Di Malam pertama pernikahan mereka, Keyra baru menyadari bahwa pria yang menjadi suaminya saat ini bukanlah sang kekasih yang telah bersamanya sejak SMA, melainkan saudara kembar pacarnya yang terkenal dingin, arogan dan tak memedulikan perasaan orang lain. "Ayo kita melakukan pernikahan kontrak karena aku tidak mungkin bisa mencintaimu!" Keyra melempar kertas berisi kontrak pernikahan di depan muka Miguel Angelo, saudara kembar pacarnya, Michael Angelo. "Kenapa tidak?" El, panggilan Miguel, mengambil kertas kontrak pernikahan tersebut dengan santai. "Tapi jangan harap kamu bisa lepas dariku, Key," bisiknya sinis di dalam hati. Bagaimanakah pernikahan mereka berlanjut? Apakah Keyra bisa bahagia hidup bersama saudara kembar sang kekasih? Lalu, pergi ke mana kekasih Keyra di hari pernikahan mereka? Dan apa alasan Miguel menggantikan Milo menikahi Keyra?
View MoreIni adalah hari paling istimewa dalam hidup Keyra.
Setelah bertahun-tahun pacaran dengan Milo, Michael Angelo, kini dia menjadi istri sah dari pria tersebut.
Saat mendengar Milo mengucap janji pernikahan tadi, gadis itu sampai menangis haru karena tak menyangka bahwa pria tersebut menepati janjinya untuk menikah dengan Keyra.
Setelah melewati pesta pernikahan yang meriah dan melelahkan, akhirnya Keyra bisa berdua saja dengan Milo di kamar.
Gadis itu benar-benar tak sabar untuk melakukan banyak hal dengan pria yang sangat dicintainya tersebut. Menjelang pernikahan, mereka tidak bisa bertemu selama berbulan-bulan, jadi wajar jika saat ini, rasa rindu Keyra benar-benar sudah menggunung.
"Terima kasih sudah menjadi suamiku, Milo," bisik Keyra sambil memeluk pria di depannya dengan penuh cinta, membenamkan pipinya di dada pria tersebut.
Anehnya, Milo yang dia kenal begitu mencintai dirinya bahkan sejak SMA, kali ini tak membalas pelukan gadis tersebut.
Keyra mendongakkan wajahnya untuk melihat Milo, tatapannya penuh tanda tanya kepada pria yang semakin tampan dari masa ketika mereka SMA tersebut.
Pria yang dipeluk Keyra itu balas menatap Keyra dengan senyum canggung lalu melepas pelukan gadis itu dengan gerakan lembut.
"Aku ... aku mandi dulu, ya?" ucap Milo sambil berjalan agak cepat ke kamar mandi yang ada di kamar mereka.
Keyra menatap punggung Milo yang semakin menjauh tersebut dengan senyum geli.
Apakah dia malu-malu karena ini malam pertama mereka?
Berpikir seperti itu, Keyra tersenyum-senyum sendiri dan mulai berbaring di ranjang pernikahan mereka yang bertabur bunga mawar.
Sebenarnya Keyra sedikit aneh dengan sikap Milo yang tak biasa tersebut, biasanya begitu mereka bertemu, pria itu sudah menghujani Keyra dengan pelukan dan ciuman seakan tak ada hari lagi setelah hari ini.
Namun ini, sejak mereka bertemu di pelaminan sampai sekarang, hanya satu kali Milo melayangkan ciuman padanya.
Keyra mencoba mengusir pikiran bahwa saat ini Milo memyesal menikah dengannya, karena beberapa minggu lalu justru pria itulah yang mengajak untuk memajukan hari pernikahan mereka dan mengatakan untuk tak sabar meminang Keyra sebagai istrinya.
Lalu kenapa pria ini sekarang begitu dingin setelah mereka menikah?
"Kamu tidurlah lebih dulu, ada pekerjaan yang harus kuselesaikan malam ini juga."
Ucapan Milo setelah Keyra menunggu dirinya keluar dari kamar mandi, membuat gadis itu seketika kecewa berat.
Padahal dia sudah menyiapkan segalanya untuk malam pertama ini, dan membersihkan badannya selama ber jam-jam hanya karena ingin memberi yang terbaik untuk Milo.
Lalu apa ini?
"Baiklah."
Akhirnya hanya itu yang diucap oleh Keyra sebagai jawaban dan mulai berbaring miring memunggungi Milo.
Sayangnya, ditunggu berapa lama pun, pria itu benar-benar tidak mendekat ke arah Keyra yang merajuk, tapi tetap sibuk di depan laptopnya.
Sambil menarik napas panjang, Keyra akhirnya hanya bisa memejamkan matanya karena sudah kehilangan harapan untuk melakukan malam pertama.
Ketika Keyra sudah di ambang antara sadar dan tidak, dia merasakan sebuah ciuman lembut di pipinya.
"Maafkan aku."
Bisikan dari Milo tersebut, seketika meluruhkan segala kesal yang membuncah di dada gadis itu.
Keyra tersenyum bahagia dan mulai tidur dengan tenang.
