Share

3

last update Huling Na-update: 2025-08-28 18:16:47

Kayla masih terngiang-ngiang dengan rasa pahit karena

dikhianati oleh Aidan. Baginya, cinta itu tidak hanya

tentang seberapa lama seseorang bertahan untuk

melewati begitu banyak momen bersama, tetapi juga

tentang kesetiaan yang dijaga. Memang benar, ia dan Aidan

menjalani hubungan yang begitu aman, tanpa melewati

batas-batas yang ada, tetapi hubungan mereka sama sekali

tidak terasa membosankan.

Kayla yakin bahwa Aidan juga menikmati momen yang

mereka habiskan bersama. Karena itulah, ketika hubungan

mereka berakhir dengan alasan bahwa Aidan mencari

kepuasan dari wanita lain, Kayla merasakan kekecewaan

yang begitu besar. Jelas, Kayla kesulitan walau sudah satu

minggu berlalu dari waktu di mana dirinya menangkap

basah Aidan berselingkuh dengan Fio.

Saat ini Kayla dan Bela menghabiskan akhir pekan mereka

di sebuah kafe kecil yang biasa mereka datangi. "Udah,

jangan mikirin Aidan terus. Tuhan jelas misahin kalian

karena Aidan tuh emang enggak baik buat kamu. Lebih

baik kalian pisah sebelum bener-bener jadi pasangan

resmi kan? Pokoknya, kalau dia coba deketin atau

hubungin kamu lagi, abaikan aja," ucap Bela sembari

mengaduk es kopinya.

"Tenang aja, aku enggak sebodoh itu buat balikan sama

dia. Aku juga udah abaikan semua usaha dia di kantor dan

usaha dia menghubungi aku lewat pesan atau telepon,"

balas Kayla menyimpan fakta bahwa ia sempat berdebat

dengan Aidan melalui aplikasi pesan.

Kayla, Bela, dan Aidan memang bekerja di perusahaan

yang sama tetapi di divisi yang berbeda. Untungnya

memang hubungan Kayla dan tidak diketahui oleh orang

kantor. Jadi, putusnya mereka juga tidak diketahui dan

tidak menjadi bahan gosip di kantor. Kayla hanya perlu

mengabaikan Aidan. Dan bekerja seperti biasanya.

"Tenang aja, di kantor aku bakal jadi anjing gila penjaga

kamu. Kalau perlu, aku bakal gigit dia biar enggak berani

deketin kamu," balas Nala membuat Kayla tertawa renyah.

Namun, di tengah obrolan santai mereka, tiba-tiba sosok

Aidan muncul. Aidan menghampiri mereka dengan wajah

yang terlihat agak kusut. Tanpa permisi Aidan duduk di

meja kedua gadis itu sebelum berkata, "Kayla kasih aku

satu kesempatan lagi. Aku masih cinta sama kamu. Aku ...

aku cuma khilaf dan aku bisa bersumpah kalau Fio itu

cuma pelarian aja. Aku enggak pakai perasaan sama dia."

Lidah Bela terasa gatal karena ingin melontarkan makian,

tetapi ia menahan diri dan hanya menatap penuh

kebencian pada Aidan. Sementara Kayla menggelengkan

kepala dan berkata dengan tegas, "Aku enggak tegasin, aku

enggak ada niat buat balikan sama kamu. Bukannya kamu

bilang, kamu butuh dipuasin? Ya udah kamu sama Fio aja

yang bisa kasih kamu kepuasan itu."

Aidan tampak putus asa. Tepatnya, Aidan menjadi marah

karena Kayla tampak tidak goyah walau ia sudah mengakui

kesalahannya seperti ini. Padahal ia sudah sampai

memohon dengan begitu putus asa. Memangnya Kayla

ingin dirinya dipedmalukan sejauh apa agar mau

memaafkannya?

