Share

161. Nasib Sulis

Setelah Pak Gagah menghilang ke dalam kamarnya, Wira kembali memandang Oky. “Mbak Oky … saya boleh tanya-tanya masalah insiden tas yang melibatkan Sulis?”

Oky mengangguk. “Boleh, Mas.”

“Saya ambil buku catatan dulu. Saya rasa perlu mencatat kronologisnya biar berurutan. Jadi, saya gampang mengambil langkah berikutnya.” Wira lalu pergi ke ruang tamu sebentar dan kembali dengan sebuah notes. Ia lupa kalau saat itu seisi rumah belum ada yang makan malam.

“Udah bisa dimulai, Mas?” Oky melirik Wira yang sejak tadi menulis entah apa di permukaan kertas.

“Sebentar ….” Wira memberi garis panjang dari sebaris judul yang baru saja ia tuliskan. “Mmm … siapa pembeli tas dari Sulis?”

“Katanya istri Kapolda di suatu daerah.”

Mendengar jawaban Oky, Wira langsung mendongak. “Kenapa pakai katanya? Belum pasti istri Kapolda? Kapolda daerah mana?”

Oky menggeleng. “Sulis juga kayanya baru sekali ketemu dengan istri Kapolda itu. Selebihnya semua urusan melalui ajudannya. Mereka jarang pakai atribut
juskelapa

Dear , Boeboo Saya baru sembuh dari demam. Tau sendiri, kan kalau pasien kanker itu tidak boleh demam karena itu berarti ada infeksi di tubuh. Jadi, saya mempergunakan waktu beberapa hari untuk beristirahat. Doakan saya sehat2 untuk menjalani kemoterapi berikutnya di tgl 9 Desember ya. Saya doakan Boeboo dan keluarga selalu sehat dan bahagia. Aamiin.

| 9
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (174)
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Buat kakak njus sehat selalu
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Itu si Rino enggak mau kalah saingan dg Sulis, jadi itulah taktik si Rino
goodnovel comment avatar
Ismah Nurmillah Hayati
wahhh... pak Anwar ngajak ribut. Gak tau apa pak kalau Sulis udah punya suami kaya raya? Bakalan panjang kayaknya nih ............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status