Share

189. Rentangan Bahu Mas Wira

“Trauma?” ulang Sully.

“Jangan naik motor lagi, Lis.”

Trauma? Apa Wira membicarakan soal kegugurannya karena berada di boncengan Subardi? “Jadi, mau naik apa? Mobil Ayah enggak bisa parkir di halaman. Biasa memang selalu dititip di pesantren depan.” Sully memperlihatkan wajah penyesalan. Kepalanya celingukan mencari siapa pun yang bisa ditanyainya soal kendaraan lain.

“Mas ada simpan nomor handphone taksi yang ngantar Mas ke sini. Mobil pelabuhan itu,” jelas Wira.

Sully mengangguk ketika Wira meletakkan ponsel di telinganya dan tak lama bicara dengan seseorang. Sepuluh menit menunggu tanpa mengatakan apa pun karena sibuk dengan pikiran masing-masing, akhirnya Wira kembali ditelepon.

“Supirnya sudah di depan. Ayo ….” Tangan Wira terulur menunggu sambutan Sully.

Sully menyambut tangan Wira dengan langsung memeluk lengan pria itu. Sepanjang jalan, mereka sesekali merenggangkan tubuh karena langkah yang harus menghindari genangan air.

“Lihat sendiri, kan? Jalanan mulai dari rumah kamu ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (75)
goodnovel comment avatar
Ismah Nurmillah Hayati
hahahaha, Erizal seketika kalah pamor cuma karena Wira buka kaos
goodnovel comment avatar
Taramia
ya ampun Sulis.......
goodnovel comment avatar
Neee I
wkwkwkwk... dasar si Sullys Thank you and stay healthy KK Njusss...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status