Lalu Aidan bertanya, "Apa kamu senaif ini? Apa kamu pikir,

di luar sana ada cowok yang sesabar aku? Emangnya kamu

pikir, ada cowok yang bisa bersabar dan nahan enggak

nyentuh pacarnya selama mereka pacaran? Apa kamu

pikir, aku enggak ngerasa kesulitan selama kita pacaran?"

Bela yang sudah muak, akhirnya angkat bicara. "Denger ya,

Aidan! Kayla itu berharga, dan dia berhak dapat cowok

yang lebih baik dibanding kamu! Cowok yangjelas lebih

tampan, nmapan, dan setia. Bukannya cowok otak

selangkangan kayak kamu!" seru Bela membuat wajah

Aidan merah padam.

Tanpa memberikan kesempatan pada Aidan untuk

membalas, Bela langsung menarik tangan Kayla dan

mengajak Kayla pulang saja. Mereka lebih baik

menghabiskan waktu di rumah Kayla saja. Karena sudah

dipastikan bahwa Aidan tidak akan berani muncul di sana,

mengingat Aidan takut dengan Raka. Namun, sepanjang

perjalanan, Bela yang tengah mengemudi kini sibuk masih

mengomel.

"'Sumpah, Kay, kamu tuh buang-buang waktu pacaran

sama dia. Walau emang cara pisahnya kalian terlalu

nyakitin, tapi jelas ini jauh lebih baik. Sekarang waktunya

kamu dapetin cowok yang jauh lebih baik dibanding dia,"

ucap Bela.

Kayla hanya tertawa kecil melihat amarah sahabatnya.

Singkat cerita, mereka sudah sampai di rumah Kayla.

Namun, Raka tidak ada. Ini adalah akhir pekan, dan jelas

Raka pergi dengan pacarnya. Jadi, Kayla memilih untuk

memesan makanan untuk dinikmati bersama dengan Bela.

Mereka menunggu pesanan makanan datang, di beranda

kamar Kayla yang berada di lantai dua.

Kini keduanya memandangi rumah Yuda. Di halamannya

terlihat Yuda yang tampak sibuk dengan ponselnya. Yuda

sepertinya menyadari bahwa ia tengah dipandangi oleh

Kayla dan Bela hingga menoleh pada keduanya. Hanya

saja, Kayla segera bereaksi menyebalkan dengan bertanya

tanpa suara, "Apa?"

Yuda mengernyitkan keningnya sebelum kembali sibuk

dengan ponselnya. Bela sendiri tetap diam dan tetap

mengawasi pria tampan yang tampak memiliki aura

matang dan menggoda. Ketika Yuda melangkah mendekati

mobil mewahnya yang terparkir di depan gerbang rumah,

Bela bertanya, "Dia temennya bang Raka yang sempet

kamu ceritain?"

Kayla hanya mengangguk kecil, "lya, itu om Yuda."

"Om?" tanya Bela terkejut karena walau memang

penampilannya terlihat matang, tetapi rasanya ia tidak

setua itu untuk dipanggil om oleh Kayla.

Hanya saja Kayla malah menjawab, "Dia sepuluh taun lebih

tua. Cocok dipanggil begitu."

"Oke terserah deh. Di samping usianya yang matang, dia

punya wajah yang tampan, tubuh kekar, kayaknya dia

mapan juga karena beli rumah, renovasi, dan bahkan

mobilnya juga mewah begitu. Dia jelas jauh lebih baik

dibanding Aidan yang udah kayak buah bosok sisa codot.

Udah, kamu pepet aja om itu," ucap Bela sambil menahan

tawanya.

"Anjir, tapi iya sih, visualnya kalah telak kalau sama Om

Yuda," balq Kayla sembari tertawa keras.

Hingga tawa renyahnya itu terdengar oleh Yuda yang akan

memasuki mobilnya. Yuda tidak bisa menahan diri untuk

mengarahkan pandangannya menuju balkon. Terlihat

Kayla yang tertawa dengan begitu lepas, dan pada

akhirnya bertingkah konyol karena hembusan angin yang

membuat rambutnya menempel pada mulut dan

wajahnya.