***
Keyra terbangun di tengah malam karena kehausan, ketika mendapati bahwa Milo tidak tidur di sampingnya, gadis itu menjadi penasaran dan berjalan ke luar kamar untuk mencari suaminya tersebut.
"Ke mana dia pergi malam-malam seperti ini?" bisik Keyra sambil terus berjalan menyusuri lorong rumah Milo yang besar.
Setelah menikah, Milo memang mengajak gadis itu untuk tinggal di rumahnya dengan alasan bahwa sang ibu kesepian karena ayahnya sudah meninggal.
Keyra masih belum terbiasa dengan letak rumah ini sehingga dia pun berjalan pelan-pelan.
Tiba-tiba Keyra mendengar percakapan samar tak jauh darinya.
Keyra menghentikan langkahnya, menatap ke tempat terang di depan yang sepertinya sebuah ruangan keluarga, di mana ada ibu mertuanya berdiri di depan Milo yang duduk di sofa.
"Bersikaplah lebih lembut padanya, dia istrimu sekarang."
Keyra sebenarnya ingin segera pergi karena tak bermaksud menguping pembicaraan ibu mertua dengan suaminya tersebut, tapi saat sang ibu mertua membicarakan dirinya, gadis itu dilanda penasaran.
"Aku ... aku belum bisa, Ma."
Jawaban Milo membuat Keyra mengerutkan kening.
Belum bisa?
Apakah dugaannya benar bahwa ternyata Milo memyesali pernikahan ini?
Jantung gadis itu berdebar sangat kencang, menajamkan pendengarannya sambil mundur perlahan agar tidak terpergok sedang menguping.
"Tapi bagaimana pun juga bukankah kamu yang memilh menjalani hal ini, alih-alih memberi tahu kenyataan yang sebenarnya kepada Keyra? Aku sayang pada dia, kalau kamu nggak siap, jangan sakiti dia, El."
Kening Keyra berkerut dalam saat ibu mertuanya memanggil Milo dengan nama El, saudara kembar suaminya tersebut. Bukannya Milo, padahal jelas-jelas itu suami Keyra.
"Aku akan berusaha sebaik mungkin menjadi seperti Milo, beri aku waktu, Ma. Aku janji akan melakukan tugas ini dengan baik."
Jawaban suaminya tersebut membuat Keyra seperti disambar petir di siang bolong.
Dia menutup mulutnya rapat-rapat dengan telapak tangan, tak percaya dengan apa yang didengarnya tersebut.
"Aku percaya padamu, El. Tolong jangan membuatku kepikiran. Kalo kamu memang mau menyamar menjadi Milo untuk Keyra, lakukan dengan baik selayaknya Milo memperlakukan gadis tersebut."
"Mama nggak perlu menghawatirkan apa pun, aku akan benar-benar bersikap sebagai Milo di depan Keyra, bukankah dia bahkan nggak menyadari perbedaan kami?"
Hati Keyra semakin hancur mendengar semua itu, fakta bahwa dirinya ditipu di pernikahannya sendiri membuat gadis itu merasa bahwa dunianya telah berakhir saat itu juga.
Bagaimana bisa yang menjadi suaminya adalah El, panggilan Miguel Angelo yang merupakan saudara kembar kekasihnya sendiri?
Lalu ke mana Milo pergi meninggalkan dirinya?
Lemas dan hancur, Keyra berjalan pelan menuju kamarnya dan menangis tersedu-sedu.
****
Kepala Keyra seperti tersiram air dingin mendengar kabar dari seseorang yang meneleponnya. "Ini... ini tidak mungkin! Miguel, bagaimana bisa...." Keyra berjalan mondar-mandir di kamarnya dengan panik. Bagaimana bisa semua menjadi serba kebetulan? Ibu mertuanya berencana menggulingkan Miguel dari jabatan sebagai presiden direktur di perusahaan yang dia pegang, dan kini tiba-tiba Miguel menghilang dengan kabar diculik seseorang. "Apakah ini ulah Mama? Tidak, itu tidak mungkin. Tapi, tapi segalanya menjadi mungkin sekarang." Keyra hampir menangis saat dia berusaha menghubungi Miguel tapi ponsel pria itu tidak aktif. Dia tertawa tanpa suara menyadari kebodohannya. Tentu saja ponsel Miguel tidak akan aktif! Dia sedang diculik! [Jangan lapor polisi dan jangan beritahu siapa pun. Ikuti instruksi dariku untuk mengambil kembali Miguel.] Pesan yang dikirim oleh nomor yang tadi menghubungi dirinya membuat Keyra sekalinya ketakutan.
