Share

BAB 7

“Ratu Anayasa!!!” teriak Surya setelah menemukan keberadaan Ratu.

Gadis itu baru keluar dari ruang ganti untuk memulai pekerjaannya malam ini. Penampilan Ratu terlihat menawan seperti biasanya. Rambut yang hitam lurus nan panjang itu diikat kuda, menggunakan topi berwarna senada dengan seragam yang dikenakannya. Untuk ukuran pakaian kerja di kelab, seragam Ratu lumayan tertutup. Memang pada dasarnya Ratu ini memiliki kelebihan pada fisiknya, sehingga apa pun pakaian yang dia kenakan terlihat cocok dan sempurna. Tingginya 165 cm, kulit kuning langsat, bulu mata lentik, bibir tipis, hidung mancung. Wajar apabila banyak pria yang mendambakannya.

“Apa, sih, teriak-teriak udah kayak di hutan aja.”

“Gue punya kerjaan bagus buat lo.”

“Oh, ya, sama pejabat apa sekarang?”

“Bukan pejabat, bukan aparat, bukan dari kalangan yang biasa lo layani.”

“Lah, terus apa dong, gue enggak mau ya kalau duitnya kecil.”

“Masalah duit lo enggak usah khawatir, supaya lebih jelas besok kita ketemu sama klien kita di kafe Molla, oke?”

“Tumben lo sok merahasiakan sesuatu gini, kerjaan apa sih, gue penasaran sekaligus curiga, nih.”

“Udah, lo enggak usah over thingking dulu, malam ini kerja aja yang bener. Masalah proyek besar ini kita bicarain lagi besok biar makin nampol kejutannya. Gue yakin lo pasti seneng. Kerjanya mudah, kok.”

“Tapi yakin duitnya gede kan, Kuya?”

“Yakin seyakin-yakinnya gue. Tenang aja.”

“Gue pegang ucapan lo!”

“Gue tanggung jawab kalau sampai ada apa-apa sama lo. Sudah sana, kerja dulu. Lo masih punya utang ya sama Mami perkara kasbon minggu lalu.”

“Iyee ... tahu gue, utang gue banyak. Enggak usah terus diingetin! Awas saja nanti kalau gue udah dapat uang banyak, gue bakal balas dendam dan membalikkan keadaan. Gue beli semua barang yang ada di mal itu, sama malnya kalau perlu.”

“Halu saja terus sampai hutang lo lunas, Tu.”

Surya sudah malas mendengar ocehan over confident dari kawan menyebalkannya ini. Entah harus dengan cara apa agar pikiran gadis itu tercerahkan.

“Dih, lo enggak percaya gue bakal jadi miliuner lagi? Lihat saja, Ya, bukan Ratu Anayasa namanya kalau enggak bisa hidup bak seorang Ratu. Gue dilahirkan buat hidup dengan penuh kesenangan.”

“Nyatanya sekarang lo jadi Ratu yang melarat ... rat ... rat!” cibir Surya langsung kabur menghindari amukan Ratu yang barusan sudah siap memukul kepala laki-laki itu, sayangnya pergerakan Surya lebih cepat.  

“Kuya bangke!”

***

Satu pekan sudah Nayla berupaya mencari uang tambahan, ia mengambil dua pekerjaan paruh waktu sekaligus sampai membuat gadis itu selalu pulang telat setiap harinya. Sayang, kerja keras dan rasa lelah Nayla belum juga membuahkan hasil yang diharapkan, bahkan masih sangat jauh dari target uang yang harus ia kumpulkan untuk membantu kakaknya. Gelora untuk mendapatkan uang banyak semakin terpancing ketika kemarin sore, secara tiba-tiba pak Bandot dan antek-anteknya datang ke kontrakannya. Dengan semena-mena pria tua itu mengubah nominal yang harus Ratu dan Nayla bayarkan setiap bulannya. Dari yang biasanya 5 juta/bulan kini menjadi 15 juta/bulan. Naik tiga kali lipat, sinting!

Kemarin pak Bandot dan Ratu terlibat perdebatan sengit terkait hal itu, sayangnya tidak ada yang bisa Ratu lakukan karena dalam catatan perjanjian tertera bahwa ketentuan pembayaran dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada keputusan pihak pertama, yang dalam hal ini adalah pihak pak Bandot. Tindakan semena-mena pak Bandot itu memiliki kekuatan hukum yang valid. Ratu dan Nayla masih boleh membayar sebesar 5 juta rupiah dengan catatan penagihan akan dilakukan setiap sepuluh hari sekali. Artinya, dalam kurun waktu satu bulan pak Bandot akan menagih sebanyak tiga kali. Benar-benar pak tua kurang ajar, dia seperti ingin membunuh Ratu dan Nayla secara perlahan kalau begitu caranya.