Tanpa sadar, Yuda menarik sebuah senyuman sembari

bergumam, "Cantik tapi tingkahnya selalu saja aneh."

***

Sekitar dua minggu kemudian tepat di akhir bulan, Kayla

bersama Raka pergi ke rumah Bayu-ayah mereka--untuk

makan malam bersama. Kayla tidak terlalu senang dengan

pertemuan keluarga ini, tapi ini adalah jadwal yang harus

dipatuhi, tak peduli seberapa tidak menyenangkan

suasananya. Jadwal ini memang menjadi syarat agar Kayla

dan Raka diizinkan untuk tinggal terpisah dengan Bayu

yang memang sudah memiliki istri baru dan seorang putri

sambung.

Di ruang makan kini mereka semua duduk bersama,

termasuk ibu tiri mereka, Resa, dan juga Fio yang tampak

tenang di samping ibunya. Jelas suasana makan malam

tersebut terasa canggung bagi Kayla dan Raka. Mengingat

Bayu, Resa, dan Fio tampak begitu bahagia serta sangat

akrab. Keduanya merasa terasingkan, terlebih ketika Resa

dan Fio membahas hal yang tidak keduanya mengerti.

Lalu tiba-tiba Bayu menatap Kayla dan berkata, "Kayla,

kamua kan segera Ayah jodohkan agak kamu tidak terus-

terusan mengganggu hubungan Fio dan Aidan."

Pernyataan itu sontak membuat Raka membeku. Selain

terkejut dengan fakta bahwa Aidan yang ia ketahui sebagai

kekasih Kayla, kini telah menjalin hubungan dengan Fio,

Raka juga terkejut karena ayahnya mengambil keputusan

yang tidak masuk akal seperti itu. la tahu bahwa hubungan

mereka memang tidak selayaknya hubungan ayah dan

anak pada umumnya. Namun, ia tidak menyangka bahwa

ayahnya akan melakukan sesuatu yang begitu sepihak.

Sementara itu, Kayla hanya terdiam. Hatinya bergolak

mendengar ucapan ayahnya yang terkesan ingin

memberikan yang terbaik untuk Fio, walau itu artinya

menghancurkan putri kandungnya sendiri. Raka tak bisa

menahan amarahnya. la menatap Bayu dengan tajam dan

berkata, "Aku enggak peduli dengan siapa Aidan atau Fio

menjalin hubungan, tapi beda hal dengan masalah Kayla.

Aku enggak terima kalau Ayah tiba-tiba mau ngatur

kehidupan pribadi Kayla begitu."

"Jangan kurang ajar, Ayah punya hak buat ngatur

kehidupan Kayla sebagai orangtuanya," balas Bayu tidak

mau kalah.

Namun, Raka juga tidak mau adiknya diperlakukan seperti

itu. Mungkin Raka memang kakak yang protektif, tetapi ia

tahu batasan. Masalah cinta, ia tidak ingin sampai

mengatur dengan siapa Kayla harus bersama, dan hanya

mengambil posisi dengan mengawasinya dari jauh. Lalu

Raka berkata dengan tegas, "Kayla tumbuh di bawah

pengawasanku, bukan Ayah. Jadi, jangan tiba-tiba

berusaha untuk ikut campur dan melakukan hal yang

enggak dibutuhkan. Karena itu cuma menghancurkan

kehabahagiaan kami"

Bayu tampak tersinggung. "Kurang ajar! Memangnya kamu

pikir, kalian langsung gede begitu aja? Kalau enggak Ayah

besarkan, kalian jelas enggak bakal berada dalam posisi

ini! Apa selama ini Ayah pernah mengajari kalian bersikap

tidak sopan seperti ini?" tanya Bayu dengan nada tinggi

sembari memukul meja makan.

Raka sama sekali tidak merasa terintimidasi. la malah

dengan tenang menjawab dengan sebuah pertanyaan

menohok, "Sepertinya Ayah lupa, semenjak Ayah memiliki

keluarga baru, Ayah lupa dengan kami. Senmenjak ibu

meninggal, kami sepenuhnya tumbuh dengan saling

mengandalkan satu sama lain, tanpa kehadiran Ayah.

