Share

"Cincinnya cocok di jari kamu. Cantik."

“Apa? Dilamar?”

Pekikan nyaring dari tiga orang gadis di salah satu meja paling sudut menarik perhatian para pengunjung lain di kafe ini. Faezya mendesis, melirik sekitarnya dengan wajah menahan malu. Sementara itu Sabella, Rebecca, dan Clara hanya menyengir seraya menangkupkan tangan sebagai permohonan maaf karena mengganggu ketenangan pengunjung lain.

“Enggak usah teriak, Bego! Bikin malu aja lo semua,” kesal Faezya.

“Namanya juga shocked,” sahut Sabella. “Lo sih tiba-tiba bilang dilamar segala.”

“Udah deh, teriakan kita enggak bakal buat bill makanan mereka naik,” timpal Rebecca.

Faezya memasang wajah jutek.

“Lo beneran dilamar? Enggak bercanda?” tanya Clara kemudian. Masih tak percaya jika Faezya dilamar.

Faezya mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan sebuah cincin sederhana yang melingkar di salah satu jarinya. “Percaya?”

Mata Clara, Sabella, dan Rebecca melebar. Mereka lantas menarik tangan Faezya untuk melihat cincin itu dari dekat.

“Asli, Njir,” komentar Clara, menyentuh be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status