setelan abu gelap dengan kemeja hitam. Tatapannya tajam, wajahnya pucat karena kurang tidur. Ia menatap Aluna dalam diam sebelum menarik kursi dan duduk di depannya.“Kamu nggak makan?” tanyanya pelan.Aluna menggeleng lemah. “Nggak lapar.”Arsenio meraih tangannya di atas meja. Jemarinya yang besar dan dingin menutupi tangan Aluna, memberi kehangatan yang sunyi.“Aku janji… semua ini akan selesai segera,” ujarnya.Aluna menatap matanya yang merah lelah. “Apa yang selesai, Sen? Kekerasan? Pembunuhan? Kamu pikir dengan membunuh mereka semua kita akan aman selamanya?”Arsenio menatap Aluna lama, napasnya berat. “Aku tidak pernah menikmati kekerasan, Lun… Tapi

  • Istri Kontrak Sang Miliarder   Bab 18 – Anak Sang Miliarder

    Li Mansion – Pagi yang Penuh KehangatanMatahari pagi menembus tirai putih tipis kamar utama Li Mansion. Aluna terbangun lebih dulu, menoleh ke samping dan mendapati Arsenio masih tertidur dengan napas teratur. Ia tersenyum kecil, menatap wajah suaminya yang kini tampak begitu damai dan muda saat tidur. Seakan lelaki ini bukan miliarder dingin dan menakutkan, melainkan hanya seorang pria biasa yang kelelahan melindungi keluarganya.Pelan-pelan, ia turun dari ranjang, menata rambut panjangnya yang berantakan. Bayi mereka mulai bergerak di crib kecilnya sambil merengek pelan. Aluna segera menggendong dan menepuk punggung mungil itu.“Ssst… mama di sini, Nak…,” bisiknya lembut.Arsenio membuka mata perlahan. Tatapannya langsung tertuju pada Aluna yang sedang menimang bayi mereka di bawah cahaya matahari. Jantungnya berdegup pelan namun menenangkan.“Pemandangan terbaik di dunia,” gumamnya dengan suara serak.Aluna menoleh, tersipu. “Kamu bangun? Mau sarapan dulu atau mandi?”Arsenio bang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status