Share

Melamar (2)

Pelukan angin malam pada tubuhnya membuat Faezya bergidik. Sesekali dia mengusap lengannya yang terasa dingin. Sudah lima menit dia duduk di bangku taman bersama Gaffi yang menatap lurus pada air pancur di tengah taman. Mereka duduk berjauhan, tepatnya Gaffi yang memilih duduk di ujung bangku.

“Apa alasan kamu tidak bisa menerima saya?”

Faezya menoleh, sebelah alisnya naik. “Yakin lo masih nanya?” Dia balik bertanya, lalu kemudian menganggukkan kepala. “Oke, gue jelasin sama lo ya. Pertama, kita gak saling kenal. Kedua, gue gak cinta sama lo. So, gak ada alasan gue untuk bisa menerima lo.”

“Ayo, menikah agar kita saling mengenal dan mencintai. Saya akan buat kamu memiliki alasan untuk bisa menerima saya dalam hidup kamu.”

Sesaat Faezya dibuat melongo tanpa kata. Kemudian, dia mendengkus geli. “Menarik. Tapi, sayangnya gue udah punya pacar. Dan gue rasa itu cukup untuk lo batalkan lamaran ini.”

Gaffi tidak langsung menjawab. Faezya merasa di atas awan, merasa menang.

“Apa dia sudah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status