"El, nanti sepulang dari butik, aku berencana ke kota ibuku."
Keyra mengatakan hal itu sambil membenahi riasannya sebelum berangkat bekerja ke butik.
"Apakah ada sesuatu yang telah terjadi?" tanya Miguel, menunduk di depan Keyra dan membenahi anting-anting istrinya yang sedikit miring.
Kebiasaan di pagi hari yang seperti bernapas, semenjak mereka menikah adalah bersama-sama bersiap pergi bekerja seperti ini.
"Ehm, tidak, tidak. Sebenarnya Luna mengundang aku ke apartemennya," jawab Keyra yang malu-malu karena suaminya berjarak begitu dekat dengannya.
Miguel yang selesai melakukan apa yang dia ingin lakukan, berdiri sambil menatap Keyra melalui pantulan cermin.
Kedua tangannya kini sibuk membenahi dasi miliknya sendiri.
"Ohya? Ada acara apa?"
"Pesta lajang, dia hendak menikah beberapa hari lagi, El. Jadi dia mengundang aku untuk menghadiri acara itu."
Keyra menjelaskan, menatap Miguel dan berharap untuk mendapat izin dari
"Bukankah mereka pasangan yang sangat romantis?"Salah satu pegawai butik Keyra yang dulunya merupakan pembantu di rumah besar Miguel tak tahan untuk berkomentar saat melihat kemesraan Miguel dengan istrinya.Pegawai yang lain mengangguk setuju dengan senyum memenuhi bibirnya, dia ikut senang dengan kebahagiaan salah satu majikannya tersebut setelah akhir-akhir ini mengalami kehilangan yang begitu menyakitkan."Aku bahkan sudah tak sabar menunggu makhluk kecil yang hadir di antara mereka, pasti dia akan sangat imut," ucap pegawai perempuan yang berusia sekitar tiga puluh tahunan tersebut."Ahhh, aku juga. Aku harap pernikahan mereka langgeng."Perempuan yang berkomentar pertama setuju dengan pernyataan temannya, mengangguk dan mendoakan agar pasangan tersebut segera mempunyai anak dan langgeng dalam pernikahan mereka."Mereka tampak serasi satu sama lain."
Keheningan meliputi mereka berdua.Keyra melepas pelukan Luna dengan canggung dan tersenyum hambar."Sudahlah, kenapa kita membahas hal itu, kau kuminta ke sini untuk bersenang-senang."Luna tiba-tiba menggeleng dan tertawa seakan tak ada apa-apa, sorot sendu di matanya juga telah hilang tak berbekas."Ahhh, benar."Keyra mengangguk dengan canggung, merasa bersalah telah menuduh sepupunya ini yang tidak-tidak, dia membalas senyuman Luna dan mengikut wanita tinggi semampai itu menuju ke dalam apartemen."Aku sudah menyiapkan banyak makanan, kita bersenang-senang malam ini!" seru Luna sambil menunjukkan pada Keyra meja dekat sofa yang penuh dengan makanan.Ada beberapa makanan berat dan cemilan ringan, juga bertumpuk bir dingin.Nafsu makan Keyra muncul melihat semua jenis makanan yang merupakan kesukaannya dan Luna sewaktu dia belum menikah, kini terhidang di atas meja.Keyra dengan antusias duduk di depan meja dan memand
Wanita ramping dengan kulit putih mulus dan wajah sedikit oriental itu menatap Keyra dengan tatapan putus asa, lalu menghela napas panjang. "Hidupmu enak, Key. Kau selalu mendapatkan apa yang kau inginkan, kau juga punya keluarga yang menyayangi dirimu. Hahkan kini menikah dengan pria yang begitu setia denganmu. Aku sangat iri, hidupku berantakan." Luna berkali-kali mengatakan iri pada kehidupan sempurna yang dijalani Keyra. Dia seperti menyangkal bahwa selama ini Luna telah mengambil semua perhatian ibu Keyra, dia bahkan tak sadar bahwa sering merebut pria yang disukai Keyra saat dia masih remaja, dengan terus mengatakan bahwa kehidupan yang dijalani Keyra adalah sempurna. Tak tahan dengan ucapan Luna yang terus meng klaim kehidupan Keyra sempurna padahal tidak, Keyra pun keceplosan bicara. "Luna, kau tahu tidak? Pernikahanku ini tidak sebahagia yang kau lihat." Nam
"Bagaimana mabukmu, Key?"Miguel bertanya saat mereka dalam perjalanan pulang, pria itu terlihat khawatir karena Keyra yang sejak keluar dari apartemen Luna, seperti orang linglung.Dia pikir Keyra mungkin masih dalam pengaruh alkohol yang wanita itu minum tadi malam."Sepertinya sudah lumayan, aku tak minum banyak tadi malam. Luna yang lebih banyak menghabiskan bir-nya," jawab Keyra sambil memegangi kepalanya, dia meringis sedikit tapi terlihat baik-baik saja."Syukurlah kalau begitu. Aku akan mencari tempat sarapan yang enak, sebentar," ujar Miguel sambil melihat-lihat ke depan, mencari tempat sarapan yang cocok untuk mereka berdua.Dia sedikit memelankan laju mobilnya, mata Miguel terus bergerak untuk menemukan tempat makan agar mereka bisa sarapan."Kalau kau terburu-buru meeting, tidak usah sarapan di jalan. Aku akan makan saat sampai di rumah, pekerjaanmu lebih penting, El," tolak Keyra yang merasa kasihan pada Miguel.Sejak kem
