Share

Kehangatan Keluarga

Sekitar pukul delapan pagi, motor bebek Gaffi berhenti di pekarangan cukup luas sebuah rumah sederhana. Ada dua pohon mangga dan berbagai tanaman bunga yang menghiasi pekarangan itu. Membuatnya suasananya sejuk.

“Bang Gaffi?”

Gaffi berbalik badan dan menemukan Farhan—adiknya—berjalan mendekat. Remaja enam belas tahun itu masih mengenakan setelan shalat membuat Gaffi menebak, “Baru pulang dari masjid kamu?” tanya Gaffi setelah memberi salam dan dibalas oleh Farhan.

Farhan mengangguk. “Ada pengajian, terus lanjut kerja bakti,” jelasnya.

Mereka lantas berderap masuk ke dalam rumah. Terdengar suara Aminah dari dalam ketika mereka mengucap salam disusul langkah kaki yang terburu-buru.

“Ya Allah ... anak Ibu!” Aminah langsung memeluk Gaffi penuh haru. Matanya sudah berembun.

Gaffi membalas pelukan wanita yang sangat dicintainya itu. Sangat hangat dan memenangkan hatinya. “Ibu apa kabar?” tanya Gaffi, pelukan mereka terurai. Gaffi terkekeh kecil melihat air mata Aminah, segera diusapnya air
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status