Hujan deras mengguyur Jakarta malam itu. Kilatan petir menyambar sesekali, menyinari langit yang kelam. Di dalam penthouse yang hangat, Aluna menggeliat di atas ranjang, perutnya yang mulai membuncit terasa sedikit kencang. Ia mengelusnya pelan, bibirnya menyunggingkan senyum kecil.“Selamat malam, Nak… Semoga kamu nggak mimpi buruk kayak Mama barusan,” bisiknya.Namun, di sisi lain ranjang, Arsenio tidak sedang tidur. Ia berdiri di depan jendela kaca besar, matanya menatap gelapnya malam dengan raut penuh beban. Ponselnya tergenggam erat di tangan kanan, sementara pikirannya jauh melayang ke apa yang akan terjadi esok hari.Uji DNA.Besok pagi, pengacara Clarissa mengajukan sidang pengesahan untuk tes tersebut di depan hakim. Meskipun Arsenio yakin bayi itu bukan darah dagingnya, ia tahu: dunia tidak akan percaya hanya dari omongannya.Dan yang lebih mengganggu, Red Lotus Corp makin terang-terangan menyerang bisnis Li Group. Beberapa proyek tender besar dicuri, bahkan ada satu klien
Huling Na-update : 2025-06-18 Magbasa pa