Share

Bab 18 Tujuan Utama Rania

"Hanya aku yang boleh membunuhmu–" Rania mendadak tersadar telah salah bicara. "Jika memang itu pilihannya," tambah Rania, demi tidak membuat Tama curiga.

Awalnya Tama kaget dengan ucapan Rania yang pertama, namun saat istrinya itu bisa dengan cepat menambahi, dia bisa bernafas lega.

"Semua baik-baik saja, Tuan?" ujar Arif, masuk tergesa-gesa ke dalam ruangan pribadi Tama.

Tama mengangguk, lalu melempar pandangan pada Rania yang lemas. "Bawa dia pulang," pintanya.

Arif menurut dan dengan cepat membawa Rania pergi dari tempat itu. Namun saat berada di ambang pintu, Rania menghentikan langkahnya.

"Kamu tidak ikut pulang bersamaku?" tanya Rania pada Tama.

Tama melepas paksa dasi yang melilit lehernya. "Aku ingin menghabiskan waktu bersama Dona malam ini," jawab Tama terus terang.

Leher Rania serasa dicekik dengan amat kencang hingga dia merasa sesak, saat sang suami itu bisa dengan santainya jujur akan menghabiskan malam be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status