Keyra dalam mood yang begitu buruk pagi ini.Itu semua karena Miguel yang mengatakan bahwa dia harus menunda kepulangan entah sampai kapan, sementara Keyra begitu bosan berada di rumah."Kenapa ditunda, sih? Padahal dia tahu kalau aku kesepian," rutuk Keyra dalam hati sambil bersungut-sungut ketika membaca pesan permintaan maaf dari Miguel."Aaaah, aku sangat bosan. Apa nanti aku jalan-jalan saja ke mall untuk mencari udara segar?"Keyra akhirnya memutuskan setelah sarapan dan hal lainnya, wanita itu akan pergi keluar untuk mencari udara segar.Dia kini baru menyadari bahwa ternyata tak punya banyak teman, Keyra tiba-tiba ingat teman SMA nya dulu yang tinggal satu asrama, namanya Erika.Dari semua penghuni asrama, meskipun perkenalan mereka hanya sebentar tapi Erika lumayan akrab dengannya."Apa aku bertanya saja kabarnya dan mengajak bertemu, ya? Apakah dia masih ingat aku? Jangan-jangan dia sudah lupa," gumam Keyra kepada dirinya se
[El, tadi aku diminta mama menemani Rafe belajar buku-buku bisnis dan....]Keyra segera menghapus lagi ketikan di ponsel dan tak jadi mengirimkannya kepada Miguel, berpikir ulang tentang kata-kata ibu mertuanya tadi ketika dia berada di ruang keluarga bersama Rafe dan mertuanya."Jangan memberi tahu Miguel tentang hal ini, Key. Kau tidak ingin kalau terjadi pertikaian di keluarga ini kalau Miguel salah paham, 'kan?"Seakan tahu bahwa Keyra pasti akan lapor kepada suaminya, Nyonya Davne sudah melarang wanita itu melakukannya."Besok saja kalau Miguel pulang, aku akan bercerita secara langsung agar tidak ada kesalahpahaman."Akhirnya Keyra memutuskan seperti itu setelah berpikir bahwa mungkin jika dia mengatakannya lewat chat, akan ada kesalahpahaman seperti yang dikhawatirkan ibu mertuanya.Malam itu, setelah Keyra menemani Rafe belajar ilmu bisnis dari buku-buku yang dibawa adik iparnya tersebut, Keyra bersiap tidur dan mengurungkan niat men
"Mama bilang, kenapa selalu aku yang selamat?"Ucapan lirih yang keluar dari mulut Miguel, membuat Keyra seketika terdiam.Dulu, dulu saat pertama kali mendengar cerita Miguel bahwa calon suaminya meninggal dunia karena mengendarai mobil yang biasa Miguel pakai bekerja, sejujurnya sempat terlintas dalam diri Keyra pertanyaan seperti itu.Kenapa Miguel yang selamat? Kenapa justru Milo yang meninggal padahal itu mobil Miguel?Keyra merasa sedikit tertohok, apalagi ketika melihat ekspresi kesakitan dan tertekan di wajah Miguel yang tampan.Kini Keyra sadar kenapa Miguel begitu suram, jarang tersenyum dan seperti tak tertarik sama sekali dengan kehidupan.Itu karena apa yang dia alami sudah terlalu berat, di balik ke profesionalnnya saat bekerja, yang dijuluki presiden direktur paling jenius karena di usia muda sudah bisa membawa perusahaan besar yang dia pegang menuju kesukse
"Dulu sikap mama tidak seperti ini," ujar Miguel membuka cerita.Ini adalah sebuah kenangan pahit yang tak pernah dia buka kepada siapa pun. Miguel terus menyimpannya sendiri dan berharap suatu hari sikap dingin yang kadang-kadang muncul dari mamanya itu suatu saat menghilang.Namun, sepertinya itu hanyalah sebuah harapan kosong.Apalagi setelah kematian Milo yang menggunakan mobil milik Miguel, tatapan menuduh sering kali Miguel rasakan dari sorot mata ibu kandungnya."El ...."Keyra merasa menyesal saat melihat wajah sendu suaminya, dia menyesal karena telah membuka luka yang sepertinya sudah hampir sembuh.Dia juga menyesal kenapa sekarang mereka berjauhan sehingga tak bisa memeluk suaminya tersebut untuk memberi kekuatan."Kalau kau tak bisa mengatakannya, tidak apa-apa, El," ucap Keyra buru-buru, tapi Miguel menggeleng.Dia tersenyum samar dan menggeleng lagi."Tidak apa-apa, aku memang mau berbagi padamu agar kau t
"Sudah makan, El?"Malam hari, sesuai janji Keyra kepada Miguel, wanita itu pun mau menerima panggilan video dari suaminya yang kini melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.Miguel yang kini tampak duduk santai di sofa hotel tempat dia menginap, mengangguk dengan senyum lebar di bibirnya."Sudah dong, Sayang. Tak perlu menghawatirkan aku, aku makan dengan sangat baik di sini, hanya saja ada yang terasa sangat kurang," jawab Miguel yang masih memakai kemeja putih yang ia kenakan saat pertemuan bisnis dengan klien dengan satu kancing terbuka bagian atas.Rambutnya yang biasa tertata rapi kini terlihat cukup acak-acakan, mungkin karena sudah dalam keadaan tidak bekerja jadi penampilannya pun menjadi santai.Namun, penampilannya seperti itu malah membuat Miguel tampak seksi sehingga Keyra tergila-gila hanya dengan memandang wajah suaminya di layar ponsel."Ya? Apa itu? Kau bisa meminta sekretarismu untuk mencari apa yang kau inginkan, El. Pok
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments