Share

Bab 17. Kembali Lagi kepada Barata

Sepasang bola mata hitam dan dalam milik Barata yang laksana jurang tanpa dasar, mencurahkan tatapannya pada paras gadis yang berbaring di ranjangnya. Waktu sudah mendekati fajar, tetapi pandangan Barata terus melekat pada rupa cantik yang tampak damai dalam lelap tersebut.

Sesekali tangan Barata mengusap puncak kepalanya dan menyingkirkan anak rambut yang melintang di wajahnya. Sambil mengamati, dalam hati pria itu berjanji bahwa hilangnya sang istri kali ini menjadi pertama dan terakhir kali. Dia takkan melepaskan Nesa sampai kapan pun, sekuat apa pun gadis itu berhasrat lepas darinya sebab sesuatu yang sudah menjadi miliknya, maka selamanya itu takkan berubah. Sekalipun semesta menentangnya, dia takkan goyah. Bila perlu, dia akan menantangnya dengan gagah. Barata memang seobsesi itu pada gadis bernama Annisa Raharja itu.

“Saya akan bersabar, Nes, sampai kamu menerima saya,” ucapnya. Ingin sekali dia mencuri ciuman lagi, tetapi dirinya terlalu khawatir tak dapat mengendalikan diri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status