Sekarang Ayah ingin ikut campur tentang hidup Kayla, lalu

saat kami berdua membutuhkan kehadiran Ayah, ke mana

Ayah pergi?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Istri Manis Om Yuda   11

    "Kalau ada apa-apa, langsung telepon Abang. Termasukkalau Yuda ngapa-ngapain kamu," ucap Raka membuatKayla mengernyit."Ngapa-ngapain gimana maksudnya, Bang?" tanya Kayla.Raka yang memang sudah memasukan koper berisibarang-barangnya ke dalam mobil, tampak menghelanapas panjang. la gelisah akan meninggalkan adiknyasepenuhnya dalam pengawasan Yuda. Mengingat saat ini dirinya memang waktunya ia pergi dan tinggal di luar kota.Selama ini dirinya sudah menunda kepindahannya sebisamungkin karena cemas dengan Kayla yang akan tinggalsendirian.Namun setelah Kayla menikah pun, rasa cemasnya masihsaja tersisa. Padahal ia tahu, Yuda adalah orang yangbertanggungjawab. la tidak mungkin mengkhianatijanjinya. Raka menjawab, "Ya contohnya kalau diaselingkuh atau ngelakuin hal kasar sama kamu. Walausebenarnya, Abang sendiri tau dia bukan tipe orang yangngelakuin semua hal itu.""Kan Abang udah kasih restu aku nikah

  • Istri Manis Om Yuda   10

    Pagi itu, Kayla terbangun dengan tubuh yang terasa pegal, terutama pada pinggang dan kedua betisnya. Lalu area intimnya terasa sangat ngilu. Bahkan saat bergerak sedikit saja sudah berhasil membuatnya mengerang kecil. Yuda yang sudah terjaga sejak tadi tampak duduk di samping Kala dengan posisi canggung. Yuda tampak gugup ketika mengamati Kayla. Lalu dengan hati-hati Yuda bertanya, "Apa masih sakit?"Alih-alih menjawab, Kayla yang masih berbaringtertelungkup kini menoleh ke arah Yuda. Dengan keningmengernyit, Kayla bertanya balik, "Apa Om mau ngelakuinhal yang sama kayak tadi malam?"Yuda terdiam, sedikit terkejut dengan pertanyaan Kaylayang tiba-tiba. la berpikir sejenak, berusaha menangkapmaksud dari pertanyaan Kayla. Namun, sebelum ia sempat menjawab, Kayla melanjutkan dengan nada bingung, "Aku benar-benar enggak paham. Kenapa orang-orang bisa kecanduan ngelakuin hal itu? Bahkan rela melakukannya sebelum nikah, padahal rasanya sakit dan sama sekal

  • Istri Manis Om Yuda   9

    "Jangan tegang begitu, nanti malah rasanya lebih sakit,"ucap Yuda sembari mencium leher Kayla hingga membuatbulu kuduknya meremang.Saat ini Kayla dan Yuda sudah berada di aras ranjang.Pencahayaan kamar sengaja dibuat remang agar Kaylatidak merasa terlalu malu ketika mereka melakukankegiatan ranjang perdana mereka sebagai pasangan suamiistri. Bagi mereka berdua, ini adalah pengalaman pertamamereka yang jelas sangat bersejarah. Karena itulah,mereka berusaha untuk melakukannya dengan penuhkehati-hatian dan perhitungan."ih Om geli," rengek Kayla ketika tangan Yuda sudahmenyusup ke dalam baju tidur yang Kayla kenakan danmulai mengelus lembut setiap inci kulit mulus istrinya itu."Jangan panggil om begitu disaat kita tengah di atasranjang, rasanya aneh sekali," balas Yuda masih belummenghentikan sentuhannya.Lalu sebelum sempat mendapatkan kesempatanmersepons, Kayla sudah lebih dulu kembali dibuat terkejutkarena Yuda melepaskan pakaian yang Kayla kenakanhingga menyisakan p

