Share

256. Peresmian Itu

“Ayah darah tinggi? Kenapa? Marah-marah sama siapa?”

“Tak ada marah sama siapa-siapa. Memangnya kalau orang terserang penyakit darah tinggi sudah pasti orangnya suka marah-marah? Mungkin Ayah terlalu capek. Mengurus kebun kelapa, menjadi pengurus perkumpulan rukun warga, ditambah meladeni ibumu yang cerewet dan suka mengomel.”

“Ibu suka ngomel? Cerewet? Nggak mungkin Ibu lebih cerewet dari Ayah. Lagian kenapa kebun kelapa dari Mas Wira dijadikan alasan Ayah sakit? Kalau gitu aku minta ke Mas Wira buat jual aja kebun kelapanya.”

“Jangan…jangan. Jangan dijual. Sebenarnya bukan kebun kelapa itu yang menjadi alasan Ayah capek. Pokoknya Sulis tenang aja. Ayah dan Ibu bakal datang sebelum anak Sulis lahir. Kedatangan kami sedikit terlambat, tapi kami pasti datang.”

“Mas Wira udah bangun rumah buat Lis dan si kembar. Ayah dan Ibu harus lihat gimana kehidupan Lis di sini. Lis enggak suka kalau Ayah sampai sakit karena ngurus kebun kelapa.”

“Jangan menangis. Sudah…sudah. Ini ibumu mau bicara.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (38)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Duh Sulis ...
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
duuhhh....denger kabar pak Anwar Sulis langsung kontraksi. mudah2an pak Anwar ga kenapa2 ya neng Sulis.
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
duuuuh....sulis kontraksi begitu denger pak Anwar masuk rumah sakit, semoga sulis dan bayinya gpp
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status