Nayla sedang berada di kamarnya, gadis itu membuka laptop lalu menatap penuh keraguan pada layar PC yang menampilkan data dirinya yang dinyatakan sukses terdaftar sebagai pengguna situs khusus yang hanya bisa diakses melalui proxy atau jaringan VPN. Situs terlarang yang seharusnya tidak boleh Nayla kunjungi, sepertinya pikiran gadis itu sedang sangat kacau sampai berani mendaftarkan diri ke sana. Ia bahkan sudah mengunggah beberapa foto dirinya yang dianggap mampu menjadi daya tarik. Kursor sudah diarahkan pada menu ‘buka kamar’ tapi sebuah bisikan terembus di telinga kanannya membuat Nayla menggeleng cepat.

“Enggak, Nay! Enggak boleh! Jangan melakukan tindakan hina itu,” katanya mengingatkan diri sendiri.

“Tapi kamu butuh banyak uang, Nay, untuk saat ini hanya cara itu yang bisa menjadi satu-satunya solusi. Sangat instan dan menjanjikan,” kata sudut hati Nayla yang lain.

“Tetap saja, mendiang ayah dan bunda enggak pernah ngajarin kamu berbuat seperti itu. Dosa, Nay, tidak boleh!” sisi putih hati Nay terus bersuara.

“Terus kamu mau tega membiarkan kak Ratu menanggungnya sendiri? Tiga miliar, Nay, bayangin tiga miliar itu sebanyak apa. Dengan upahmu dari kerja paruh waktu, kemudian upah kak Ratu sebagai bartender dan pekerja serabutan tentu perlu waktu lama untuk kalian melunasinya. Memangnya kamu mau terus-terusan hidup dikejar hutang?” sisi gelap hati Nayla tidak mau kalah dalam membujuk.

Nayla frustrasi mendengar kata hatinya yang saling bertolak belakang. Gadis itu memejam lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi belajar. Dalam pejaman mata itu, tiba-tiba terlintas percakapan dua orang tamu yang beberapa hari lalu tak sengaja Nayla dengar. Mereka membicarakan tentang sebuah situs penghasil uang yang menjanjikan, Nayla tergiur sampai tibalah ia dalam dilema panjang ini. gadis itu terjebak antara prinsip dan kebutuhan. Mana yang harus dijunjung tinggi?

~

“Mobil baru nih, perasaan baru kemarin lo ganti mobil.”

“Iya, dong, peliharaan gue yang beliin.”

“Mampus bahasanya peliharaan, bukannya sebaliknya, ya? Lo yang jadi peliharaan si Om botak tajir.”

“Iya, sih, ha ha, tapi siapa peduli yang penting hidup gue senang sekarang.”

“Lo ketemu di mana sih sama Om tajir nan loyal kayak gitu, sekali transfer berapa duit, tuh?”

“Ketemu di forum mateforyou.com, situsnya aman kok, terpercaya dan yang langganan di sana rata-rata kelas atas semua. Paling rendah itu pimpinan perusahaan swasta.”

“Serius, kayak gimana sistemnya? Kalau mau daftar bagaimana caranya?”

“Daftarnya enggak ribet kok, kayak mau daftar akun sosmed biasa aja. Nah, jadi sistemnya gini ... nanti itu akan ada banyak opsi, lo mau jual foto naked, video, atau buka kamar. Tarifnya bervariasi tapi yang paling menjanjikan di menu buka kamar, sih. Semalam bisa seratus sampai dua ratus juta dapat, pinter-pinter lo nego sama klien aja.”

“Keren tuh, apa tadi nama situsnya? Gue mau cek nanti.”

“Mateforyou.com.”

~

Ada sekitar satu jam setengah Nayla menimbang masak-masak tentang pilihan berisiko ini. Hatinya sakit dan terhina tapi Nayla tidak boleh egois, gadis itu juga harus berjuang demi kedamaian hidupnya dan Ratu. Ia ingin segera terbebas dari hutang-hutang itu. Dengan jantung berdegup kencang, tangan gemetar, dan bibir bawah digigit, Nayla menekan tombol oke usai semua data yang dibutuhkan untuk ‘buka kamar’ terpenuhi. Nama samaran Nayla resmi tercatat sebagai pengguna yang melakukan buka kamar atau istilah populernya adalah open booking out (BO).

“Maafin aku, Kak,” gumam Nayla dengan tatapan miris melihat data dirinya di layar monitor.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kikiw
jangan sampe si Rezan atau Surya nih
goodnovel comment avatar
mursalimmadehan
kok diulang2 mulu. jd pusinh bacanya,, kalimat diulang2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status