  • Istri Manis Om Yuda   8

    Singkat cerita, dua bulan kemudian Kayla dan Yuda benar-benar memulai serangkaian acara untuk pernikahanmereka. Semuanya berjalan dengan mulus, bahkan Rakayang sebelumnya marah, kini mendukung pernikahantersebut. Pernikahan diselenggarakan dalam serangkaiantradisi jawa kental. Alih-alih Bayu dan Resa yang mengurussemua keperluan pernikahan Kayla, malah Eva dankeluarga dari pihak ibu kandung Kayla yang mengurussemuanya. Termasuk acara langkahan hingga siraman.Setiap detail disiapkan dengan teliti agar acara ini menjadimomen yang istimewa. Tradisi demi tradisi dijalankandengan seksama, membawa Kayla dalam perjalananmenuju hari pernikahan yang sakral. Di setiap tahapanprosesi, Kayla selalu ditemani oleh Bela. Sahabatnya itutak pernah bisa menyimpan rasa penasaran pun akhirnyabertanya pada Kayla di tengah persiapannya untuk prosesiakad nikah."Emang sih aku yang kasih saran buat mepet tetangga hotkamu, tapi bukannya ini terlalu ugal-ugalan? Maksud aku,kamu baru pisah sam

  • Istri Manis Om Yuda   7

    Setelah hari ulang tahun Kayla berlalu dengan cukupkacau, kini Kayla dipusingkan oleh dua hal. Pertama, iapusing harus menghadapi ayahnya setelah mengacaukanacara perjodohan yang ia atur. Lalu yang kedua, ia sibukmenenangkan Raka yang marah. Sebab rupanya Naomijuga ikut serta dalam rencana Bayu untuk merencanakantipuan acara makan bersama untuk merayakan ulangtahunKayla.Singkat cerita, Raka bisa ditenangkan oleh Kayla, dan padaakhirnya memberikan hadiah yang telah ia persiapkan.Singkat cerita, setelah hampir seminggu berlalu dari hariulang tahunnya, Kayla mendapatkan telepon dari Bayu.Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapikemarahan ayahnya, Kayla mengangkat telepon dariayahnya itu."Kamu harusnya beritahu Ayah kalau kamu sudah punyapacar. Apalagi kalau pacarmu itu adalah Yuda,"ucap Bayumembuat Kayla seketika terperanjat. la sungguh tidak bisamemproses situasi ini."Ayah kenal sama om--maksudku, Ayah kenal Mas Yuda?"tanya Kayla."Tentu kenal. Dia salah satu teman

  • Istri Manis Om Yuda   6

    Sore itu Kayla dan Yuda kembali makan bersama. Namun,itu di luar janji Yuda mentraktir Kayla karena sudahmembantu mengurus Monalisa. Ini adalah ajakan spontansaat Yuda melihat Kayla yang tampak sangat bersedih. Kini,mereka makan di warung satai yang memang langgananKayla. Di atas meja, piring-piring berisi tusuk satai menjadisaksi betapa lahapnya mereka menikmati makananbersama. Tepatnya Kayla yang menghabiskan sebagianbesar satai ayam tersebut.Kayla menatap dua puluh lima tusuk sate yang telah iahabiskan. Lalu Kayla berkata, "Kayaknya aman dehnambah lima belas tusuk lagi."Yuda yang tengah menyeka sudut bibirnya tampak terkejutmembalas, "Kalau memang mau tambah, ya pesan aja.Tapi pastiin jangan berlebihan. Kalau mau, kita bisabungkus untuk bawa pulang.""Pantes Bang Raka percaya banget sama Om Yuda sampaikasih izin aku pulang sama Om," balas Kayla yang memangmemberitahu Raka terlebih dahulu saat akan pergi denganYuda. Kebetulan, Yuda memang tengah ada acara di dekat

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status