Miguel terlihat sangat terganggu dengan bunyi telepon di ponsel genggam tersebut, keningnya yang mulus berkerut seraya menarik napas panjang.Dia benar-benar curiga ada sesuatu yang terjadi tadi malam, dilihat dari ekspresi gelisah istrinya itu, tapi saat hendak mendengar apa yang sang istri gundahkan, kini malah ada telepon yang mengganggu.Keyra menutup mulutnya kembali dan memberi isyarat pada Miguel untuk mengangkat telepon itu lebih dulu.Dengan eskpresi tak rela, Miguel mengambil ponsel yang terus berbunyi itu dan berdiri."Sebentar," ucapnya seraya beranjak dari kursi dan berjalan menjauh untuk menerima telepon yang sepertinya sangat darurat tersebut.Ekspresi Miguel terlihat begitu serius seakan ada sesuatu darurat yang sedang terjadi saat mendengar suara seseorang dari ponselnya.Dan benar, setelah menutup panggilan telepon, Miguel berjalan terburu-buru ke
"Miguel ...." Sayang, nomor telepon Miguel yang tadi menghubungi dirinya agar datang ke butik kali ini tidak aktif, jadi dia pun menghubungi nomor Miguel yang tersimpan di telepon. "Ayolah, tolong diangkat, tolong diangkat ...." Keyra berbisik dengan suara gemetar, dia menekan angka satu dan panggilan kepada Miguel pun tersambung pada nada dering ketiga. "Hai, Key? Ada apa? Apakah kau perlu kubelikan sesuatu sebelum pulang?" Mendengar suara suaminya tersebut, Keyra segera menjerit histeris antara lega dan ketakutan yang masih merajai dirinya melihat tampilan butik miliknya saat ini. "El? Halo?! Butikku ... butikku, El!!!" Dia hanya terus berteriak dan menyebut butik tanpa sanggup menjelaskan apa pun di sela sedu sedan. Miguel di seberang bertanya dengan khawatir, merasakan urgensi dari kata-kata Keyra. "Key? Halo? Ada apa? Aku sedang dalam perjalanan pulang. Butikmu kenapa? Tolong tenang dan beri tahu aku!"
Miguel masuk ke dalam butik untuk menemui Keyra dengan putus asa, dia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukan saat ini.Pikiran pria itu buntu, terlintas untuk menelepon Dean sahabatnya, tapi entah kenapa Miguel mengurungkan niat tersebut.Dia malah menelepon ke para orang-orang bayangan yang selama ini bekerja freelance untuknya dan menceritakan semua kejadian di butik pada Dyo, pemimpin agen keamanan rahasia tersebut."Tolong temukan pelakunya, berapa pun bayaran yang kau minta, aku akan memberikan."Setelah mengatakan hal itu, Miguel pun menutup telepon dan berjalan mendekati Keyra yang kini berdiri seperti orang linglung sambil menatap sekeliling.Pipinya berkilau oleh air mata, wanita yang sehari-harinya tak pernah mendapat hal yang ekstrim seperti saat ini, menatap kosong pada dinding yang tercoret-coret cat Pylox merah.Miguel segera merengkuh bahu istrinya yang kuyu seraya berbisik lembut."Key. Tolong duduk dulu dan ten
"Ummm, bagaimana kalau taman bermain?"Keyra yang kalah karena tatapan memohon Miguel, akhirnya menyebutkan satu tempat yang saat ini terlintas begitu saja di kepalanya."Baiklah, ayo. Bersiaplah, aku akan membawamu ke taman bermain yang bagus," jawab Miguel dengan puas sambil mendukung punggung Keyra untuk terus berjalan meninggalkan taman belakang."Kau mau menemani aku ke sana, El?"Keyra menoleh, seperti mengharapkan jawaban iya dari pria yang kini menyentuh punggungnya dan berjalan beriringan bersama dengannya tersebut."Tentu, Key. Kenapa tidak. Ayo, aku tak ingin melihatmu muram lagi, kalau dengan pergi ke taman bermain kau bisa kembali ceria, aku tentu tak akan keberatan menemanimu ke sana."Jawaban dari Miguel benar-benar melegakan hati Keyra, dia menatap penuh haru pada saudara kembar kekasihnya yang kini menjadi suami kontraknya tersebut.Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk bersiap dan pergi ke wahana taman bermain di ko